Begini Cara Membangun Personal Branding yang Efektif di Era Gig Economy

Personal branding bukan sekadar tren, ini adalah cara untuk membedakan diri di pasar yang semakin kompetitif.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 29 Okt 2024, 19:11 WIB
Begini Cara Membangun Personal Branding yang Efektif di Era Gig Economy/Photo by Mia Moessinger on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Transformasi digital telah merombak cara para profesional memasarkan diri mereka. Di era gig economy, personal branding kini menjadi faktor penting dalam meraih kesuksesan.

Hal ini diungkapkan oleh Moffy Pamungkas, Founder dari tumbuh.id, dalam diskusi "Create a Thriving Side Hustle: Personal Branding and Communication Skills as Your Foundation" di Jakarta Selatan, pada Minggu (27/10/2024).

Moffy, yang dikenal di media sosial dengan akun @Xreativo, adalah seorang kreatif coach dan pendiri tumbuh.id, sebuah platform pembelajaran soft skill on demand. Ia menekankan bahwa banyak profesional dengan kemampuan teknis tinggi seringkali kesulitan mendapatkan proyek karena kurang efektif dalam mengkomunikasikan nilai yang mereka tawarkan.

Riset dari tumbuh.id terhadap komunitas freelancer di Indonesia menunjukkan bahwa 78% kesuksesan dalam mendapatkan proyek ditentukan oleh kekuatan personal branding di platform digital.

Personal branding lebih dari sekadar tren

Personal branding bukan sekadar tren, ini adalah cara untuk membedakan diri di pasar yang semakin kompetitif. Dalam dunia gig economy, di mana banyak profesional bersaing untuk klien yang sama, memiliki brand pribadi yang kuat bisa menjadi pembeda yang signifikan.

"Personal branding bukan hanya tentang memperkenalkan diri, melainkan juga membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata klien potensial," jelas Moffy.

Berdasarkan pengalamannya, ia mencatat bahwa banyak profesional dengan keterampilan teknis yang baik seringkali tidak dapat "menjual" diri mereka dengan efektif.

Sekitar 65% responden mengabaikan aspek personal branding karena terlalu fokus pada pengembangan skill teknis, menunjukkan bahwa meskipun keterampilan teknis penting, kemampuan memasarkan diri juga sangat krusial.


Dampak positif personal branding pada karier

Moffy Pamungkas - dok: ist

Personal branding yang efektif dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan visibilitas

Dengan identitas yang kuat, seseorang lebih mudah ditemukan oleh klien dan mitra bisnis.

  • Membangun kepercayaan

Klien lebih cenderung memilih profesional yang terlihat kredibel dan memiliki reputasi baik.

  • Meningkatkan nilai jasa

Brand yang kuat memungkinkan seseorang untuk menetapkan tarif lebih tinggi karena klien merasa mendapatkan nilai lebih dari jasa yang ditawarkan.

  • Membuka kesempatan baru

Personal branding yang baik dapat membuka pintu untuk kolaborasi, proyek baru, dan peluang karier yang lebih baik.


Framework real untuk membangun personal branding yang kuat

Moffy memperkenalkan framework Real, yang terdiri dari empat langkah strategis: Recognize, Establish, Amplify, dan Lead. Framework ini telah membantu banyak klien profesional meningkatkan eksistensi digital dan membangun personal branding yang kuat.

  • Recognize

Langkah awal ini adalah mengenali nilai-nilai dan kekuatan unik yang dimiliki.

"Untuk melakukan analisis diri, termasuk melihat keterampilan dan keahlian yang membedakan diri, nilai dan prinsip yang dipegang, serta siapa audiens target yang ingin dijangkau," saran Moffy.

  • Establish

Setelah mengenali kekuatan diri, tahap berikutnya adalah membangun identitas digital yang konsisten di berbagai platform.

Moffy merekomendasikan untuk membuat profil yang menarik, menggunakan foto profesional, dan menuliskan deskripsi yang jelas tentang siapa Anda dan apa yang Anda tawarkan. Membangun website pribadi yang menampilkan keahlian dan portofolio juga dapat menjadi alat yang sangat efektif.

  • Amplify

Tahap ini berkaitan dengan meningkatkan visibilitas dan jangkauan brand pribadi. Membuat konten berkualitas, berinteraksi dengan audiens, dan mengoptimalkan konten untuk mesin pencari (SEO) adalah strategi yang dapat dilakukan untuk memperkuat eksistensi di dunia digital.

  • Lead

Tahap terakhir adalah menjadi pemimpin di bidang yang ditekuni. Ia menyarankan untuk berbagi pengetahuan melalui seminar, artikel, atau podcast untuk membangun kredibilitas.

"Menjalin jaringan dengan profesional lain dalam industri yang sama juga bisa membuka peluang kolaborasi dan meningkatkan reputasi," lanjutnya.


Personal branding jadi investasi karier di masa depan

Dengan semakin banyaknya individu yang beralih ke pekerjaan freelance dan gig economy, personal branding menjadi kemampuan yang semakin vital.

Moffy menunjukkan bahwa dengan langkah yang tepat, setiap individu dapat membangun citra diri yang kuat di dunia digital.

"Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan untuk kreatif dan memasarkan diri menjadi kunci meraih kesuksesan. Melalui personal branding yang efektif, para profesional dapat menonjol di tengah persaingan dan meraih peluang yang lebih baik di masa depan," tegasnya.

Ia memprediksi bahwa pada tahun 2025, sekitar 40% pekerja di Indonesia akan terlibat dalam gig economy.

"Kondisi ini membuat kemampuan personal branding semakin vital. Ini bukan sekadar tren, tapi pergeseran fundamental dalam cara orang bekerja. Mereka yang tidak mempersiapkan diri dari sekarang akan kesulitan bersaing," tutupnya.

Infografis: Daftar Perusahaan yang Terpuruk di Era Digital

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya