Adik Presiden Prabowo Subianto Ditunjuk Pimpin Delegasi Indonesia Bahas Emisi Karbon di COP29 Azerbaijan

Pengumuman Hashim Djojohadikusumo jadi Utusan Khusus Presiden di UN Climate Change Conference (UNCCC) atau COP29 di Azerbaijan sebenarnya sudah disampaikan saat ia meraih penghargaan dari KLHK.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Okt 2024, 20:30 WIB
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, Special Envoy for Energy and Environment Hashim Djojohadikusumo, dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (29/10/2024). (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, diserahi tugas penting saat COP29 berlangsung di Baku, Azerbaijan, pada 11--22 November 2024. Ia bakal memimpin delegasi Indonesia membahas capaian negara terkait upaya menurunkan emisi karbon yang dilakukan demi mencegah kenaikan suhu Bumi 1,5 derajat celcius.

"Kebetulan pada COP29 ini nanti yang akan jadi head of delegation, yaitu Pak Hashim Djojohadikusumo. Beliau juga sekaligus Special Envoy for Energy and Environment yang ditunjuk Bapak Presiden (Prabowo)," ucap Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat jumpa pers seusai Rapat COP29 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Hashim yang ikut dalam rapat perdana membahas COP29 menyatakan bahwa Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono juga akan ikut dalam rombongan delegasi tersebut. Salah satu misi yang dibawa adalah carbon trading, yakni menawarkan cadangan karbon Indonesia ke negara-negara di dunia untuk mendapat imbal balik finansial.

"Itu dari 2018, 2019, 2020 sudah dihitung, sudah diverifikasi UN. Ini kita bisa dapat sesuatu, menawarkan pada dunia kurang lebih 577 juta ton karbon dioksida. Itu untuk tiga tahun. Terus sedang dihitung sekarang untuk 2021--2023, kurang lebih 600 juta ton. Jadi ini nanti akan ditawarkan Pak Menteri pada dunia internasional," kata Hashim.

Menurut Hashim, karbon tersebut bisa dihargai minimal 10 dolar AS per ton. Jika dikalkulasi, angkanya bisa mencapai kurang lebih Rp190 triliun yang akan jadi potensi tambahan pendapatan negara di luar APBN.


Bakal Gandeng Jepang Turunkan Emisi Karbon

Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto, ditunjuk menjadi kepala delegasi Indonesia di COP29 Azerbaijan. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Sementara, Menteri Lingkungan Hidup (MenLH) Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa fokus diplomasi Indonesia di COP29 adalah menunjukkan capaian yang diraih terkait upaya penurunan emisi gas rumah kaca. Sejumlah artikel dari Paris Agreement sedang diupayakan Hashim untuk disetujui pemerintah. 

"Kalau itu nanti dieksekusi, (Indonesia) jadi satu-satunya negara yang telah mengimplementasikan Paris Agreement di Artikel 6. Jadi, belum ada yang lain," kata Hanif.

Artikel 6 yang dimaksud adalah memungkinkan negara-negara untuk secara sukarela bekerja sama satu sama lain untuk mencapai target pengurangan emisi yang ditetapkan dalam Nationaly Determined Contribution (NDC) mereka. Hal itu bertujuan mendukung upaya mencegah kenaikan suhu bumi 1,5 derajat Celcius.

"Salah satunya kita join dengan Jepang untuk merealisasikan article 6.2. Jadi ini yang insya Allah nanti, Enggak boleh dibocorkan dulu ya (detailnya)," ucap Hanif.

Mengutip laman resmi KLHK, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelumnya telah merilis dokumen Enchanced NDC Indonesia pada 23 September 2022. Target penurunan emisi GRK Indonesia dengan kemampuan sendiri pada Updated NDC (UNDC) sebesar 29 persen meningkat ke 31,89 persen pada ENDC, sedangkan target dengan dukungan internasional pada UNDC sebesar 41 persen meningkat ke 43,20 persen pada ENDC.

 


Dapat Penghargaan KLHK

Adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo dapat penghargaan dari KLHK di Jakarta pada Kamis, 17 Oktober 2024 (dok Liputan6.com/Maheza Nurmiagita)

Sebelumnya, jelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, Hashim Djojohadikusumo mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2024.

Chairman dan CEO Apsali Group itu dianggap berhasil mengelola sumber daya alam dengan signifikan dalam 10 tahun terakhir. Lewat PT ITCI Kartika Utama, ia dinilai berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dengan meningkatkan tutupan hutan alam.

"Secara pribadi sangat gembira karena akhirnya kita dapat menemukan pola di mana dunia usaha, melalui entitas seperti PT ITCI Kartika Utama, mampu melaksakan aksi iklim dengan hasil nyata... Ini adalah bukti nyata bagaimana pengelolaan hutan dapat berjalan beriringan dengan aksi-aksi perubahan iklim," kata Siti Nurbaya dalam sambutan.

Berdasarkan hasil pemantauan KLHK secara periodik setiap tahun, wilayah tutupan hutan PT ITCI disebut meningkat sebesar 60.045 dalam waktu sekitar 12 tahun. Dari tutupan lahan berhutan seluas 63.610 hektare pada 2011, kawasan hutan meningkat menjadi 123.574,9 hektare pada 2023. KLHK juga mengklaim penutupan hutan lahan kering sekunder (hutan alam) meningkat sebesar 65.952,5 hektare, dari 57.133 hektare pada 2011 menjadi 123.085,5 hektare pada 2023.


Bahas Peluang Bisnis Tangkap Karbon

Hashim Djojohadikusumo menyampaikan visi untuk generasi mendatang melalui sambutannya di Jakarta pada Kamis, 17 Oktober 2024 (dok Liputan6.com/Maheza Nurmiagita)

Hashim yang ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden dalam UN Climate Change Conference di Baku, Azerbaijan, pada November 2024 juga menawarkan solusi untuk mengatasi emisi global, yakni dengan metode penangkapan karbon.

"Ternyata, Indonesia bisa menjadi superpower dalam penangkapan karbon global karena memiliki formasi geologis yang tepat. Selain itu, kami telah memiliki pengalaman lebih dari satu abad dalam mengelola industri minyak dan gas," sambungnya.

Hashim menyebutkan bahwa Indonesia berpeluang menjadi tempat penyimpanan karbon dioksida cair dengan kapasitas penyimpanan hingga 500 gigaton. Dengan mempertimbangkan emisi Indonesia yang sekitar 1,3 hingga 1,4 gigaton dalam sepuluh tahun terakhir, menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kapasitas penyimpanan karbon dioksida yang dapat bertahan selama 500 tahun.

Untuk itu, ia mengusulkan kapasitas penyimpanan karbon tersebut ditawarkan kepada negara-negara industri yang tidak memiliki formasi batuan yang sesuai. "Saya diberitahu oleh teman-teman dari Exxon bahwa Jepang dan Korea Selatan tidak memiliki formasi yang tepat. Kami ingin menawarkan kapasitas penyimpanan kami kepada dunia, yang dapat memberikan manfaat nyata secara global," ujarnya.

"Angka 600 juta ton akan ditawarkan di Baku oleh UNFCCC untuk emisi tahun 2021 dan 2022. Tujuan utama kami adalah menawarkan perlindungan hutan kepada dunia. Saya merasa terhormat menjadi aktor dalam upaya ini," imbuh Hashim.

 

Infografis Bencana-Bencana Akibat Perubahan Iklim. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya