Kata Pemilik The Washington Post soal Pilihannya untuk Netral dalam Pilpres AS

Sejak tahun 1976, the Post selalu mendukung capres dari Partai Demokrat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 30 Okt 2024, 10:00 WIB
Ini merupakan debat pertama Donald Trump dan Kamala Harris sebelum pemilihan digelar pada November 2024 mendatang. (Leonardo Munoz/AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Pemilik The Washington Post, Jeff Bezos, membela keputusan korannya untuk berhenti memberikan dukungan kepada calon presiden Amerika Serikat (capres AS), dengan mengatakan bahwa langkah tersebut dapat membantu meningkatkan kredibilitas.

Bezos, yang juga pendiri Amazon, dalam artikel di situs web Post pada hari Senin (28/10/2024) berpendapat bahwa dukungan presiden menciptakan "persepsi bias" dan tidak "memengaruhi hasil" pilpres.

Pernyataan Bezos muncul menyusul pengawasan publik, serta laporan bahwa surat kabar tersebut kehilangan ribuan pelanggan dan pengunduran diri beberapa anggota redaksi.

Keputusan untuk berhenti mendukung capres dari Partai Demokrat - yang diumumkan beberapa hari sebelum Pilpres AS - melanggar tradisi the Post sejak tahun 1976.

"Tidak ada pemilih yang belum menentukan pilihan di Pennsylvania yang akan berkata, 'Saya akan mendukung calon yang didukung Surat Kabar A'. Tidak ada," tulis Bezos atas keputusan the Post untuk netral dalam pilpres AS, seperti dilansir BBC, Rabu (30/10).

"Yang sebenarnya dilakukan oleh dukungan terhadap capres adalah menciptakan persepsi bias. Persepsi tidak independen. Mengakhirinya adalah keputusan yang berprinsip dan itu adalah keputusan yang tepat."

Pimpinan The Washington Post Guild - yang mewakili para pekerja di surat kabar tersebut - mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin" dengan keputusan untuk netral dalam pilpres AS.

"Keputusan ini melemahkan kerja para anggota kita pada saat kita seharusnya membangun kepercayaan pembaca, bukan menghilangkannya," ungkap Guild.

Menurut NPR, the Post telah kehilangan sebanyak 200.000 pelanggan digital. The Post menolak berkomentar soal itu.

Bezos membantah bahwa waktu pengambilan keputusan merupakan "strategi yang disengaja" dan menganggapnya sebagai "perencanaan yang tidak memadai".

"Saya berharap kami telah membuat perubahan lebih awal dari yang kami lakukan, di saat yang jauh dari pemilu dan emosi di sekitarnya," tulis Bezos.

Selain the Post, Los Angeles Times, dan USA Today juga telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mendukung capres tertentu.

Sementara itu, New York Times dan New York Post masing-masing telah memberikan dukungan untuk Kamala Harris dan Donald Trump.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya