Top 3 Tekno: Hacker China Incar Ponsel Donald Trump hingga Bocoran iPhone SE 4

Hacker China menargetkan ponsel calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan pasangannya, Senator JD Vance. Mereka juga mengincar tim kampanye Kamala Harris.

oleh Iskandar diperbarui 29 Okt 2024, 11:10 WIB
Donald Trump dengan perban di telinga, mengangkat tinjunya ke udara ketika massa bersorak atas kedatangannya di RNC atau Konvensi Partai Demokrat. (AP).

Liputan6.com, Jakarta - Hacker China menargetkan ponsel calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan pasangannya, Senator JD Vance. Mereka juga mengincar tim kampanye Kamala Harris.

Berita tersebut menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (28/10/2024) kemarin. Infomasi lain yang juga populer datang dari bocoran spesifikasi hingga tanggal rilis iPhone SE 4

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Hacker China Incar Ponsel Donald Trump hingga Tim Kampanye Kamala Harris

Hacker China dilaporkan tengah menyerang jaringan telekomunikasi Amerika Serikat (AS), menargetkan ponsel calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dan pasangannya, Senator JD Vance.

Sumber lain mengatakan kepada NBC News, dikutip Senin (28/10/2024), orang-orang yang berafiliasi dengan kampanye Wakil Presiden Kamala Harris juga menjadi sasaran.

"Staf Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, D-N.Y., juga menjadi sasaran," kata sumber dari Partai Demokrat.

Namun, belum jelas siapa dalam kampanye Harris yang menjadi sasaran atau apakah orang lain dalam kampanye Donald Trump menjadi sasaran selain Trump dan Vance.

Dalam pernyataan bersama, FBI beserta Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (Cybersecurity and Infrastructure Security Agency/CISA) mengatakan pemerintah federal sedang menyelidiki akses tidak sah ke infrastruktur telekomunikasi komersial oleh para pelaku yang berafiliasi dengan Republik Rakyat China (hacker China).

"Setelah FBI mengidentifikasi aktivitas jahat tertentu yang menargetkan sektor tersebut, FBI dan CISA segera memberi tahu perusahaan yang terkena dampak, memberikan bantuan teknis, dan dengan cepat membagikan informasi untuk membantu calon korban lainnya," kata pernyataan itu.

Baca selengkapnya di sini 

 


2. Bocoran Spesifikasi, Harga, dan Tanggal Peluncuran iPhone SE 4

Apple iPhone SE 4 Render. (Dok: GizmoChina)

Apple siap menggoyang pasar smartphone budget dengan iPhone SE 4. Menurut bocoran terbaru, ponsel murah ini akan upgrade yang lumayan signifikan dari model sebelumnya.

Kabarnya, iPhone SE 4 bakal masuk produksi massal Desember 2024 dan diluncurkan sekitar Maret 2025.

Artikel ini akan memberikan informasi seputar bocoran spek iPhone SE 4.

Desain Layar dan Kamera yang Naik Kelas

Dikutip dari Phone Arena, Senin (28/10/2024), iPhone SE 4 akan tampil berbeda dengan layar OLED 6,06 inci, lebih besar dan lebih canggih dibandingkan layar LCD 4,7 inci di SE 3.

Walaupun masih ada notch, ponsel ini mendukung Face ID untuk keamanan ekstra, mirip seri flagship iPhone, dengan refresh ratenya yang masih tetap 60Hz.

Di bagian kamera, Apple sepertinya mulai serius. SE 4 akan hadir dengan kamera utama 48MP, naik jauh dari 12MP di SE 3. Buat selfie, kamera depannya 12MP.

Baca selengkapnya di sini 

 


3. Instagram Bikin Kontroversi, Kualitas Video Bergantung Popularitas

Logo Instagram (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Instagram kembali jadi perbincangan setelah Head of Instagram dan Threads, Adam Mosseri, mengungkapkan bahwa kualitas video di platform ini bisa dipengaruhi oleh popularitasnya.

Dikutip dari Tech Crunch, Senin (28/10/2024), dalam unggahannya di Threads, Mosseri menjelaskan video Instagram yang populer akan ditampilkan dengan kualitas lebih tinggi, sedangkan video yang kurang menarik penonton akan disajikan dengan kualitas lebih rendah.

Alasan di Balik Kebijakan Ini

Mosseri mengatakan, Instagram selalu berupaya menampilkan video dengan kualitas terbaik. Namun, jika sebuah video tidak mendapatkan banyak penonton dalam waktu singkat, platform milik Meta itu akan menurunkan kualitasnya.

Hal ini dilakukan karena sebagian besar penayangan terjadi di awal masa video. Untuk diketahui, ini sebenarnya bukan hal baru.

Tahun lalu, Meta juga sudah menyebutkan, mereka menggunakan konfigurasi encoding berbeda berdasarkan tingkat popularitas konten. Meski begitu, kebijakan ini kembali jadi sorotan setelah Mosseri memaparkan detailnya di Threads.

Baca selengkapnya di sini 


Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Kejahatan Siber (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya