Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan hasil beragam pada Rabu setelah kenaikan di Wall Street, di mana Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertinggi baru didorong oleh kenaikan saham teknologi.
Para pelaku pasar di Asia menilai data indeks harga konsumen dari Australia, dengan inflasi utama untuk kuartal September naik 2,8% secara tahunan, level terendah sejak kuartal pertama 2021. Ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelumnya memperkirakan inflasi berada di angka 2,9%.
Advertisement
Dikutip dari CNBC, Rabu (30/10/2024), Indeks S&P/ASX 200 Australia tercatat turun 0,35%.
Di Jepang, Nikkei 225 dibuka naik 0,8%, sementara Topix meningkat 0,6%.
Bank of Japan akan memulai pertemuan kebijakan dua harinya pada hari Rabu, dengan para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap di 0,25%.
Indeks Kospi di Korea Selatan turun 0,5%, sementara indeks Kosdaq yang mencakup saham kapitalisasi kecil turun 0,4%.
Indeks saham Hang Seng di Hong Kong berada pada level 20.746, dibandingkan dengan penutupan terakhirnya di 20.701,14.
Gerak Wall Street
Di Amerika Serikat, indeks Nasdaq yang didominasi sektor teknologi naik 0,78% dan mencapai rekor baru di level 18.712,75.
Indeks S&P 500 naik 0,16% dan ditutup pada 5.832,92, sementara Dow Jones Industrial Average turun 154,52 poin atau 0,36% menjadi 42.233,05.
Advertisement