6 Strategi Efektif Membantu Remaja dalam Pencarian Jati Diri

Mengasuh remaja yang sedang dalam fase mencari identitas diri memang menantang.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 30 Okt 2024, 11:54 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak, minta maaf, berpelukan, dukungan. (Image by freepik)

Liputan6.com, Jakarta Masa remaja adalah periode yang penuh dinamika dan perubahan signifikan dalam kehidupan seseorang. Di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, terdapat lebih dari 45 juta remaja berusia 10-19 tahun yang sedang menjalani fase ini. Selama masa ini, remaja mengalami berbagai tantangan emosional, sosial, dan psikologis saat mereka mulai mencari dan membentuk identitas diri mereka.

Tantangan ini sering kali membuat orang tua merasa bingung dan tidak yakin tentang bagaimana cara terbaik untuk mendukung anak-anak mereka dalam perjalanan penting ini. Proses pencarian jati diri bagi remaja bisa menjadi perjalanan yang penuh dengan kebingungan dan ketidakpastian. Remaja berusaha memahami siapa diri mereka sebenarnya, nilai-nilai apa yang mereka pegang, serta tujuan hidup yang ingin mereka capai.

Dalam konteks ini, peran orang tua menjadi sangat penting. Orang tua dapat memberikan bimbingan yang lembut dan penuh pengertian, membantu remaja menavigasi tantangan ini dengan lebih baik. Dengan pendekatan yang tepat, orang tua bisa menjadi pendukung yang kuat dalam membantu remaja menemukan jati diri mereka, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(30/10/2024).


1. Mendengar Tanpa Menghakimi

Gambar orang tua bersama remaja. (Sumber: Unsplash)

Usahakan untuk mendengarkan tanpa menghakimi saat remaja mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbicara secara bebas dapat mempererat hubungan. Ketika mereka merasa didengarkan, mereka cenderung lebih terbuka dan bersedia berbagi lebih banyak lagi.


2. Dukung Proses Pencarian Jati Diri

ilustrasi interaksi remaja hak cipta/freepik

Remaja sering bereksperimen dengan kegiatan baru, mulai dari cara berpakaian hingga hobi baru. Meski kadang sulit menyaksikan proses adaptasi mereka, penting untuk mendukung eksplorasi mereka. Biarkan mereka belajar dari pengalaman dan menemukan apa yang paling sesuai untuk diri mereka.


3. Memberi Contoh yang Baik

orangtua menyimak anak tanpa mengkritik copyright/freepik/Lifestylememory

Berperanlah sebagai teladan bagi anak-anakmu. Perlihatkan nilai-nilai yang ingin kamu ajarkan kepada mereka. Saat mereka menyaksikan orang tua mereka hidup dengan integritas dan kejujuran, mereka akan lebih mungkin meniru perilaku positif itu.


4. Diskusi Sehat

Agar terhindar dari efek negatif, slow parenting perlu diterapkan dengan tepat. (Foto: Freepik/Tirachardz)

Masa remaja merupakan periode yang sarat dengan pertanyaan. Libatkan mereka dalam diskusi terbuka mengenai berbagai topik. Motivasi mereka untuk berpikir kritis dan menyampaikan pendapat tanpa rasa takut. Diskusi yang konstruktif akan membantu mereka mengembangkan kepercayaan diri dalam membentuk pandangan hidup mereka sendiri.


5. Pelihara Dialog Terbuka dan Positif

Mengajar dengan cara positif. (Foto oleh Pexels/August de Richelieu)

Keterbukaan dalam komunikasi adalah elemen penting untuk membangun kepercayaan. Buatlah lingkungan yang aman bagi remaja agar mereka dapat berbagi masalah dan perasaan dengan bebas. Sikap ini akan membuat mereka lebih nyaman dalam mendiskusikan kekhawatiran dan kebingungan yang mereka alami selama mencari jati diri.


6. Hargai Upaya yang Mereka Lakukan

Gambar gaya pengasuhan orang tua dan anak bahagia / Freepik oleh tirachardz

Berikan apresiasi atas setiap usaha yang dilakukan oleh remaja dalam upaya menemukan identitas mereka. Walaupun pencapaian mereka tampak kecil, berikanlah pujian yang ikhlas. Ini akan mendorong mereka untuk terus melangkah maju dan meningkatkan rasa percaya diri dalam perjalanan mereka mencari jati diri.

Menghadapi remaja yang sedang dalam proses pencarian jati diri memang tidak selalu mudah. Namun, dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat menjadi sahabat yang baik dalam perjalanan ini. Dengan memberikan dukungan melalui kasih sayang dan pemahaman, remaja akan lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya