Lengkap, Ini Wawancara Eksklusif Bareng Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya sejak pelantikan, memberikan wawancara khusus. Kepada Pemimpin Redaksi SCTV-Indosiar Retno Pinasti, Prabowo menjelaskan berbagai hal, mulai dari alasan menggelar retret Kabinet Merah Putih di Lembah Tidar, hingga bagaimana pembagian peran antara Presiden dan Wakil Presiden. Seperti apa wawancaranya? Simak selengkapnya di sini!

oleh Nafiysul QodarHisyam Adyatma diperbarui 28 Okt 2024, 16:00 WIB
Wawancara eksklusif SCTV dengan Presiden Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto untuk pertama kalinya sejak pelantikan, memberikan wawancara khusus. Kepada Pemimpin Redaksi SCTV-Indosiar Retno Pinasti, Prabowo menjelaskan berbagai hal, mulai dari alasan menggelar retret Kabinet Merah Putih di Lembah Tidar, Akmil, Magelang, hingga bagaimana pembagian peran antara Presiden dan Wakil Presiden.

Prabowo juga bicara soal program Makan Bergizi Gratis yang merupakan hal prinsipil baginya. Presiden mengakui program ini butuh anggaran besar, tapi rakyat harus mendapat haknya, yakni makan cukup. 

Subsidi yang lebih tepat sasaran dan pemberantasan korupsi juga menjadi fokus Presiden Prabowo. Diakuinya, pemerintah masih mengkaji agar subsidi BBM, misalnya, bisa lebih dinikmati rakyat yang berhak.

Dalam wawancara eksklusif yang digelar di Lembah Tidar, Prabowo juga menjawab sejumlah pertanyaan ringan seputar keluarga hingga kehidupan masa mudanya saat menempuh pendidikan militer di Akmil, Magelang.

Berikut isi lengkap wawancara eksklusif bertajuk 'Prabowo Bicara' bersama Pemimpin Redaksi SCTV-Indosiar Retno Pinasti, seperti ditayangkan pada Minggu (27/10/2024) pukul 17.00 WIB kemarin:

Retno Pinasti: Presiden Prabowo Subianto selamat atas pelantikannya yang berlangsung begitu lancar dan mendapatkan respons yang begitu positif juga, termasuk saat mengumumkan kabinet kemarin, IHSG langsung dari merah jadi hijau, Pak. 

Prabowo Subianto: Begitu ya? 

RetnoIya.

Prabowo: Alhamdulillah.

Retno: Iya, dan sekarang kita berterima kasih sekali dikasih kesempatan untuk joint di retreat kabinet merah putih ya, Pak. Ini di Akmil. Nah, ini pertama kali, Pak, dalam sejarah kabinet, para menteri, wamen, dan kepala-kepala badan mendapatkan pembekalan gitu ya, Pak ya, sebelum bertugas. Apa, Pak, yang mendorong Pak Prabowo menyelenggarakan rangkaian pembekalan ini bagi para menteri, Bapak?

Prabowo: Sebuah kabinet negara sebesar kita tidak mungkin berasal dari suatu kelompok. Tidak mungkin berasal dari suatu partai. Mungkin saja nanti di kemudian hari, tapi sekarang saya kira masih sulit. Dan saya berpendapat bahwa harus ada kerja sama yang baik di antara tokoh-tokoh elite, tokoh-tokoh politik. Dan tokoh-tokoh kemasyarakatan. Dengan demikian, dengan asal yang berbeda-beda, perlu proses saling mengenal. 

Retno: Bonding ya, Pak ya? 

Prabowo: Bonding, team building. Ini sangat, sangat dibutuhkan di setiap usaha. Karena kalau kita mau bentuk tim sepak bola, itu lama prosesnya, teamwork. Sehingga orang kerjanya itu baik, saling mendukung, saling mengisi. Jadi ini usaha saya, saya juga meraba-raba, saya kan juga baru pertama kali jadi presiden, kan? Jadi semua merasa, saya kira, saya lihat cerah, saya lihat everybody is happy, gembira. Jadi suasana lain. Dan ini tempatnya juga bersih jauh dari mana-mana.

Retno: Udaranya bersih ya, Pak.

 


Alasan Boyong Menteri Naik Hercules hingga Pilih Lembah Tidar Jadi Lokasi Retret

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghadiri retreat hari pertama Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Jumat. (Dok: PCO)

Retno: Kemarin kan waktu diberangkatkan dari Jakarta, menuju ke sini, Pak. Ini lembah tidar ya. Kan dinaikkan pesawat Hercules, ada alasan khusus enggak, Pak? Kenapa naik Hercules?

Prabowo: Saya kira para Menteri, Wakil Menteri sebagai pejabat negara harus mengenal, mengenal semua institusi yang ada di pemerintahan, kalau bisa. Termasuk di antaranya institusi-institusi pertahanan. Jadi mereka tahu bahwa alat-alat pertahanan itu sangat efektif, berguna, bermanfaat. Hercules sebagai contoh bisa angkut pasukan, bisa angkut barang, bisa memberi bantuan cepat kalau ada bencana, bisa evakuasi korban. Jadi sangat-sangat bermanfaat. Saya kira bagus mereka. Belum pernah. Mereka Belum pernah.

Retno: Mereka Belum pernah ya, Pak ya. Sampai ada yang doanya kenceng-kenceng.

Retno: Pak kemudian banyak jadi pertanyaan juga nih Pak ya, lokasinya nih Pak, karena di Akademi Militer di Magelang, kenapa ada pertimbangan khusus juga nggak?

Prabowo: Daerah ini daerah penuh sejarah, jadi daerah ini ratusan tahun terus menjadi ajang perlawanan terhadap penjajah. Sultan Agung lewat sini, Diponegoro, di sini tempatnya dia bergerilya. Dan ini Bukit Tidar ini ada suatu kepercayaan bagi terutama orang Jawa bahwa Bukit Tidar ini pakunya Pulau Jawa.

Retno: Oke, pakunya Pulau Jawa, siap-siap. 

Prabowo: Jadi ini ada mitos di sini. Ya tradisi lah semua, banyak yang tradisi kita, kita harus napak tilas naik ke atas Bukit Tidar waktu kita muda itu.

Retno: Waktu Taruna ya Pak? Itu berapa kali Pak kalau Taruna harus naik Bukit Tidar? 

Prabowo: Minimal dua kali, waktu pertama masuk dan terakhir mau (lulus).

Retno: Baik, Pak Prabowo, ini kabinet Bapak Kabinet Merah Putih ini saat di-announce mendapatkan respons yang positif ya Pak dari pasar, menurut Bapak kira-kira apa faktor penentuannya? 

Prabowo: Alhamdulillah kalau pasar menilai baik. Tapi niat saya selalu adalah mencari orang yang tepat pada tempat yang tepat karena ini adalah akan menjalankan misi-misi yang tidak ringan. Jadi saya butuh suatu tim yang terbaik, saya kira itu. 

Retno: Karena itukah Bapak kemarin menyampaikan bahwa akan mengevaluasi setiap 6 bulan sekali?

Prabowo: Saya kira tidak terpaku waktu ya. Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta tanah air. Kalau orang itu cinta tanah air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya terbaik. Yang repot kalau dia punya pemikiran atau agenda-agenda, oh saya punya wewenang, saya punya kekuasaan, saya akan cari peluang untuk kepentingan saya atau kelompok saya sendiri, nah ini nanti kurang baik.


Pembagian Tugas dengan Wapres hingga Makan Bergizi Gratis

Presiden Prabowo Subianto didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka memimpin sidang perdana Kabinet Merah Putih di Istana, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Retno: Lalu Pak bagaimana dengan pembagian peran antara Presiden dan Wapres, Pak. Karena kemarin sudah mulai banyak yang menduga-duga, Pak, tapi mungkin saya jadi salah ya, bahwa Pak Prabowo nanti akan banyak ke urusan internasional, sedangkan Wapres ke domestik.

Prabowo: Tidak ada pemikiran begitu, jadi tidak bisa. Seorang Presiden dipilih untuk memimpin negara. Ya, dan saya sebetulnya saya ingin fokus ke dalam negeri, sebetulnya. Internasional itu saya hanya menjaga hubungan baik, tapi fokus saya adalah kesejahteraan rakyat, kemakmuran bangsa.

Retno: Pak Prabowo, ini kita ingin tanya soal visi-visi Bapak ya. Karena kemarin Bapak sudah dua kali menyampaikan pidato. Yang pertama saat pelantikan, kemudian sidang Kabinet Paripurna yang pertama. Nah, di sidang Kabinet pertama ini, Bapak memberikan beberapa peringatan keras nih, Pak. Salah satunya mengenai makan bergizi gratis. 

RetnoTegas dan keras. Nah, apa Pak yang membuat Bapak begitu yakin Indonesia harus punya program ini? 

Prabowo: Oh iya, bagi itu, bagi saya ini sangat penting. Masa depan kita tergantung anak-anak kita, anak-anak Indonesia. Anak-anak kita, bahkan seluruh rakyat Indonesia harus, tidak boleh lapar. Karena kita negara punya kekayaan yang besar. Bisa dinikmati adalah rakyat kita makan cukup. Jadi kalau ada yang tidak mendukung prinsip ini, ya jangan, nggak perlu dekat-dekat saya lah. Apalagi ikut pemerintah saya.

Prabowo: Saya terang-terangan saja. Bagi saya hal ini prinsip, kita sudah hitung, negara lain sudah jalankan ini cukup lama. India berani, padahal India per kapitanya setengah dari Indonesia. Dia berani dan dia sudah lakukan ini saya kira sudah lebih dari 10 tahun.

Retno: Pak Prabowo, tapi apa efek domino mungkin Pak yang Bapak harapkan dari program ini?

Prabowo: Ya, terutama yang bagi saya concernnya adalah untuk makanan dari anak-anak dan ibu-ibu hamil. Tapi ternyata para pakar mengatakan, kalau memang kita lakukan itu, dan pembelian bahan-bahan berada di daerah, di kabupaten, di kecamatan, di desa-desa, itu menimbulkan suatu dampak, bahwa rakyat itu penghasilannya bisa tambah.

Prabowo: Ya, para petani, produsen mendapat suatu pasar yang terjamin. Ya, bahwa ada yang beli produk-produk mereka. Setiap hari, kan kita perlu telur, perlu sayur, perlu ayam, perlu ikan, perlu nasi. Berapa uang yang beredar di kabupaten ke bawah, di daerah-daerah, juga di provinsi, tapi beredar di rakyat. 

Retno: Apakah ini yang juga mendorong Bapak untuk biar cepat-cepat nih, bisa swasembada pangan gitu ya Pak?

Prabowo: Oh, kalau swasembada pangan itu mutlak. Negara mau aman, negara mau berdaulat, ya harus bisa beri makan rakyatnya sendiri.

Retno: Tapi terobosan apa nih Pak, kira-kira yang akan Bapak lakukan untuk dapat mencepatkan swasembada pangan, karena kurun waktunya ini singkat ya Pak, 4-5 tahun.

Prabowo: Kalau kita hitung, kita bisa swasembada pangan. Kita sudah beberapa kali pernah swasembada pangan. Tapi ini perlu konsistensi, perlu suatu tekat, dan terutama peran dari pemerintah yang kokoh. Ya, negara harus kuat.


Bicara Soal Rakyat Miskin hingga Pemberantasan Korupsi

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan arahan pada retreat menteri pada Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. (Foto oleh Handout/Media Partner Partai Gerindra/AFP)

Retno: Pak, kemudian ada lagi pernyataan Bapak ya, yang Bapak tekankan, ini di dua pidato Bapak (cuplikan video pidato Prabowo soal jangan bangga menjadi anggota G20 kalau masih banyak rakyat yang miskin). 

Retno: Sebenarnya, apa sih Pak, kegelisahan atau ketidakpuasan Bapak terkait hal ini? 

Prabowo: Tidak manusiawi. Kita merdeka sudah sekian puluh tahun, kita tahu kita kaya, masa saudara-saudara kita hidupnya sangat sulit. Ini nggak boleh terjadi. Kita sebagai pemimpin tidak pantas jadi pemimpin. Kalau kita tidak berbuat sesuatu yang bisa secepat-cepatnya memberi hasil kemerdekaan, memberi sebagian daripada kekayaan kita terasa oleh sebesar-besarnya rakyat kita. 

Retno: Kalau masih soal rakyat miskin nih Pak ya, kita pasti bisa bicara mengenai subsidi yang masih belum tepat sasaran. Apakah ada rencana mengubah subsidi misalnya BBM yang kurang tepat sasaran mungkin menjadi yang lebih tepat seperti BLT atau yang lainnya? 

Prabowo: Ini kita sedang pelajari, kita kaji, kita cari alternatif yang terbaik. Kita upaya terus bagaimana lebih tepat sasaran. Sudah banyak kemajuan, tapi kita ingin lebih tepat lagi sasarannya. Jangan sampai subsidi itu justru dinikmati oleh orang-orang kaya. 

