IHSG Berpeluang Lesu, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 29 Oktober 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level support 7.595,7.518 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Selasa, 29 Oktober 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Okt 2024, 08:00 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Selasa (29/10/2024). IHSG akan kembali menguji 7.596.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Selasa (29/10/2024). IHSG akan kembali menguji 7.596.

IHSG melemah 0,78 persen ke posisi 7.634 dan masih didominasi oleh tekanan jual tetapi koreksi IHSG masih tertahan oleh moving average (MA) 60 harian pada perdagangan Senin, 28 Oktober 2024.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, posisi IHSG sedang berada di wave iv dari wave (i) dari wave (iii) sehingga diperkirakan koreksi IHSG akan menguji kembali 7.596.

“Selanjutnya, IHSG akan menguat untuk menguji 7.810-7.858,” ujar Herditya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.595,7.518 dan level resistance 7.810,7.910 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi dengan three black crows dan volume rendah untuk menguji support garis moving average (MA) 20 harian.

“Selama di atas garis MA20, IHSG berpeluang untuk rebound dan breakout resistance garis MA50,” tutur Wafi.

Namun, jika breakdown garis MA20, ia menuturkan, IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji level terendahnya pada Oktober 2024.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.600-7.800,” ujar dia.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.560-7.675 pada Selasa pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Sedangkan Wafi memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (IMTG), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).


Rekomendasi Teknikal

Penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (4/7/2024) menunjukan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness

Saham ANTM menguat 1,58% ke 1.610 disertai dengan munculnya volume pembelian. Herditya menuturkan, selama masih mampu bergerak di ata 1.585 sebagai stoplossnya, posisi ANTM saat ini berada di awal wave (b) dari wave [ii] pada skenario hitam atau wave (b) dari wave [iv] pada skenario merah.

Buy on Weakness: 1.595-1.610

Target Price: 1.655, 1.695

Stoploss: below 1.480

 

2.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) - Spec Buy

Saham ENRG menguat 0,73% ke 276 tetapi  masih didominasi oleh volume penjualan. "Kami perkirakan, posisi ENRG saat ini berada pada bagian dari wave 4 dari wave (C), sehingga meskipun terkoreksi akan relatif terbatas," kata dia.

Spec Buy: 256-276

Target Price: 300, 314

Stoploss: below 254

 

3.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness

Saham EXCL terkoreksi 0,88% ke 2.250 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi EXCL sedang berada pada bagian dari wave ii dari wave (c) dari wave [iii].

Buy on Weakness: 2.210-2.240

Target Price: 2.350, 2.430

Stoploss: below 2.170

 

4.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) - Buy on Weakness

Saham GOTO terkoreksi 2,86% ke 68 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Selama masih mampu berada di atas 62 sebagai stoplossnya, maka posisi GOTO saat ini berada pada bagian dari wave iv dari wave (v)," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 65-68

Target Price: 73, 77

Stoploss: below 62

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Penutupan IHSG pada 28 Oktober 2024

Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin, (28/10/2024). IHSG merosot di tengah rupiah yang tertekan terhadap dolar AS dan bursa saham Asia Pasifik yang menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,78 persen ke posisi 7.634,63. Indeks LQ45 susut 0,89 persen ke posisi 934,85. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.714,73 dan level terendah 7.599,62. Sebanyak 365 saham melemah sehingga menekan IHSG. 203 saham menguat dan 227 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.291.534 kali dengan volume perdagangan 20,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.720.

Investor asing jual saham Rp 250,15 miliar. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 40,65 triliun.

 

Sektor saham bervariasi dengan kecenderungan mayoritas melemah. Sektor saham teknologi turun 1,48 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham infrastruktur terpangkas 1,34 persen, sektor saham kesehatan turun 0,86 persen dan sektor saham keuangan susut 0,85 persen.

 


Sektor Saham

Pekerja tengah melintas di bawah layar Indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Selasa (16/5/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, sektor saham energi merosot 0,56 persen dan sektor saham nonsiklikal melemah 0,07 persen. Sedangkan sektor saham basic menguat 0,23 persen, sektor saham industri mendaki 0,41 persen, sektor saham consumer siklikal menanjak 0,15 persen, sektor saham properti melesat 0,36 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,14 persen.

Pada awal pekan ini, saham SMRA naik 4,03 persen ke posisi Rp 645 per saham. Harga saham SMRA dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 640 per saham. Saham SMRA berada di level tertinggi Rp 660 dan level terendah Rp 640 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.602 kali dengan volume perdagangan 860.200 saham. Nilai transaksi Rp 55,8 miliar.

Sementara itu, harga saham AKRA turun 3,55 persen ke posisi Rp 1.360 per saham. Harga saham AKRA dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 1.400 per saham. Harga saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.400 dan terendah Rp 1.360 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.236 kali dengan volume perdagangan 302.996 saham. Nilai transaksi Rp 41,7 miliar.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya