Dear Ibu, Doa Itu Tidak Ada yang Hilang, Ini Pesan Ustadz Adi Hidayat

Doa sejatinya adalah bentuk komunikasi antara hamba dan Tuhan yang mencerminkan harapan, kerentanan, dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Terkabulnya doa tidak selalu sesuai dengan keinginan atau waktu yang kita tentukan; sering kali, apa yang kita anggap terbaik bagi diri kita belum tentu sejalan dengan rencana-Nya yang lebih besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2024, 18:30 WIB
Ustadz Adi Hidayat alias UAH. (YouTube Adi Hidayat Official)

Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak yang beranggapan bahwa doa tidak terkabul berarti doa tersebut hilang atau tidak didengar oleh Allah SWT, padahal pandangan ini perlu diluruskan.

Doa sejatinya adalah bentuk komunikasi antara hamba dan Tuhan yang mencerminkan harapan, kerentanan, dan keinginan untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Terkabulnya doa tidak selalu sesuai dengan keinginan atau waktu yang kita tentukan; sering kali, apa yang kita anggap terbaik bagi diri kita belum tentu sejalan dengan rencana-Nya yang lebih besar.

Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan nasihat penting kepada para orang tua, terutama para ibu, tentang kekuatan doa yang sering kali tidak terlihat hasilnya secara langsung.

Dalam salah satu ceramahnya, UAH menekankan bahwa tidak ada satu pun doa yang hilang atau sia-sia. "Enggak ada yang hilang dari doa, Bu. Gak ada yang hilang," ujarnya kepada para jamaahnya yang hadir.

Nasihat ini disampaikan Ustadz Adi Hidayat dikutip dari sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @nggoletpahala36.

Dalam ceramah tersebut, UAH menjelaskan bahwa doa orangtua untuk kebaikan anak-anaknya akan selalu didengar oleh Allah SWT, bahkan jika hasilnya tidak langsung dirasakan. Doa yang tulus akan tetap menjadi amal baik yang mengalirkan kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk keluarga.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Misalnya Ibu Doakan Anaknya, Kalau Gak Terkabul Mungkin Cucunya yang Dapat

Ilustrasi Seorang ibu sedang berdoa untuk anaknya. Credit: freepik.com

Ustadz Adi Hidayat mencontohkan doa seorang ibu yang memohon agar anaknya menjadi anak yang saleh, memiliki ilmu yang tinggi, dan berakhlak mulia.

"Ibu doa sekarang, minta ya Allah jadikan anak saya seperti Ustadz Fulan, salehnya demikian, ilmunya demikian. Boleh jadi, satu di antara anak ada yang dapat, kalau bukan anaknya, nyampai ke cucu," ujarnya, menegaskan bahwa doa orang tua bisa terwujud di generasi berikutnya.

Menurut UAH, keikhlasan dalam berdoa sangat penting untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT. Doa yang ikhlas dan penuh harapan tidak akan sia-sia, meskipun hasilnya mungkin tidak terlihat secara langsung.

“Doa tuh begitu, enggak ada yang hilang dari doa sepanjang ikhlas,” katanya dengan penuh semangat, mengingatkan betapa besarnya pengaruh keikhlasan dalam berdoa.

Selain itu, Ustadz Adi Hidayat juga menekankan pentingnya niat dalam setiap amal yang dilakukan. Menurutnya, setiap amal akan bergantung pada niat orang yang melakukannya.

"Semua amal itu akan diikat dengan niatnya, dan dengan niat itulah diberikan oleh Allah dua hal: satu berpahala atau tidak, jadi investasi akhirat atau tidak," jelasnya.

UAH menyampaikan bahwa niat yang baik akan membawa berkah dan pahala, sedangkan niat yang kurang tulus tidak akan mendapatkan hasil yang sama. Ia mengajak jamaah untuk selalu memperbaiki niat dalam setiap amal dan ibadah agar memperoleh kebaikan dunia dan akhirat.

"Kesungguhan kita untuk mencapai itu tergantung dari niat kita," tambahnya.

 


Pentingnya Keikhlasan Orang Tua dalam Berdoa

Ilustrasi Membaca Doa Credit: shutterstock.com

 

Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat juga menyampaikan bahwa doa yang tulus akan memberikan pengaruh positif, tidak hanya untuk yang mendoakan, tetapi juga bagi generasi berikutnya.

Ia mengatakan bahwa keikhlasan orang tua dalam mendoakan anak akan membawa dampak yang besar bagi keturunan mereka di masa mendatang.

Menurut UAH, doa juga dapat menjadi investasi bagi akhirat. Ia menggambarkan doa sebagai bentuk ibadah yang akan terus mengalirkan pahala bagi yang memanjatkannya, terutama jika doa tersebut ditujukan untuk kebaikan orang lain.

"Jadi, doa adalah investasi akhirat yang tidak akan hilang," katanya.

Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan jamaah bahwa Allah akan selalu mendengar doa yang dipanjatkan dengan niat yang tulus.

Bagi seorang ibu yang mendoakan anak-anaknya agar selalu berada dalam kebaikan, doa tersebut akan menjadi berkah yang tidak pernah terputus. Ia menekankan bahwa tidak ada yang lebih penting bagi seorang ibu selain mendoakan kebaikan untuk keluarganya.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa kesungguhan dalam berdoa juga memiliki peran penting. Doa yang disertai kesungguhan akan lebih mudah diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan yang lebih besar.

“Kesungguhan kita dalam berdoa menunjukkan seberapa besar harapan kita kepada Allah,” ungkapnya, menekankan pentingnya kesungguhan hati dalam setiap doa.

Ustadz Adi Hidayat juga memberikan motivasi kepada para orang tua agar tidak berhenti berdoa untuk kebaikan anak-anak mereka.

Menurutnya, doa orang tua akan selalu menjadi perlindungan bagi anak-anaknya, baik saat mereka berada di dekat maupun jauh dari orang tua. "Doa orang tua adalah benteng bagi anak-anak mereka," kata UAH.

Sebagai penutup, Ustadz Adi Hidayat mengajak jamaahnya untuk selalu mendoakan kebaikan bagi sesama dan keluarga. Ia berharap agar umat Islam senantiasa memperbaiki niat dalam setiap amal dan doa, agar segala usaha di dunia bisa menjadi investasi yang berharga untuk akhirat.

Pesannya yang penuh hikmah ini menjadi pengingat akan pentingnya ikhlas dan niat yang tulus dalam setiap doa dan amal.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya