Mitratel Kantongi Laba Rp 1,5 Triliun hingga September 2024

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel catat pendapatan naik 8,6 persen dan laba tumbuh 7,1 persen hingga kuartal III 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Okt 2024, 07:00 WIB
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024. (Foto: Mitratel).

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengumumkan kinerja periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 6,82 triliun. Pendapatan itu naik 8,69 persen dibandingkan pendapatan per September 2023 yang tercatat sebesar Rp 6,27 triliun. Beban pokok pendapatan pada September 2024 tercatat sebesar Rp  3,33 triliun, naik dari Rp 3,2 triliun pada September 2023.

Meski begitu, laba bruto sampai dengan September 2024 masih naik menjadi Rp 3,49 triliun dari Rp 3,07 triliun pada September 2023. Hingga September 2024, perseroan membukukan beban usaha sebesar Rp 437,5 miliar, naik dari Rp 411,17 miliar pada September 2023.

Bersamaan dengan itu, penghasilan lain-lain hingga September 2024 tercatat sebesar Rp 45,06 miliar dibandingkan Rp 172,6 miliar pada September 2023. Setelah memperhitungkan beban pajak, perseroan membukukan laba periode berjalan tercatat sebesar Rp 1,53 triliun.

Laba itu naik 7,14 persen dari laba September 2023 yang tercatat sebesar Rp 1,43 triliun. Aset sampai dengan September 2024 turun menjadi Rp 56,98 triliun dari Rp 57,01 triliun pada akhir tahun lalu.

Liabilitas naik menjadi USD 33,38 triliun, naik dari Rp 22,97 triliun pada Desember 2023. Ekuitas sampai September 2024 turun menjadi Rp 33,6 triliun dari Rp 34,04 triliun per Desember 2023. 

Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Oktober 2024, harga saham MTEL ditutup naik 0,78 persen ke posisi Rp 650 per saham. Saham MTEL dibuka naik lima poin ke posisi Rp 650 per saham. Harga saham MTEL berada di level tertinggi Rp 655 dan level terendah Rp 645. Total frekuensi perdagangan 1.720 kali dengan volume perdagangan 171.684 saham. Nilai transaksi harian Rp 11,2 miliar.


Laba Bersih Mitratel Tembus Rp 1 Triliun di Semester I 2024

Telkom lewat Mitratel yang menargetkan pembangunan 6.000 menara operator jaringan komunikasi dalam tiga tahun kedepan.

Sebelumnya, menghadapi tantangan di industri infrastruktur telekomunikasi, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) terus memacu pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkelanjutan dengan memperkuat fundamental. Perseroan juga beradaptasi dengan berbagai perkembangan teknologi terbaru untuk menjawab kebutuhan pasar.

Pertumbuhan kinerja tercermin dari pencapaian semester I 2024, pendapatan mencapai Rp4,45 triliun, meningkat 7,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/YoY) dan laba bersih tembus Rp 1 triliun.

“Pertumbuhan pendapatan dipacu oleh kuatnya kinerja operasional yang terlihat pada peningkatan jumlah menara, pertumbuhan tenant, dan penggelaran fiber optic,” ungkap Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Tenancy ratio pun ikut membaik menjadi 1,52x dari posisi tahun sebelumnya sebesar 1,49x. Hal ini menunjukkan Perseroan mampu mengoptimalkan asset dan berhasil menyelaraskan antara kebutuhan ekspansi dengan ketersediaan alat produksi.

Jumlah menara Mitratel mencapai 38.581 unit per akhir Juni 2024, bertambah 5,1% secara tahunan. Atas pencapaian tersebut, Mitratel mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara.

Sementara panjang fiber optic mencapai 37.602 kilometer atau melonjak 37,9% pada kurun waktu yang sama. Kenaikan jumlah menara dan fiber optic ini berhasil diimbangi dengan pertumbuhan jumlah penyewa yang mencapai 58.598 tenant, atau naik 7,1% yoy. 

Perbaikan kinerja juga dipengaruhi oleh efisiensi dan perbaikan proses kerja dengan lebih mengoptimalkan teknologi. Digitalisasi yang diterapkan di berbagai lini, terutama pemasaran, memudahkan para penyewa dalam melakukan penyewaan menara dan fiber yang sesuai dengan kebutuhan.

 


EBITDA Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebagai hasilnya, laba sebelum pajak, bunga dan amortisasi (EBITDA) mencapai Rp3,69 triliun pada periode Januari - Juni 2024. Angka ini meningkat 10,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menunjukkan adanya peningkatan profitabilitas yang semakin baik.

Margin EBITDA yang meningkat menjadi 83,1% dari 81,2% pada tahun sebelumnya, mencerminkan efisiensi yang semakin baik seiring dengan semakin besarnya skala bisnis, implementasi skema bisnis yang efisien, optimalisasi proses bisnis internal melalui digitalisasi dan lebih selektif dalam menggarap segmen tower related business.

“Kami senantiasa fokus pada fundamental Perusahaan, dengan monetisasi alat produksi dan terus memperkuat bisnis di ekosistem menara untuk memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan baik dari sisi pendapatan maupun laba,” kata Teddy.


Ekspansi Bisnis

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Mitratel akan terus aktif melakukan ekspansi bisnis yang fit dengan strategi Perusahaan, termasuk adopsi teknologi baru untuk menghadapi perubahan di industri dengan melakukan kemitraan strategis yang selektif.

Penerapan teknologi baru akan melengkapi dan memperkuat upaya Mitratel memperluas jaringan infrastruktur dan pemerataan akses telekomunikasi menjadi lebih optimal. Dalam menentukan aksi Perusahaan, Mitratel selalu memastikan terciptanya Growth Story & Value Creation dari kegiatan tersebut.

“Ke depannya, Mitratel senantiasa berkomitmen untuk tetap menjadi yang terbaik dan tumbuh berkelanjutan dalam mendukung pemerataan dan kedaulatan digital di Indonesia,” pungkas Teddy.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya