Liputan6.com, Minahasa Tenggara - Gunung Soputan di Minahasa Tenggara, Sulut, masih menjadi magnet bagi para pendaki gunung. Namun, jika tidak berhati-hati, musibah bisa menanti para pendaki.
Seperti yang dialami oleh 3 pendaki di Gunung Soputan awal pekan ini. Beruntung, Tim SAR Manado berhasil menyelamatkan tiga pendaki yang tersesat itu.
"Tiga pendaki itu dilaporkan tersesat saat melakukan pendakian di Gunung Soputan pada Senin (28/10/2024)," kata Kepala Kantor SAR Kelas A Manado George Mercy Randang pada, Selasa (29/10/2024).
Dia mengungkapkan, kejadian ini berawal sekitar pukul 11.00 Wita ketika tiga pendaki memulai perjalanan menuju puncak Gunung Soputan. Namun, saat turun pada pukul 15.00 Wita, para pendaki mengalami kelelahan dan kehilangan arah akibat kabut tebal serta suhu yang dingin.
"Kemudian orang tua salah satu pendaki melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Manado pada pukul 17.10 Wita, meminta bantuan untuk menyelamatkan anak-anak mereka," kata George.
Tiga pendaki yang tersesat adalah Kaisar Lengkong (18), Abigayle Raintung (15 ), dan Giovani Lotulong (18), ketiganya beralamat di Manado.
George mengatakan, setelah Tim Rescue Kantor SAR Manado dan Pos SAR Amurang mendapatkan laporan segera berangkat menuju lokasi kejadian pada pukul 17.35 Wita.
“Tim tiba di pos aju Gunung Soputan sekitar pukul 19.30 Wita dan melakukan briefing sebelum melanjutkan pencarian,” ujarnya.
Pada pukul 22.45 Wita, tim SAR berhasil menemukan ketiga pendaki dalam keadaan stabil, sekitar 200 meter sebelah barat dari lokasi terakhir mereka diperkirakan.
Tim kemudian memberikan perawatan awal untuk memastikan kondisi mereka tetap stabil sebelum melakukan evakuasi.
Sekitar pukul 01.00 Wita, ketiga pendaki berhasil dievakuasi ke Puskesmas Silian untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut. Setelah dilakukan pemeriksaan, ketiga pendaki dinyatakan stabil dan selanjutnya diserahkan kepada keluarga masing-masing.
"Kami mengimbau para pendaki dan pencinta alam agar lebih berhati-hati saat melakukan pendakian. Penting mempersiapkan logistik, fisik, mental, serta penguasaan medan yang teliti untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang," ujar George.
Baca Juga
Advertisement