KKP Beri Bantuan untuk Masyarakat di Pulau Untung Jawa

Wakil Menteri KKP, Didit Herdiawan Ashaf menyerahkan sejumlah bantuan kepada para nelayan dan kelompok pembudidaya ikan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 29 Okt 2024, 17:10 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan kegiatan penyerahan bantuan untuk masyarakat pesisir. (Foto: Liputan6.com/Satrya B)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan kegiatan penyerahan bantuan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Penyerahan bantuan ini untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-25

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Menteri KKP, Didit Herdiawan Ashaf untuk menyerahkan sejumlah bantuan kepada para nelayan dan kelompok pembudidaya ikan di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu pada Selasa (29/10/2024). 

Adapun berbagai bantuan dari KKP meliputi Sertifikat Kecakapan Nelayan (SKN) kepada 184 nelayan, 200 alat penangkap ikan, dan 500 paket perbekalan melaut yang berisi bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan produk olahan ikan. 

Selain itu, terdapat dua kelompok pembudidaya ikan yang menerima 2.000 benih ikan kerapu cantang, sedangkan lima kelompok pembudidaya rumput laut memperoleh masing-masing 400 kg Eucheuma cottonii.

"Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan kompetensi nelayan dan mendukung pengembangan ekonomi masyarakat pesisir," ujar Didit.

Tak Ada Program 100 Hari, Menteri KKP Fokus Terapkan Ekonomi Biru

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan tidak ada program khusus 100 hari kerja di kementeriannya.

Hal ini disampaikan sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai langkah awal kementerian dalam melaksanakan program-program prioritas. 

Menurut Sakti, semua kebijakan dan rencana kerja telah dipersiapkan selama empat tahun sebelumnya, sehingga fokus kementerian saat ini adalah langsung menjalankan program-program yang sudah dirancang.

"Kita tidak ada program 100 hari, karena dalam empat tahun terakhir, saya sudah menyiapkan semua rencana. Rodanya sudah jelas, sekarang tinggal dijalankan,” ujar Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, Selasa, 22 Oktober 2024.

Salah satu fokus utama KKP adalah implementasi kebijakan ekonomi biru yang mencakup lima prioritas strategis. Ia menyoroti pentingnya revitalisasi tambak-tambak yang sudah tidak produktif selama 35 tahun terakhir. 

 

 


Proyek Revitalisasi

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Tira Santia/liputan6.com

Proyek revitalisasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Trenggono juga menyebutkan sudah mempunyai model proyek revitalisasi tambak yang sukses dan akan diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.

"Kita sudah memiliki modelnya di Karawang, dengan hasil yang sangat memuaskan. Jika model ini diterapkan di tambak-tambak yang telah lama tidak produktif, kita bisa menciptakan ratusan ribu lapangan kerja dan memberikan harapan baru bagi masyarakat,” lanjutnya.

Kolaborasi antara Menteri dan Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan juga berjalan dengan baik. Keduanya telah terbiasa bekerja sama sejak di Kementerian Pertahanan, sehingga koordinasi dan pembagian tugas berjalan efisien. 

Trenggono juga menjelaskan, keduanya saling memperkuat dalam melaksanakan program-program strategis KKP, termasuk dalam implementasi kebijakan ekonomi biru.

Dengan tidak adanya target khusus dalam 100 hari kerja, Menteri KKP menegaskan kementeriannya lebih fokus pada hasil jangka panjang dan keberlanjutan program-program yang sudah disiapkan dengan matang.

 


KKP Pakai Teknologi Baru Bersihkan Sedimen Laut Tanpa Rusak Ekosistem

Wahyu Sakti Trenggono didapuk kembali menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) dalam kabinet periode 2024-2029.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Ashaf menyampaikan beberapa poin penting terkait kebijakan yang akan diambil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk meningkatkan kinerja kementerian selama periode 2024-2029.

Wamen Didit Ashaf mengungkapkan rasa syukurnya atas kemampuan kementerian untuk segera mengakselerasi berbagai kebijakan yang telah dirancang dalam empat tahun terakhir, menyebut periode 2024-2029 sebagai waktu yang tepat untuk menjalankan berbagai rencana.

"Kami sedang dalam proses mempercepat kebijakan yang sudah disiapkan, sehingga bisa langsung bergerak cepat," ujar Didit di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (22/10/2024) dengan didampingi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Dalam acara tersebut, Wakil Menteri juga menegaskan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menerima beberapa masukan penting yang akan segera diimplementasikan untuk memperkuat kinerja kementerian hingga tahun 2029. 

"Kebijakan-kebijakan yang akan kita laksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan negara," tuturnya.

Didit Ashaf juga menegaskan pentingnya sinergi antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan TNI Angkatan Laut untuk menjaga keamanan dan kedaulatan laut Indonesia. 

Didit menyebutkan bahwa kerja sama ini akan melibatkan berbagai instansi terkait, seperti KKP, TNI AL,Bea Cukai, Imigrasi, serta pihak lainnya. 

"Kerja sama yang solid antara berbagai pihak sangat diperlukan mengingat luasnya laut Indonesia, yang mencapai dua pertiga dari total wilayah negara kita. Ini menjadi tantangan besar yang membutuhkan koordinasi yang erat," ujar Didit.

 


Sinergi KKP dan TNI AL Kunci Jaga Kedaulatan Laut Indonesia

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama jajarannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam acara konferensi pers Menteri Kelautan dan Perikanan di kantor KKP pada Senin (21/10/2024).

Selain itu, Didit juga menyoroti pentingnya teknologi dalam upaya pelestarian laut, termasuk untuk menangani sedimentasi dan pencurian sumber daya laut.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, juga menambahkan bahwa penggunaan teknologi ramah lingkungan sudah mulai diterapkan, terutama dalam pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan.

Menteri Trenggono menegaskan bahwa teknologi ini sangat membantu dalam menjaga kekayaan laut Indonesia dari eksploitasi berlebihan. 

"Kami telah bekerja sama dengan beberapa negara untuk mengadopsi teknologi terbaru dalam membersihkan sedimentasi tanpa merusak ekosistem laut," jelasnya.

Kerja sama antara KKP dan TNI AL bukanlah hal baru, tetapi Didit Ashaf, yang sebelumnya pernah menjadi prajurit di TNI Angkatan Laut, menekankan bahwa sinergi ini harus terus ditingkatkan untuk menghadapi tantangan maritim di masa depan.

“Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita yakin potensi laut Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat,” kata Didit.

Di akhir sambutannya, Didit mengajak seluruh pihak untuk ikut berperan dalam menyebarkan berita positif tentang kinerja KKP. 

“Kami butuh dukungan teman-teman media untuk memberitakan hal-hal positif yang telah dikerjakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa,” ujar Didit.

 

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya