Liputan6.com, Jakarta - Dalam gelaran Jakarta Running Festival (JRF) 2024 yang berlangsung pada 10-13 Oktober 2024, Ecofren berhasil melakukan avoided emission atau potensi pengurangan emisi hingga sekitar 11,733 ton CO2.
Sebagai perusahaan yang berfokus pada solusi pengelolaan sampah berbasis teknologi dan inovasi, Ecofren mengambil peran sentral dalam memastikan seluruh sampah yang dihasilkan selama acara dapat ditangani secara berkelanjutan, mulai dari pengumpulan hingga pemrosesan akhir.
Advertisement
Rheza Rumawas, Direktur Utama PT Solusi Asri Lestari (Ecofren), menjelaskan bahwa kehadiran Ecofren di JRF 2024 mencerminkan komitmen kuat perusahaan terhadap masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Kami di Ecofren percaya bahwa acara publik seperti JRF menawarkan peluang besar untuk menunjukkan bagaimana pengelolaan sampah yang tepat dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan,” ucap Rheza, dalam keterangannya, Rabu (30/10/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, “Dengan partisipasi ini, kami berharap dapat menginspirasi semua pihak, baik peserta maupun pengunjung, untuk lebih sadar terhadap lingkungan dan melakukan tindakan kecil yang bisa membawa dampak positif yang besar.”
Sebagai mitra pengelolaan sampah resmi, Ecofren menghadirkan berbagai layanan untuk mengelola sampah yang dihasilkan selama rangkaian acara tersebut.
Tim Ecofren secara khusus menangani sampah yang dihasilkan oleh peserta, pengunjung, dan vendor yang berpartisipasi dalam acara. Ecofren berhasil memilah sampah jenis plastik, kertas, kaca, logam, organik dan residu, guna memastikan tidak ada sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir tanpa melalui proses daur ulang atau pemrosesan ramah lingkungan.
Beri edukasi bagi masyarakat
Selain itu, juga memberikan real-time waste tracking selama race expo dan acara puncak berlangsung untuk melihat langsung total volume sampah yang dikumpulkan dan dipilah sepanjang acara berlangsung.
Layanan ini tidak hanya memberikan transparansi terhadap proses pengelolaan sampah, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah yang bertanggung jawab pada event-event besar.
Dalam gelaran tersebut, tercatat bahwa total 15,92 ton berhasil dikumpulkan dan diproses dengan mengusung konsep Zero Waste to Landfill.
“Pengelolaan sampah pada event ini bukan hanya pengelolaan operasional, tetapi juga mengedukasi para runners melalui penyediaan tempat sampah di sepanjang jalur lari, seluruh area expo hingga menginisiasi donation box untuk jersey bekas. Kami berharap langkah ini dapat mendorong semakin banyak acara di masa depan untuk mengadopsi praktik yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Rheza.
Advertisement
Sampah yang terkumpul diolah sesuai 3R
Dengan adanya ribuan peserta yang berpartisipasi, acara besar seperti JRF tentu menghasilkan volume sampah yang cukup besar. Namun, Ecofren ingin menunjukkan bahwa dengan sistem pengelolaan yang tepat, acara sebesar ini tetap bisa ramah lingkungan.
Setiap sampah yang dikumpulkan diolah sesuai dengan prinsip reduce, reuse, recycle (3R), memastikan bahwa dampak negatif terhadap lingkungan bisa diminimalkan.
Diketahui, total sampah yang berhasil ditangani Ecofren dalam acara JRF adalah sejumlah 15,92 ton sampah dengan rincian: sampah organik yang terkumpul sebanyak 512 kg atau sekitar 3% dari total sampah; sampah anorganik mencapai 6.457,1 kg atau 41% dari total, yang sebagian besar terdiri dari plastik dan kertas; serta sampah residu mencapai 8.953,3 kg atau 56% dari total sampah yang dihasilkan selama acara.
"Melalui inisiatif waste management yang dilakukan, Ecofren berhasil melakukan avoided emission atau potensi pengurangan emisi hingga sekitar 11,733 ton CO2,” tutup Rheza.