Liputan6.com, Jakarta Bocil akamsi adalah istilah yang muncul dari fenomena viral di TikTok, di mana sekelompok anak-anak berani melakukan pendakian di Gunung Ungaran, Cluntang, Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, dengan hanya berbekal seadanya.
Video-video mereka yang menunjukkan semangat dan keberanian dalam menjelajahi alam telah menarik perhatian banyak orang, terutama di kalangan pengguna media sosial. Sebab, mereka tidak membawa tas besar sebagaimana umumnya pendaki yang membwa perbekalan.
Advertisement
Dalam beberapa video yang beredar, bocil akamsi menunjukkan bagaimana mereka perjalanan mereka meskipun dengan perlengkapan yang sangat minim. Dengan semangat petualang, mereka berhasil mencapai puncak gunung dan membuat takjub netizen.
Lantas sebenarnya apa itu bocil akamsi yang viral di media sosial itu? Simak informasi yang dirangkum Liputan6, Senin (28/10) berikut ini.
Apa Itu Fenomena Bocil Akamsi?
Fenomena bocil akamsi ini bermula dari adanya video viral sekelompok anak-anak yang berani melakukan pendakian gunung secara spontan. Dalam tayangan yang beredar, terlihat beberapa anak-anak kecil tampak kebasahan saat berada di jalur pendakian dan bertemu dengan para pendaki dewasa.
Bocil-bocil akamsi ini lantas diartikan sebagai “bocah cilik” atau anak kecil dari “kamsi” atau kampung sini yang diasosiasikan sebagai permukiman sekitar.
Advertisement
Bocah Mendaki Memakai Sandal Jepit dan Bawa Bekal Seadanya
Sebelum melakukan pendakian, bocil akamsi dimungkikan sudah melakukan berbagai persiapan sederhana dan dimungkinkan sudah terbiasa dengan medan sekitar. Meskipun tidak memiliki peralatan pendakian yang lengkap, mereka menggunakan apa yang ada, salah satunya sandal jepit.
Selama perjalanan, bocil akamsi menunjukkan semangat pantang menyerah meskipun menghadapi berbagai rintangan. Perjalanan ini bukan hanya tentang mencapai tujuan fisik, tetapi juga tentang membangun persahabatan dan kenangan indah bersama teman-teman.
Dampak Sosial dari Fenomena Ini
Kehadiran bocil akamsi di media sosial telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Banyak orang tua mulai menyadari pentingnya aktivitas luar ruangan bagi anak-anak mereka. Melihat keberanian bocil akamsi, orang tua pun terdorong untuk mengajak anak-anak mereka berpetualang di alam bebas.
Fenomena ini juga memicu diskusi tentang keselamatan saat beraktivitas di luar ruangan. Beberapa netizen memberikan saran mengenai perlengkapan yang seharusnya dibawa saat mendaki gunung agar tetap aman. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bocil akamsi memulai dengan bekal seadanya, kesadaran akan keselamatan tetap menjadi prioritas bagi para pendaki muda.
Bocil akamsi telah menunjukkan bahwa dengan keberanian dan semangat petualangan, siapa pun dapat menjelajahi keindahan alam meskipun dengan bekal seadanya. Mereka menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai alam dan berani menghadapi tantangan.
Advertisement
Komentar Warganet
Dari beberapa akun di media sosial, sejumlah warganet menyampaikan komentarnya. Rata-rata mereka merasa lucu dengan adanya anak-anak di bawah umur yang sudah berani naik dan turun jalur pendakian yang biasanya dilalui oleh pendaki profesional.
Tak sedikit juga warganet yang merasa kasihan lantaran mereka tampak kebasahan karena kondisi saat pendakian terpantau hujan. Anak-anak tersebut begitu hati-hati saat menuruni jalur pendakian.
Terlihat anak kecil paling belakang cukup kerepotan saat menenteng plastik berwarna putih yang diduga sebagai perbekalan selama kegiatan tektok atau menaiki dan menuruni kawasan Gunung Ungaran.