Retno: Pak Prabowo, Bapak juga berkali-kali menegaskan soal pemberantasan korupsi. Bapak menegaskan, mengingatkan kepada para menteri untuk jangan korupsi. Tapi permasalahan-permasalahan korupsi ini kan seperti permasalahan abadi ya Pak. Maksudnya bahkan di saat usia KPK sudah mencapai 22 tahun. Strategi apa lagi yang akan Bapak gunakan untuk pemberantasan korupsi ini ke depan? 

Prabowo: Kita harus menjamin kualitas hidup yang cukup dan yang baik untuk para pengambil keputusan yang penting. Sesudah itu ya kita harus punya sistem pengawasan yang ketat. Dan kembali tekad untuk menegakkan hukum dengan tegas. Tapi menurut saya yang lebih parah adalah keserakahan. Serakah, nafsu yang sangat besar untuk mengeruk kekayaan yang sebesar-besarnya agar dia bisa berkuasa panjang, kira-kira gitu. 

Prabowo: Tapi yang terutama adalah kita harus cari sistem yang benar. Tapi sekarang dengan digitalisasi, dengan komputerisasi, dengan AI, artificial intelligence, ini saya kira banyak yang bisa dikerjakan untuk mengurangi korupsi.

Retno: Pak Prabowo, sekarang kita ke politik luar negeri. Bapak kemarin menekankan bebas aktif, good neighbor, berprinsip dan anti penindasan dan penjajahan. Seperti apa Pak elaborasinya? Apakah kemarin keikutsertaan Indonesia di BRICS menjadi salah satunya?

Prabowo: BRICS kita lihat ekonomi-ekonomi besar, India, Brazil, Tiongkok, Afrika Selatan, dan negara tetangga kita banyak yang sudah di situ, Thailand, Malaysia, nyatakan minat, Arab, Mesir. Jadi kita ambil keputusan atau kita melihat bahwa saya kira Indonesia perlu juga punya kehadiran di tempat itu. Supaya kita baik di semua tempat. Indonesia ini kan tidak boleh ikut blok-blokan, tapi kita mau berada di mana-mana.

Retno: Lalu terkait dengan Palestina, hal konkret apa yang bisa Indonesia kontribusikan ke depan? 

Prabowo: Kita selalu berusaha untuk mediasi, kita berusaha menyakinkan semua pihak. Tapi yang jelas apa yang kita bisa bantu ke Palestina, kita coba membantu. Kita sudah beri beasiswa, banyak mahasiswa mereka sekolah di kita. Kalau sekarang secara fisik kita sudah kirim tim dokter dan tim tenaga kesehatan, sudah di Gaza sekarang. Dan juga gini, kalau Insya Allah ada gencatan senjata, kita juga siap mengirim pasukan perdamaian.


Prabowo Mengaku Agak Nakal Saat Jadi Taruna

Presiden RI Terpilih Periode 2024-2029 Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah hal dalam program Prabowo Bicara. (Tangkapan Layar)

Retno: Pertanyaan ringan ya Pak, Bapak tinggal jawab true or false. Apa benar Prabowo Subianto tidak pernah mencatat pelajaran saat di AKABRI? 

Prabowo: False 

Retno: False? tetap nyatet ya Pak ya? 

Prabowo: Catet 

Retno: Katanya ada yang bilang saking pintarnya Bapak gak pernah nyatet 

Prabowo: Nggak, tapi kalau catatannya baik atau enggak baik saya nggak tahu 

Retno: Bapak dulu kategorinya Taruna baik dan pintar atau Taruna keren tapi agak nakal? 

Prabowo: Saya kira agak nakal 

Retno: LSM pertama di Indonesia adalah LSM Pembangunan yang didirikan tahun 1968, true or false? 

Prabowo: Saya enggak tahu, memang saya ikut dulu bersama beberapa aktivis pemuda kita mendirikan lembaga pembangunan. Tapi saya enggak tahu apakah itu ada LSM pertama itu juga 

Retno: Oke, waktu itu gimana ceritanya Pak, Bapak infonya dengan Soe Hok Gie salah satunya ya pak ya? 

Prabowo: Antara lain Soe Hok Gie sama teman-teman, dulu kan tahun 1968 itu abis banyak pemuda-pemuda, mahasiswa-pelajar ikut-ikut kesatuan aksi ya. Tapi kita juga ingin berperan, dari dulu saya sudah concern terhadap masalah saudara-saudara kita yang di pedesaan, di daerah-daerah yang susah 

Retno: Apa sih Pak, waktu itu kan Bapak dari sini sangat muda ya, 16-17 tahun ya Pak Prabowo ya, tapi sudah memiliki concern seperti itu. Kira-kira apa sih yang mendorong Pak, apakah diskusi dengan Pak Mitro? 

Prabowo: Saya kira suasana waktu itu ya, dan juga orang tua saya dan suasana waktu itu kan begitu, kita baru merdeka, kita ingin mengejar. Supaya negara kita tidak terlalu ketinggalan, jadi idealisme kita masih besar waktu itu 

Retno: Apa sih Pak, kalau boleh tahu, yang didiskusikan saat makan malam di keluarga Pak Sumitro saat itu? 

Prabowo: Saya kira karena Bapak saya seorang tidak hanya guru besar, pendidik. Dia juga seorang pemimpin politik. Seorang yang sangat idealis Bapak saya itu. Dia orangnya sangat pintar ya. Jauh lebih pintar dari saya. Jadi kalau, beliau kan terkenal dulu. Bahkan di zaman Belanda beliau itu bisa mengalahkan orang-orang Belanda di sekolah. Jadi setiap kesempatan selalu beliau sambil diskusi, sambil ya mungkin mengajarkan nilai-nilai, mengajarkan pengalaman beliau. Mengajarkan gagasan-gagasan beliau. Jadi saya banyak menyerap, banyak mendengar. 

Retno: Sambil ngobrol, sambil banyak belajar ya.


Maung Garuda hingga Lagu Paling Berkesan bagi Prabowo

Mobil ini adalah MV3 Garuda Limousine yang merupakan pengembangan terbaru dari MV3. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Retno: Pak, ini sekarang saya mau nanya ini karena banyak pihak kemarin yang jadi viral nih. Karena Bapak menggunakan Maung Garuda, kendaraan buatan Indonesia. Ke depannya nih Pak Prabowo, apakah Maung Garuda ini akan digunakan sebagai kendaraan resmi kenegaraan? 

Prabowo: Ya, saya inginnya seperti itu kehormatan bangsa, kebanggaan, sebaiknya kita bisa pakai produk kita sendiri. Jadi saya sudah merencanakan, kemungkinan besar nanti semua menteri, semua wakil menteri, dirjen, pejabat, mungkin tingkat gubernur, bupati, wali kota, sebaiknya menggunakan kendaraan buatan bangsa Indonesia sendiri. Terutama TNI-Polri ya, saya kira, itu cita-cita saya dari kecil. Alhamdulillah tercapai pada saat saya Menteri Pertahanan dan sekarang Presiden.

Retno: Pak tapi kalau kita Perhatikan, mobil Pak Prabowo putih terus ya Pak warnanya. Kenapa Pak? 

Prabowo: Ya saya suka ya.

Retno: Suka warna putih? 

Prabowo: Saya suka ya warnanya cerah.

Retno: Pak Prabowo, Presiden RI ke-8 ini diperoleh setelah 4 kali gagal dalam Pilpres ya.Tapi Bapak terus mencoba lagi, mencoba lagi. Apa sih Pak, atau siapa yang menyebabkan Bapak terus mencoba lagi?

Prabowo: Saya kira karena cinta tanah air, satu, saya tidak rela Indonesia diinjak-injak oleh bangsa manapun. Saya tidak suka kekayaan Indonesia dirampok. Saya ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat saya. 

Retno: Ini kan diperoleh dengan perjuangan panjang dan jalan yang berliku-liku gitu ya Pak. Menggambarkan perjalanan Bapak selama ini, ada nggak Pak lagu atau pepatah yang paling tepat? 

Prabowo: Ada lagu, banyak lagu yang berkesan tapi saya suka lagu One Moment In Time. Ada versi Indonesia nya itu saya suka juga.

Retno: Versi Indonesianya itu gimana? 

Prabowo: Kalau nggak salah, berilah saya satu kesempatan.

Retno: Oh ya? Nyanyi dikit dong Pak, saya enggak tahu versi bahasa Indonesianya. 

Retno: Presiden Prabowo Subianto, terima kasih untuk waktunya. Selamat bekerja Pak, dan selamat mewujudkan harapan dan juga doa-doa seluruh rakyat Indonesia.

Infografis 17 Prioritas dan 8 Program Percepatan Kabinet Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya