Pernyataan McDonald’s Tentang Tuduhan Burgernya Tercemar Wabah E.Coli di Amerika Serikat

Pihak McDonald’s menolak disalahkan atas kasus keracunan yang membuat hampir 75 orang sakit di antaranya satu orang meninggal dunia di AS. Restoran waralaba itu menyatakan bahwa daging sapi yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder bukan sumber wabah E. Coli.

oleh Henry diperbarui 29 Okt 2024, 16:20 WIB
Konsumsi olahan makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh (Foto: Unsplash,com/ Carles Rabada)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari lalu, sejumlah pelanggan McDonald's di Amerika Serikat (AS) mengalami keracunan E.coli usai menyantap burger Quarter Pounders. Setidaknya ada 75 orang yang sakit akibat keracunan di 13 negara bagian, kata pejabat kesehatan federal AS pada hari Jumat, 25 Oktober 2024 mengutip AP News., 26 Oktober 2024.

Sebanyak 22 orang kini telah dirawat di rumah sakit, dan dua orang menderita komplikasi penyakit ginjal yang berbahaya, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Bahkan, satu orang telah meninggal di Colorado.

Pihak McDonald's akhirnya buka suara dengan merilis pernyataan resmi baru-baru ini. Mereka menolak disalahkan atas kasus keracunan yang membuat hampir 75 orang sakit di antaranya satu orang meninggal dunia. Restoran waralaba itu menyatakan bahwa daging sapi yang terkait dengan hamburger Quarter Pounder bukan sumber wabah E. Coli.

"Kami tetap sangat yakin bahwa setiap produk yang terkontaminasi terkait dengan wabah ini telah disingkirkan dari rantai pasokan kami dan tidak ada di semua restoran McDonald's," terang Kepala Rantai Pasokan rantai makanan cepat saji tersebut, Cesar Pina, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu, 27 Oktober 2024.

Departemen Pertanian Colorado menyatakan bahwa semua subsampel dari beberapa lot daging sapi segar dan beku merek McDonald's sudah diuji negatif terhadap E. Coli. Mereka juga telah menyelesaikan pengujian daging sapi dan tidak mengantisipasi menerima sampel lebih lanjut.

Pihak McDonald's akan melanjutkan distribusi pasokan Quarter Pounder segar dan diharapkan tersedia di semua restoran dalam waktu dekat ini menurut pernyataan tersebut. Regulator telah menyelidiki apakah daging sapi McDonald's tercemar.

 

 


Sumber Wabah E.Coli

75 Orang Amerika Keracunan Burger McDonald's, Diduga Ada E.coli di Irisan Bawang Bombay. Foto: Instagram @mcdonaldsid.

Rantai makanan cepat saji AS itu telah menarik bawang segar dari daftar menu mereka setelah sayuran tersebut disebut sebagai sumber wabah E Coli. McDonald's telah menarik Quarter Pounder dari sekitar seperlima restorannya di AS, termasuk di Colorado, Kansas, Utah, dan Wyoming, dan di beberapa bagian Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma.

McDonald's juga telah mengonfirmasi bahwa Taylor Farms, sebuah perusahaan produksi yang berbasis di California adalah pemasok bawang segar yang digunakan di restoran-restoran yang terlibat dalam wabah ini. Bawang bombai tersebut berasal dari sebuah fasilitas di Colorado Springs, Colorado.

"Kami telah mengambil keputusan untuk menghentikan pengadaan bawang dari fasilitas Colorado Springs milik Taylor Farms tanpa batas waktu," kata McDonald’s dalam pernyataan mereka. Situasi itu juga membuta McDonald’s Indonesia membuat pernyataan resmi untuk menegaskan tidak berhubungan dengan kasus yang terjadi di AS.

Menurut Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia, Meta Rostiawati dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (29/10/2024), diinformasikan bahwa insiden (di Amerika Serikat) tersebut hanya terjadi di McDonald’s di Amerika Serikat dan tidak berdampak terhadap operasional McDonald’s di Indonesia.


Pernyataan McDonald

ilustrasi daging sapi/Photo by Wesual Click on Unsplash

"Selain itu, menu yang menjadi sumber insiden tersebut tidak dijual di McDonald’s Indonesia, sehingga dapat kami pastikan semua menu dan bahan yang kami gunakan aman. Kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan menyajikan menu-menu yang terjamin kualitas, keamanan, dan kehalalannya," jelas Meta Rostiawati dalam pernyataannya.

Sementara, itu Taylor Farms mengatakan pada Jumat, 25 Oktober 2024, bahwa pihaknya telah terlebih dahulu menarik bawang yang dikirim ke pelanggan mereka dari fasilitasnya di Colorado dan terus bekerja sama dengan CDC dan FDA saat mereka menyelidikinya.

"Kami sedih melihat penyakit yang diderita oleh individu dan keluarga yang terkena dampak dari wabah tersebut," kata perusahaan milik keluarga tersebut, melansir kanal Health Liputan6.com, 26 Oktober 2024. Akibat kejadian ini, McDonald's menarik burger Quarter Pounder dari menu di beberapa negara bagian – sebagian besar di negara bagian Midwest dan Mountain – ketika wabah ini diumumkan pada hari Selasa, 22 Oktober 2024.

 


Penarikan Bawang

Ilustrasi pertanian. Credit: Noah Buscher/Unsplash

 

Menurut CDC, beberapa orang yang sakit melaporkan bepergian ke negara bagian lain sebelum gejalanya muncul. Setidaknya tiga orang mengatakan mereka makan di McDonald's selama perjalanan. Penyakit dilaporkan antara 27 September dan 11 Oktober.

Taylor Farms memberi tahu pelanggannya secara langsung tentang penarikan bawang tersebut tetapi tidak memberitahukannya kepada masyarakat, kata seorang pejabat FDA. Perusahaan sering kali mengeluarkan siaran pers dan FDA mengirimkan pemberitahuan publik untuk penarikan produk, tapi hal tersebut tidak diwajibkan.

Meskipun masih belum jelas apakah bawang yang ditarik kembali merupakan sumber wabah, beberapa restoran cepat saji lainnya – termasuk Taco Bell, Pizza Hut, KFC dan Burger King – menarik bawang dari beberapa menu di wilayah tertentu pada minggu ini.

Restaurant Brands International, pemilik Burger King, mengatakan bahwa 5 persen restorannya menggunakan bawang bombai utuh yang didistribusikan oleh fasilitas Taylor Farms di Colorado. Bawang bombai itu dicuci, dikupas dan diiris oleh karyawan.

 

Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya