Liputan6.com, Jakarta - Calon Bupati Temanggung nomor urut 1, Agus Setyawan semakin bersaing dengan kandidat lainnya di Pilkada 2024. Namun Anggota Tim Pemenangan dari Agus, Muhsibun melihat ada gejolak kampanye hitam atau black campaign melalui luring dan daring.
“Kami sangat menyayangkan adanya black campaign semacam ini. Jelas tidak mendidik dan menyesatkan masyarakat,” ucap salah satu Tim Pemenangan Agus-Nadia, Muhsibun kepada media, seperti dikutip Senin (28/10/2024).
Advertisement
Muhsibun meminta, KPU dan Bawaslu segera bertindak menyelesaikan persoalan ini. Sebab jika tidak, maka Pilkada damai yang dicita-citakan seluruh masyarakat Temanggung tidak akan terlaksana.
“Kami minta KPU dan Bawaslu segera menindaklanjuti persoalan ini. Segera dicopot baliho-baliho yang bernada provokatif itu, segera dilaporkan pemilik-pemilik akun yang menyebarkan ujaran kebencian itu dan dicari siapa di balik upaya black campaign kepada Agus dan pasangannya calon wakilnha Nadia,” minta dia.
Muhsibun menduga, serangan black campaign pada Agus-Nadia dilakukan karena popularitas dan elektabilitas Agus-Nadia yang terus melejit. Sebagai pendatang baru yang menawarkan harapan baru, Agus-Nadia semakin dicintai masyarakat dengan program-program kerja yang nyata dan memberi harapan besar untuk kemajuan Temanggung.
“Mungkin ini (black campaign) dilakukan karena pihak lain panik dengan popularitas dan elektabilitas Agus-Nadia yang terus melejit. Karena mencari kesalahan Agus-Nadia tidak ketemu, akhirnya mereka menyebarkan ujaran kebencian pada masyarakat dan mempengaruhi agar tidak memilih Agus-Nadia,” duga Muhsibun.
Muhsibun yakin, KPU dan Bawaslu akan segera menindak hal ini. Ia juga percaya jika masyarakat Temanggung adalah pemilih cerdas yang tidak akan terpengaruh dengan upaya black campaign semacam itu.
“Masyarakat Temanggung sekarang sudah cerdas-cerdas, kami tidak akan terpengaruh dengan upaya murahan seperti itu,” dia menandasi.
Mengenai Agus Setyawan
Sebagai informasi, Agus Setyawan sebelumnya adalah seorang mantan Kepala Desa Campurejo di Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung. Dia pun memberanikan diri melangkah ke jenjang Pilkada setempat sebagai calon bupati.
Namun tantangan muncul dari pihak tidak bertanggungjawab dengan memasang sejumlah baliho dan pembuatan akun media sosial untuk menjatuhkan pria yang karib diaapa Agus Gondrong ini. Dia disebut petugas partai dan masyarakat diminta tidak memilihnya.
Di sejumlah titik di Temanggung, terpasang spanduk bertuliskan ‘Temanggung Menolak Petugas Partai’. Spanduk-spanduk itu dipasang di atas baliho Agus-Nadia dengan background warna merah, warna yang identik dengan PDI Perjuangan.
Selain itu, di sejumlah media sosial juga muncul akun-akun yang tampak menyerang dirinya dengan narasi senada yaitu Agus Setyawan adalah petugas partai dan masyarakat Temanggung diminta tidak memilih petugas partai menjadi bupati.
“Ora pilih iki disek, mosok Temanggung meh dipimpin petugas partai (jangan pilih ini dulu, masa Temanggung mau dipimpin petugas partai)” tulis akun @koncokhentel20 dengan gambar Agus Gondrong yang diberi tanda silang di wajahnya.
“Pilkada 2024 Temanggung No PDIP, No Banteng, No Petugas Partai,” begitu bunyi postingan lain @koncokhentel20 dengan gambar yang sama.
Juga ada akun lain yakni @kembang.desa6775 yang memposting sejumlah video Agus Gondrong dengan narasi senada.
Advertisement