Liputan6.com, Jakarta - Salah satu elemen penting dalam perjalanan melawan kanker payudara adalah nutrisi yang tepat. Mengapa penting, dan bagaimana cara menyusun pola makan yang sesuai bagi pejuang kanker payudara? Simak tips berikut dari ahli untuk memahami peran penting nutrisi dalam perjalanan melawan kanker.
Menurut Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K, nutrisi pasien kanker dapat dibagi menjadi dua fase utama, yaitu fase terapi dan fase pemulihan.
Advertisement
Pada fase terapi, pasien sering kali mengalami penurunan nafsu makan atau merasa tidak nyaman saat makan. Hal ini disebabkan oleh efek samping dari pengobatan seperti kemoterapi yang bisa menyebabkan mual, kelelahan, atau perubahan rasa pada makanan.
Meski sulit, memenuhi kebutuhan nutrisi tetap menjadi prioritas penting. Pada fase ini, dia menyarankan agar keluarga dan orang di sekitar pasien tidak memberikan banyak larangan atau tekanan terkait pilihan makanan.
"Jika pasien mengalami kesulitan makan, libatkan mereka dalam pemilihan makanan. Tanyakan apa yang mereka ingin makan sehingga mereka bisa lebih semangat," kata dokter Konsultasi Seputar Kanker dan Nutrisi yang merupakan lulusan Universitas Atmajaya pada 2001.
Tujuannya adalah agar pasien tetap mendapat asupan yang cukup agar tubuh tidak semakin lemas dan tetap kuat menjalani terapi.
Memastikan pasien memiliki kondisi tubuh yang ideal sebelum menjalani terapi juga sangat penting. Tubuh yang sudah dipersiapkan dengan baik akan mampu menahan efek samping dari pengobatan dan mempercepat proses pemulihan.
Sebelum terapi dimulai, ahli gizi atau dokter onkologi dapat membantu mengatur pola makan yang kaya protein, vitamin, dan mineral untuk memperkuat daya tahan tubuh.
Larangan Makanan bagi Pasien Kanker Payudara
Selain itu, pasien dan keluarga juga diimbau untuk menghindari mitos atau informasi keliru tentang makanan yang sering kali justru mempersulit pemenuhan nutrisi bagi pejuang kanker.
Seorang pejuang kanker payudara, Fenny, bercerita bahwa banyak orang di sekitarnya yang memberi larangan-larangan yang sering kali membingungkan.
"Saat banyak orang memberi larangan, aku memilih menutup telinga. Saat itu, bisa makan saja sudah bersyukur," ujarnya saat siaran langsung di akun @ptkalbefarmatbk. Kesulitan makan jangan sampai menjadi beban tambahan bagi pasien.
Advertisement
Setelah Fase Terapi Kanker Payudara
Setelah fase terapi berakhir dan tubuh mulai stabil, barulah pasien dapat memulai untuk lebih selektif dalam memilih makanan.
Dalam tahap ini, Dedy menyarankan untuk mulai memilah makanan yang lebih bergizi, serta menghindari makanan yang mungkin dapat memperburuk kondisi tubuh. Mengonsumsi makanan segar dan seimbang seperti sayur, buah, dan sumber protein berkualitas sangat direkomendasikan untuk memperkuat daya tahan tubuh pasca terapi.
Namun, penting juga untuk menjaga kesederhanaan dalam pola makan dan tidak berlebihan membatasi jenis makanan. Fokuskan pada asupan nutrisi utama, seperti protein, serat, vitamin, dan mineral untuk mendukung proses pemulihan dan mencegah kekambuhan.
Nutrisi yang Diformulasikan Khusus untuk Pasien Kanker
Dalam perjalanan mereka, pasien kanker payudara sering kali juga mendapatkan dukungan nutrisi dari produk yang telah diformulasikan khusus.
Brand Representative Nutrican, Agnur Kumala, menambahkan bahwa Kalbe memiliki produk Nutrican dan Nutrican Xential yang dirancang untuk pasien kanker.
Produk ini dikembangkan bersama para ahli onkologi dan gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi spesifik pejuang kanker.
"Pengetahuan tentang asupan yang tepat sangat penting. Dukungan nutrisi dari produk yang sudah diformulasikan khusus bisa membantu memenuhi kebutuhan gizi para pasien," ujar Agnur.
Selain nutrisi, dukungan dari keluarga dan kerabat terdekat juga sangat penting untuk membangkitkan semangat hidup pasien dan mendorong mereka untuk terus berjuang.
Advertisement