Liputan6.com, Jakarta - Pestisida sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam industri pertanian modern. Namun baru-baru ini BPOM Thailand menemukan residu pestisida berbahaya dalam anggur Shine Muscat yang melebihi batas aman.
Hal itu memicu perhatian dari otoritas Malaysia yang berencana melakukan pemeriksaan terhadap anggur impor tersebut untuk memastikan keamanan konsumen. Menteri Datuk Seri Mohamad Sabu mengatakan, masalah tersebut akan dirujuk ke lembaga terkait untuk diverifikasi.
Advertisement
Ini termasuk Institut Penelitian dan Pengembangan Pertanian Malaysia, dikutip dari New Strait Times, Senin, 28 Oktober 2024. Ia menambahkan bahwa jika klaim tersebut terbukti, kementerian akan membuat pengumuman dan mengambil tindakan yang tepat.
"Namun, sejauh ini, kami belum menerima pengaduan apapun terkait masalah ini. Verifikasi akan dilakukan," katanya. "Kami sangat teliti dalam masalah ini karena menyangkut kesehatan, dan akan melakukan pemantauan berkelanjutan. Jika ada bahan kimia berbahaya yang terdeteksi, kami akan mengambil tindakan lanjutan."
Meskipun anggur Shine Muscat telah menjadi buah impor favorit dengan harga premium mencapai Rp1-1,6 juta per kilogram, keamanan konsumsinya kini dipertanyakan. Lalu, apakah anggur shine muscat yang diduga mengandung bahan berbahaya yaitu pestisida bisa dihilangkan dengan mencucinya?
Mengingat adanya risiko paparan pestisida, ada beberapa cara untuk meminimalkan residu pestisida pada makanan. Melansir Healthline, 17 Februari 2022, mencuci bahan pangan dengan air dapat mengurangi kadar pestisida hingga 60–70 persen. Memasak atau memproses makanan juga dapat menurunkan kadar pestisida pada bahan pangan.
Mencuci dan Mengupas Buah
Namun, mencuci dan mengupas buah atau sayuran juga punya kekurangan, karena nutrisi yang terkandung dalam kulit buah atau sayur dapat ikut terbuang. Meski begitu, langkah-langkah sederhana ini dapat membantu kita untuk tetap mendapatkan manfaat nutrisi tanpa meningkatkan risiko paparan pestisida.
Selain itu, produk organik kerap dianggap lebih aman dari segi residu pestisida sintetik. Namun produk organik pun tidak sepenuhnya bebas dari pestisida, karena pertanian organik juga menggunakan pestisida alami atau biopestisida.
Sebuah studi menunjukkan bahwa "mengonsumsi produk organik menghasilkan kadar pestisida sintetik yang lebih rendah dalam tubuh." Namun, penting untuk dicatat bahwa biopestisida tidak selalu lebih aman daripada pestisida sintetik dan juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.
Setiap tahun, Environmental Working Group (EWG) merilis Dirty Dozen atau daftar 12 buah dan sayuran non-organik yang memiliki residu pestisida tertinggi. Environmental Working Group (EWG) adalah organisasi nirlaba yang berfokus pada mendidik masyarakat tentang masalah-masalah seperti praktik pertanian, perlindungan sumber daya alam, dan dampak bahan kimia terhadap kesehatan manusia.
Advertisement
Buah dengan Residu Pestisida Tertinggi
Sejak 1995, EWG telah merilis Dirty Dozen - daftar buah dan sayuran yang ditanam secara konvensional dengan residu pestisida tingkat tertinggi. Untuk menyusun daftar Dirty Dozen, EWG menganalisis lebih dari 38.000 sampel yang diambil oleh USDA dan FDA di Amerika. Dalam daftar 12 buah dan sayuran non-organik yang memiliki residu pestisida tertinggi tahun 2018, anggur termasuk salah satunya.
Karena itu, penting untuk meghilangkan pestisida dari buah dan sayur. Melansir kanal Hot Liputan6.com, berikut cara lain yang bisa dilakukan untuk menghilangkan pestisida dari buah dan sayur.
1. Blanching
Ini adalah proses mencelupkan sayuran ke dalam air mendidih atau air panas selama beberapa saat dan kemudian mencelupkannya ke air dingin. Metode ini menghancurkan enzim pada sayur, merubah tekstur sayur, dan memperkuat warnanya.
Dalam satu penelitian blanching menghasilkan penurunan lebih dari 50 persen dalam tingkat residu pestisida di semua sampel sayuran dan buah kecuali buah persik.
2. Menggunakan air baking soda
Sebuah studi menemukan bahwa mencuci apel dengan campuran baking soda dan air 1 persen lebih efektif dalam menghilangkan residu pestisida daripada air keran saja.
3. Air Garam
Air garam adalah salah satu cara termudah dan paling hemat biaya untuk menghilangkan pestisida tertentu. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Food Control, para peneliti mencuci sayuran selama 20 menit dalam cuka, larutan air garam, atau air putih untuk menghilangkan residu empat pestisida umum - chlorpyrifos, DDT, cypermethrin, dan chlorothalonil.
Mereka menemukan bahwa larutan air garam 10 persen adalah yang paling efektif, dan jauh lebih baik daripada mencuci dengan air biasa. Cuka kekuatan penuh ternyata sama efektifnya.Tetapi menggunakan cuka akan menjadi sangat mahal dan akan meninggalkan makanan dengan rasa cuka yang tidak disukai, membuatnya kurang dari ideal untuk mencuci sayuran setiap hari.
4. Gosok dengan air dingin
Membilas buah dan sayuran dalam air dingin sambil menggosoknya dengan sikat lembut dapat menghilangkan beberapa residu pestisida.
5. Kupas buah-buahan dan sayuran
Melepaskan kulit buah-buahan dan sayuran dapat secara signifikan mengurangi asupan residu pestisida.
6. Bilas produk dengan air ozonated
Air ozonated merupakan air yang dicampur dengan jenis oksigen yang disebut ozon. Air ini telah ditemukan sangat efektif dalam menghilangkan residu pestisida dari makanan.
Advertisement