Liputan6.com, Jakarta - Human Initiative (HI), menapaki usia 25 tahun, menyadari isu kemanusiaan adalah hal yang akan terus melekat pada setiap generasi dan peradaban dan untuk itu digelar Initiative Forum 2024 untuk memperkuat kolaborasi dalam mengatasi masalah kemanusiaan.
Sebagai organisasi kemanusiaan global, HI mendorong semangat kolaborasi bagi seluruh aktor agar dapat bersama-sama mengatasi isu kemanusiaan yang ada.
Advertisement
Merefleksikan perjalanan seperempat abad, HI menguatkan komitmennya dalam kolaborasi kemanusiaan dunia melalui gelaran Initiative Forum di Jakarta, Selasa.
Mengusung Collective Kindness sebagai pesan kunci, HI menghadirkan aktor kemanusiaan dari berbagai sektor yang bertujuan mendorong kolaborasi yang kuat untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
Global Humanitarian Overview 2024 menyebutkan sekitar 300 juta jiwa membutuhkan bantuan akibat konflik, krisis iklim, dan dampak ekonomi global.
Di Indonesia, dalam catatan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2022, masih 4 juta anak yang belum mendapat akses pendidikan layak.
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat sebanyak 25,22 juta warga hidup di bawah garis kemiskinan. Melalui Initiative Forum, HI mengajak seluruh pelaku kemanusiaan bersama-sama mengatasi masalah itu dengan semangat kolaboratif.
Tomy Hendrajati, Presiden HI, menyampaikan bahwa Initiative Forum bukan sekadar perayaan 25 tahun, tetapi juga ajakan membangun optimisme masa depan melalui kolaborasi lintas pihak.
Ia juga mengungkapkan dalam 25 tahun ini HI belajar bahwa martabat berkelanjutan perlu senantiasa dibangun, meskipun dalam keterbatasan sumber daya dan kondisi eksternal yang tidak menentu.
“Memartabatkan masyarakat erat kaitannya dengan penguatan Ekosistem Gerakan Kemanusiaan dan Pembangunan yang harus terus diperjuangkan. Tidak hanya menyalurkan bantuan sosial kemanusiaan, namun dorongan terhadap penegakan Hukum Humaniter Internasional," ujar Tomy seperti dilansir Antara.
Selain itu, juga perlu penguatan kapasitas organisasi, termasuk tata kelola, mendorong kepemimpinan lokal. Adapun pelibatan semua pihak, kata dia, merupakan kunci untuk tercapainya ekosistem kemanusiaan dan pembangunan yang lebih baik dalam memartabatkan manusia.
Initiative Forum menjadi kesempatan bagi HI mempresentasikan Collective Kindness yang bertujuan memperkokoh ekosistem kemanusiaan melalui kolaborasi lintas sektor.
Inisiatif itu diharapkan mengoptimalkan keterlibatan publik dalam merespons tantangan kemanusiaan masa kini dan mendatang. Dengan kehadiran peserta lebih dari 500 orang secara daring dan luring, Initiative Forum mempertemukan para pemangku kepentingan di berbagai sektor, termasuk pemerintah, NGO, akademisi, dan komunitas.
“Kami sangat berterima kasih dan merasa sangat terhormat dapat berkolaborasi dan mendapatkan kepercayaan dari banyak pihak, baik lembaga pemerintahan, sektor swasta, NGO, komunitas, media, akademisi, para relawan, maupun individu-individu dermawan. Kolaborasi yang kita lakukan adalah bukti nyata bahwa bersama, kita bisa menciptakan perubahan yang signifikan,” kata Tomy.
Dihadiri Cak Imin
Sebagai forum gagasan, Initiative Forum menyajikan diskusi mendalam melalui empat sesi utama yaitu Initiative Exposure, Initiative Insight, Initiative Award, dan Initiative Connect.
Sesi-sesi itu memfasilitasi ruang berbagi, apresiasi, dan kemitraan untuk memperkuat dampak kolaborasi kemanusiaan.
Dalam momentum ini, Human Initiative juga meluncurkan Local Champion Award dan Humanity Award untuk mengapresiasi kerja kolaboratif yang signifikan dalam menjawab isu-isu kemanusiaan.
Forum ini juga turut dihadiri tokoh kemanusiaan global seperti H.E. Vincent Raymond Ochilet dari International Committee of the Red Cross (ICRC) dan Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Advertisement