Liputan6.com, Jakarta - Selingkuh adalah tindakan di mana seseorang menjalin hubungan romantis dengan orang lain di luar komitmen yang sudah ada, biasanya tanpa sepengetahuan pasangan resmi mereka.
Tindakan ini sering kali dianggap sebagai pengkhianatan dan dapat menyebabkan luka emosional yang mendalam serta kerusakan pada hubungan yang sudah ada.
Selingkuh dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk hubungan fisik, emosional, atau bahkan melalui media sosial.
KH Yahya Zainul Ma’arif, atau yang lebih akrab disapa Buya Yahya, memberikan nasihat mendalam mengenai isu perselingkuhan dan dampaknya terhadap hubungan dan keimanan.
Menurutnya, perselingkuhan adalah bentuk pengkhianatan, baik terhadap pasangan maupun terhadap Allah. Perbuatan ini tidak hanya berdampak pada hubungan pribadi, tetapi juga memiliki konsekuensi spiritual yang besar.
Buya Yahya menegaskan bahwa perselingkuhan adalah pelanggaran yang tak hanya menyakiti pasangan, tetapi juga merusak keharmonisan keluarga secara keseluruhan.
"Mengkhianati pasangan adalah dosa besar yang mengundang kerusakan dalam berbagai aspek kehidupan. Ia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan dalam hubungan suami istri, terutama jika sudah ada anak yang perlu dijaga keutuhan keluarganya," katanya.
Dalam sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya Yahya menekankan bahwa perselingkuhan adalah pelanggaran besar terhadap nilai-nilai agama.
Baca Juga
Advertisement
Simak Video Pilihan Ini:
Langgar Kepercayaan, Sama Saja Langgar Aturan Allah SWT
Ia menyebutkan bahwa bagi seorang Muslim, cinta yang halal hanya bisa didapatkan melalui pernikahan yang sah. "Hubungan tanpa ikatan resmi hanya akan membawa kerusakan, baik bagi pelaku maupun bagi keluarganya," tambahnya.
Lebih lanjut, Buya Yahya menyatakan bahwa melanggar kepercayaan pasangan sama dengan melanggar aturan Allah.
Perbuatan ini, katanya, tidak hanya berdampak pada kehidupan dunia, tetapi juga menjadi dosa yang memiliki konsekuensi di akhirat. "Oleh karena itu, setiap tindakan yang berpotensi menghancurkan rumah tangga harus dijauhi dengan niat menjaga keutuhan keluarga," katanya.
Ia juga mengingatkan kaum wanita bahwa pengkhianatan terhadap suami adalah perbuatan yang bisa merusak keharmonisan keluarga.
Ketika cinta yang dimiliki seorang istri untuk suaminya hilang karena perselingkuhan, akan sulit membangun kembali rasa kasih sayang yang telah hancur. Menurutnya, hubungan yang dirusak oleh pengkhianatan akan sulit dipulihkan, terutama jika telah melibatkan orang lain.
Buya Yahya juga mengarahkan pesannya kepada kaum pria, mengingatkan mereka untuk tidak mudah bermain-main dengan perasaan wanita.
Ia menegaskan bahwa mendekati wanita dengan cara yang haram adalah dosa yang harus dihindari. Menurutnya, mencintai seseorang harus dilakukan dengan cara yang halal dan melalui ikatan pernikahan yang sah.
Dalam pandangannya, cinta yang tumbuh melalui pernikahan memiliki keberkahan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam. "Sebaliknya, cinta yang diperoleh dari hubungan terlarang hanya akan mendatangkan kehinaan dan dosa," tandasnya.
Advertisement
Hubungan Cinta yang Halal
Karena itu, Buya Yahya menyarankan agar setiap hubungan dilandasi niat yang baik dan diikat dalam pernikahan.
Ia juga menekankan bahwa membangun cinta dalam pernikahan adalah bagian dari ibadah yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah.
Menurut Buya Yahya, cinta yang halal tidak hanya membawa kebahagiaan bagi pasangan, tetapi juga keberkahan bagi keluarga. Cinta sejati, menurutnya, adalah cinta yang dibangun melalui proses pernikahan yang sah.
Buya Yahya menekankan bahwa seorang pria yang mencintai wanita harus memiliki niat yang baik untuk menjadikannya istri.
Hubungan yang dibangun tanpa pernikahan hanya akan membawa kerusakan dan mengundang murka Allah. Oleh karena itu, ia menyarankan setiap Muslim untuk tidak terjebak dalam hubungan terlarang yang hanya membawa dosa.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyebutkan bahwa jika seseorang benar-benar mencintai pasangannya, maka ia harus menjaga kesetiaan dan tidak membiarkan godaan untuk berselingkuh.
Godaan untuk berselingkuh, katanya, adalah ujian yang harus dilawan dengan iman dan ketaatan kepada Allah. Kesetiaan kepada pasangan adalah bentuk cinta sejati yang harus dijaga.
Menurutnya, selingkuh bukan hanya perbuatan yang melukai perasaan pasangan, tetapi juga dapat membawa dampak buruk bagi anak-anak.
Anak yang mengetahui perselingkuhan orang tuanya akan merasa kehilangan rasa aman dan stabilitas dalam keluarga. Karena itu, setiap orang tua harus menjaga keharmonisan rumah tangga demi kebaikan anak-anak mereka.
Ia juga mengingatkan bahwa menjaga hubungan pernikahan sesuai ajaran Islam adalah cara terbaik untuk membangun rumah tangga yang harmonis.
Buya Yahya menyarankan agar setiap pasangan saling menjaga dan tidak membiarkan godaan untuk berselingkuh merusak keutuhan keluarga. Menurutnya, pernikahan adalah amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.
Sebagai penutup, Buya Yahya menegaskan bahwa selingkuh adalah perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ia mengajak setiap pasangan untuk saling menjaga kepercayaan dan kesetiaan sebagai bentuk cinta sejati yang diberkahi oleh Allah.
Menurutnya, hanya dengan menjaga ketaatan dan kesetiaan, rumah tangga dapat terjaga dari berbagai cobaan dan godaan.
Melalui ceramahnya, Buya Yahya berharap agar setiap pasangan Muslim dapat memahami pentingnya menjaga kesetiaan dalam pernikahan.
Ia berpesan agar tidak terjebak dalam godaan yang hanya akan merusak kehidupan dunia dan akhirat. Menurutnya, kesetiaan adalah pondasi utama dalam membangun keluarga yang kokoh dan penuh berkah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul