Elnusa Serap Capex Rp 302 Miliar hingga September 2024, untuk Apa Saja?

PT Elnusa Tbk (ELSA) menyatakan, realisasi belanja modal berjalan sesuai target. Realisasi belanja modal itu setara 57 persen dari target Rp 526 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Okt 2024, 11:55 WIB
PT Elnusa Tbk (ELSA) mengumumkan realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) hingga kuartal III 2024. (Dok: PT Elnusa Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) mengumumkan realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) hingga kuartal III 2024.

Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja mengatakan, realisasi belanja modal berjalan sesuai target, mencapai Rp 302 miliar hingga september 2024. Besaran realisasi capex itu setara 57% dari target Rp 526 miliar untuk tahun ini.

Investasi capex diarahkan pada berbagai sektor, termasuk Geophone, Mobile Welltest & Wireline Cable di layanan hulu, kendaraan tangki BBM untuk mendukung layanan distribusi energi serta dredging barge untuk support bisnis hulu.

"Dengan memperkuat strategi bisnis dan berfokus pada inovasi serta kolaborasi, Elnusa berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi SDM dan teknologi serta pengalokasian belanja modal yang tepat guna untuk menghadapi tantangan industri yang dinamis dan kompleks," kata Bachtiar, dikutip Kamis (31/10/2024).

Elnusa berharap langkah ini tidak hanya memperkuat posisinya di industri energi tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Sehingga perseroan optimis dapat terus mempertahankan kinerja positif hingga akhir tahun 2024.

Hingga September 2024, laba bersih Elnusa mencapai Rp 551 miliar, tumbuh 35% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 407 miliar.

Selain itu, margin laba bersih (NPM) meningkat menjadi 5,7% dari sebelumnya 4,5%. Dari sisi pendapatan konsolidasian, Elnusa membukukan Rp 9,6 triliun hingga 30 September 2024, atau naik 7% dibandingkan Rp 8,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

 

Pendapatan tersebut dikontribusikan dari Segmen Distribusi & Logistik Energi sebesar 50%, diikuti oleh Jasa Hulu Migas sebesar 39%, dan Jasa Penunjang sebesar 11%.


Optimalisasi Aset

PT Elnusa Tbk (ELSA) ikut ambil bagian dalam temuan cadangan migas baru PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Dok Elnusa

Bachtiar mengatakan, peningkatan kinerja ini tidak lepas dari penerapan strategi diversifikasi portofolio bisnis dan fokus pada optimalisasi aset.

"Kinerja yang kami capai didukung oleh peningkatan profitabilitas di semua segmen yang saling menopang. Kami terus melakukan investasi yang tepat sasaran, serta menjaga efisiensi agar dapat merespons tantangan industri dengan baik,” ujar Bachtiar.

EBITDA Elnusa tumbuh 14% menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023, dengan EBITDA margin naik dari 11,2% menjadi 11,9%. Di sisi neraca keuangan, total aset perusahaan tumbuh 8% menjadi Rp 10,4 triliun pada akhir September 2024. Posisi kas dan setara kas tercatat sebesar Rp 2,6 triliun, atau naik 40% dibandingkan Rp 1,8 triliun pada tahun sebelumnya.

 


Elnusa Kantongi Laba Bersih Rp 443 Miliar dari Hulu Migas di Semester I 2024

PT Elnusa Tbk (ELSA). (Foto: Elnusa)

Sebelumnya, PT Elnusa Tbk selaku anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, menunjukkan kinerja keuangan yang kuat sepanjang semester I 2024.

PT Elnusa Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp 443 miliar hingga Juni 2024, mendekati realisasi capaian laba bersih 2023 sebesar Rp 503 miliar. Capaian ini menunjukkan optimisme Elnusa untuk melampaui pendapatan laba bersih dari tahun sebelumnya.

Direktur Utama ELSA Bachtiar Soeria Atmadja menyatakan keyakinannya, bahwa perusahaan akan terus mencapai pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan sisa 2024.

"Dengan pencapaian yang sudah mendekati target tahunan dalam enam bulan pertama, Elnusa berada dalam posisi yang kuat untuk meningkatkan hasil kinerjanya," ujar Bachtiar, Selasa (27/8/2024).

Sebagai bagian dari strategi utama perseroan tahun ini, Elnusa fokus memperkuat bisnis hulu. Layanan eksplorasi dan produksi, serta operasi dan pemeliharaan, menjadi prioritas utama dalam upaya memperkuat posisi perusahaan di industri energi.

Salah satu langkah signifikan yakni pengembangan bisnis seismik 3D. Elnusa optimistis proyek seismik 3D, khususnya di wilayah-wilayah strategis dengan potensi cadangan migas besar akan menjadi pendorong utama pertumbuhan di semester II 2024.

Selain itu, Elnusa juga terus mengoptimalkan penyerapan belanja modal (capex), yang hingga Juni 2024 mencapai Rp 188 miliar atau sekitar 36 persen dari target capex tahun ini sebesar Rp 526 miliar.

"Investasi ini dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek strategis di tiga lini utama bisnis, termasuk pengadaan peralatan penting dalam layanan hulu, distribusi energi, dan layanan logistik," terang Bachtiar.

 

 


Alokasi Capex

PT Elnusa Tbk (Elnusa), mendukung pengeboran sumur baru di Blok Mahakam untuk Pertamina Hulu Mahakam.

Dalam layanan hulu, capex digunakan untuk memperkuat kemampuan eksplorasi dan produksi dengan pengadaan peralatan seperti HWU Drilling, Mobile Welltest, dan Wireline Cable.

Di sektor distribusi energi dan logistik, capex diinvestasikan dalam pengadaan kendaraan tangki BBM dan pengembangan terminal bahan bakar di Labuan Bajo.

Perseroan juga mengalokasikan capex untuk berbagai proyek penting lainnya, seperti Dredging Barge ETSA, HW-PUDC SCUPND, dan Docking AWB ASLO, guna memastikan operasional perusahaan tetap optimal.

Bachtiar menyampaikan, Elnusa pada semester II 2024 berencana melanjutkan penyerapan capex dengan fokus pada proyek-proyek strategis, termasuk pengadaan Workover Rigs, Downhole Equipment, dan Cementing Unit, serta pengembangan infrastruktur pendukung lainnya.

Menurut dia, langkah-langkah tersebut akan memperkuat posisi Elnusa dalam industri energi yang terus berkembang dan memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

"Elnusa tetap berkomitmen untuk menghadirkan solusi energi yang inovatif dan terintegrasi, mendukung perkembangan industri energi nasional, dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan," tuturnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya