Kejar Swasembada Pangan, Anggaran Rp 15 Triliun Disiapkan untuk Cetak Sawah

Pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan. Alokasinya tersebar di beberapa kementerian/lembaga.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Okt 2024, 16:40 WIB
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mulai 2025 mendatang akan menyiapkan anggaran besar untuk mengejar target swasembada pangan di 2028. Salah satunya untuk melakukan cetak sawah dan intensifikasi lahan.

Menteri Koordinator Bidang PanganZulkifli Hasan mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 15 triliun di 2025 untuk kedua proyek besar itu. 

"Cetak sawah atau ekstensifikasi 150 ribu hektare, ada juga intensifikasi (lahan) 80 ribu hektare. Totalnya Rp 15 triliun," terang Menko Zulhas di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Secara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp 139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan. Alokasinya tersebar di beberapa kementerian/lembaga, semisal Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Ternyata anggaran cukup besar di ketahanan pangan. Itu tahun 2025 ada Rp 139,4 triliun totalnya, tapi tersebar melalui kementerian/lembaga. Mengenai PU, bendungan dan irigasi, tersebar di situ. KKP, rumput laut, ikan, dan lain-lain di situ, tersebar," urai Zulhas.

Selain instansi pemerintah, anggaran ketahanan pangan juga bersumber dari BUMN PT Pupuk Indonesia senilai Rp 44 triliun, untuk pengadaan pupuk. Kemudian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk sektor penelitian.

"Ada juga melalui dana desa, dana desa itu ada tahun depan Rp 16,25 triliun. Harus peruntukannya untuk ketahanan pangan," imbuh Zulhas. 

Zulhas berharap koordinasi antar lini ini bisa menghasilkan output yang jelas dan terarah. Sehingga target swasembada pangan betul-betul bisa direalisasikan.

"Jadi bagaimana nanti kita menyatukan langkah, program, irama, visi, misi. Sehingga pun jelas, pemerintah daerah dan dana desa yang bantuan transfer ke daerah, kementerian dan lembaga terkait, kemudian juga instansi terkait termasuk riset dan lain-lain," tuturnya.


Garap Proyek Cetak Sawah 1 Juta Ha, 89 Ekskavator Haji Isam Asal China Tiba Lagi di Merauke

Kiriman alat berat tahap dua, excavator pesanan Andi Samsudin Arsyad atau Haji Isam dari Cina tiba di pelabuhan Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, Selasa(12/08/2024). Sebanyak 88 unit excavator bermerk SANY berhasil disandarkan di Dermaga yang akan dibangun Haji Isam, di Distik Ilwayab, Wanam.

Pengerjaan proyek cetak sawah satu juta hektar di Merauke, Papua Selatan terus berlanjut. Pesanan alat berat Haji Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isamdari Cina terus berdatangan.

Pada Selasa (1/10/2024) kemarin, 89 unit alat berat merek SANY berhasil disandarkan di Pelabuhan Wanam. Kedatangan puluhan alat berat kali ini adalah tahap yang ke enam. Lima tahap sebelumnya berjumlah 277 Unit.

Jika ditambah dengan hari ini 89 unit, maka jumlah alat berat yang sudah berhasil disandarkan di Merauke dan Wanam sebenyak 366 unit. Untuk diketahui, H Isam memesan sebanyak 2,000 unit ekskavator untuk mendukung suksesnya proyek cetak 1 juta hektar sawah. 

Puluhan alat berat ini dimuat menggunakan Tug Boat Jhoni 54 dan BG Liana 79. H Isam menyaksikan langsung proses kedatangan alat berat itu di lapangan. Tampak Haji Isam sendiri yang mengatur proses bongkar di dermaga.

Haji GT Denny Ramdhani selaku Asisten Operasi pada proyek tersebut membeberkan, Haji Isam akan terus memastikan dan mengecek pesanan alat beratnya dari Cina. Hal ini dilakukan, untuk mempercepat progres di lapangan dari proyek cetak sawah itu. 

“Haji Isam sangat fokus dengan proyek ini. Lihat saja sendiri. Semua bongkar alat dipantaunya secara langsung. Bongkar material untuk pembangunan jalan juga. Intinya bos itu, tidak mau ketinggalan setiap proses dari proyek ini, semua prosesnya akan ditunggui dan disaksikan secara langsung, itulah bos, tidak tenang kalau belum tuntas,” ungkap lelaki yang biasa disapa Haji Deden itu, Rabu, (2/10/2024).


Kelancaran Proyek

Dijelaskan pula, untuk mendukung kelancaran proyek, Jhonlin Group melalui anak perusahaannya PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) sudah membangun jalan di Merauke, Papua Selatan. Lagi lagi Haji Isam memimpin langsung dan memberikan komando untuk kelancaran proses pembangunan jalan tersebut.

Pekerjaan jalan ini dimulai di titik Wanam, Distrik Ilwayab, Kabupaten Merauke. Rencananya, jalan sepanjang ratusan kilometer ini akan menghubungkan empat distrik yaitu Distrik Ilyawab, Kaptel, Ngguti, dan Distrik Muting.

"Sekarang progresnya sudah sekitar 16,8 kilometer. Ini jalan yang dirintis," jelas Haji Deden pula.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya