Inovasi Daur Ulang, Ini 4 Metode Jepang dalam Mengolah Minyak Bekas

Tidak tahu cara membuang minyak bekas? Coba cara Jepang yang ramah lingkungan untuk membuang minyak goreng!

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 31 Okt 2024, 10:19 WIB
Ilustrasi gambar minyak goreng bekas atau jelantah (dok congerdesign/pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap pentingnya menjaga lingkungan, Jepang muncul sebagai salah satu negara yang memimpin dalam inovasi pengelolaan limbah, termasuk minyak goreng bekas. Negara ini dikenal dengan pendekatan unik dan canggih dalam mendaur ulang yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga memanfaatkan kembali sumber daya yang ada.

Dengan populasi yang padat dan konsumsi minyak yang tinggi, Jepang telah mengembangkan berbagai metode untuk mengolah minyak bekas agar tidak mencemari lingkungan. Mengelola minyak goreng bekas dengan benar sangat penting karena pembuangan yang tidak tepat dapat merusak ekosistem air dan tanah.

Dengan mengadopsi metode-metode ini, Jepang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan yang dapat diikuti oleh negara lain untuk mencapai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (31/10/2024).


Cara Mengolah Minyak Sisa

Memahami metode pembuangan minyak goreng bekas dengan benar (Foto: Pexels.com)

1. Pengumpulan dan Daur Ulang

Akses informasi mengenai proses daur ulang kini semakin mudah. Cobalah mencari informasi tentang penyaluran limbah minyak ke perusahaan pengelolaan limbah atau organisasi terkait yang terdekat. Menurut japanlivingguide.com, di Jepang, beberapa kota dan supermarket sudah menyediakan layanan untuk mengumpulkan minyak goreng bekas, menganggapnya sebagai sumber daya yang dapat didaur ulang. Oleh karena itu, sebelum mengumpulkan atau mengirimkan limbah minyak, masukkan minyak ke dalam botol penampung atau botol plastik yang siap untuk didaur ulang.

2. Menggunakan bahan pemadat

Salah satu cara yang paling umum dan praktis adalah dengan menambahkan bahan pemadat pada minyak. Setelah selesai memasak, tambahkan bahan seperti serbuk gergaji, pasir kucing, atau tepung ke dalam minyak. Proses ini dapat dilakukan dengan cepat, dan minyak menjadi lebih mudah untuk dibuang. Untuk mencegah kebocoran, bungkus minyak yang sudah dipadatkan dengan koran atau kertas bekas. Setelah dibungkus, masukkan minyak yang telah dipadatkan ke dalam kantong sampah yang bisa dibakar.

 


Menjaga Alam dengan Tindakan Simpel

Langkah mudah yang sering diabaikan untuk menjaga lingkungan (Foto: Pexels.com)

3. Menggunakan plastik dan kertas

Alternatif lain untuk membuang limbah minyak adalah dengan menggunakan plastik. Setelah minyak dingin, masukkan koran atau kertas penyerap ke dalam kantong plastik atau kantong belanja, lalu tuangkan minyak ke dalamnya. Basahi kertas untuk mencegah pembakaran. Tutup rapat plastik dan buang bersama sampah yang mudah terbakar. Pastikan kantong tidak berlubang dan pertimbangkan langkah pencegahan untuk mencegah kebocoran plastik.

4. Menggunakan Pendinginan di Lemari Es

Tanpa perlu bahan tambahan, membekukan minyak dapat menjadi solusi dalam pengelolaan limbah minyak. Kamu bisa memadatkan minyak dengan meletakkannya di dalam lemari es. Setelah beberapa jam di sana, minyak akan mengeras, sehingga lebih mudah untuk dibuang dengan benar.

Minyak goreng yang sering di gunakan, setelah memasak ayam goreng, ikan, tempe, dan makanan gorengan lainnya, harus dibuang dengan cara yang tepat untuk menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan kebersihan. Sudah saatnya kamu menyadari bahwa limbah minyak dapat menyebabkan penyumbatan pipa, menurunkan kualitas air tanah, menyumbat pori-pori tanah, membuat tanah menjadi keras, dan mengurangi kesuburannya.

Seringkali, banyak kerusakan lingkungan yang kamu sebabkan tanpa disadari. Memperhatikan lingkungan adalah salah satu cara untuk menjaga diri dan kehidupanmu. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana. Salah satunya adalah mengelola limbah minyak dengan aman dan ramah lingkungan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya