Liputan6.com, Jakarta Manchester United telah mengonfirmasi bahwa Erik ten Hag telah dibebastugaskan di Old Trafford. Keputusan ini diambil hanya beberapa bulan setelah pelatih asal Belanda itu mendapat perpanjangn kontrak satu tahun.
"Erik ten Hag telah meninggalkan perannya sebagai manajer tim utama pria Manchester United. Erik diangkat pada April 2022 dan memimpin klub meraih dua trofi domestik, memenangkan Piala Carabao pada tahun 2023 dan Piala FA pada tahun 2024," demikian pernyataan manajemen MU, Senin (28/10/2024).
Baca Juga
Advertisement
"Kami berterima kasih kepada Erik atas semua yang telah dilakukannya selama bersama kami dan mendoakan yang terbaik untuknya di masa mendatang. Ruud van Nistelrooy akan mengambil alih tim sebagai pelatih kepala sementara, didukung oleh tim pelatih saat ini, sementara pelatih kepala tetap sedang direkrut."
Pria Belanda berusia 54 tahun itu, sebenarnya hampir dipecat musim lalu setelah memimpin musim Liga Primer yang buruk, dan membawa MU finis di urutan kedelapan dalam klasemen. Namun, Ten Hag berhasil memenangkan Piala FA pada bulan Mei ketika Setan Merah secara mengejutkan mengalahkan Manchester City.
Awalnya, Sir Jim Ratcliffe dan dewan direksinya yang dipimpin INEOS di Old Trafford telah memberi pengarahan bahwa Ten Hag akan dipecat terlepas dari hasil di Wembley. Namun, mereka berubah pikiran, dan memilih untuk memberinya perpanjangan kontrak satu tahun dan mendukung belanja besar-besaran di musim panas.
Manchester United Telan Kekalahan Memalukan
Tapi, setelah kekalahan memalukan dari rival berat Liverpool dan Tottenham, mereka akhirnya memecat Ten Hag, setelah United menelan kekalahan kontroversial dari West Ham.
Kabarnya MU mempertimbangkan legenda Barcelona Xavi sebagai penggantinya. Pelatih yang saat ini sedang menganggur itu adalah salah satu dari sejumlah kandidat yang dikagumi manajemen klub. Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi dan mantan manajer Inggris Gareth Southgate juga masuk dalam daftar pendek itu.
Namun, Inzaghi dikatakan telah menolak tawaran MU. Pelatih asal Italia itu kemungkinan tidak akan meninggalkan Inter, setidaknya tidak sekarang mengingat peluang mereka untuk mempertahankan gelar Serie A mereka serta fakta bahwa mereka berkompetisi di Liga Champions sementara United berada di Liga Europa.
Advertisement
Masih Dilihat Kemampuan Kelola Klub Papan Atas Liga Inggris
Sedangkan, Southgate masih harus dilihat apakah mantan pelatih Inggris itu secara taktis mampu mengelola tim papan atas Liga Inggris. Pekerjaan terakhir Southgate di Liga Premier adalah bertanggung jawab atas Middlesbrough.
Dia dipecat hanya beberapa bulan setelah mereka terdegradasi dari Liga Premier selama musim 2008/09 dan telah menjelaskan bahwa dia ingin istirahat dari manajemen, tetapi masih bisa dibujuk ke Old Trafford.
Reputasi Erik ten Hag di Manchester United
Di Liga Inggris, Ten Hag total menangani MU dalam 85 pertandingan. Hasilnya kurang memuaskan. The Red Devils cuma menang 44 kali, imbang 14 kali dan kalah 27 kali.
Pria plontos itu juga disorot karena praktek Nepotisme yang dilakukannya di MU. Ten Hag senang merekrut pemain dari negaranya Belanda atau dari bekas klubnya Ajax Amsterdam seperti Antony, Lisandro Martinez, Matthijs de Ligt, Andre Onana, Tyrell Malacia hingga Joshua Zirkzee.
Advertisement