Liputan6.com, Jakarta 30 Oktober dikenal sebagai peringatan Hari Keuangan Nasional. Momentum ini begitu penting untuk meningkatkan kesadaran tentang peran sektor keuangan dalam perekonomian. Seiring dengan peringatan tersebut, Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan masyarakat, sekaligus mendukung inklusivitas di sektor keuangan Indonesia.
Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman menjelaskan, tidak hanya fokus pada perluasan akses ke produk keuangan tetapi Bank Mandiri juga berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat, yang bertujuan untuk mendorong kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan.
Advertisement
“Berangkat dari semangat ini, Bank Mandiri konsisten menjalankan program literasi keuangan bagi masyarakat di berbagai wilayah. Sekaligus ikut berperan mendukung inklusi keuangan dengan memperluas akses masyarakat ke layanan keuangan,” terang Ali dalam keterangan resminya, Rabu (30/10).
Perluasan Program untuk Akses Keuangan Masyarakat
Program Livin’ Pasar jadi salah satu yang punya tujuan akhir untuk membangun ekosistem pasar yang terintegrasi. Hal ini berarti dalam pengelolaan pasar, pedagang atau supplier dan pembeli bisa saling terhubung lewat layanan ini. Misalnya dalam pembayaran retribusi dan penggunaan Livin Merchant.
Selain itu, ada juga Mandiri Agen, yang menjadi program mitra antara bank dengan nasabah, baik pengussaha individual maupun yang berbadan hukum. Laku Pandai ala Bank Mandiri ini menghadirkan sarana transaksi berupa aplikasi Mandiri Agen maupun EDC Mini ATM.
Tak hanya sebatas itu, ada juga Mandiri Agen yang menyasar khusus di daerah yang belum terjangkau bank, khususnya wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Program ini memberikan kemudahan akses transaksi perbankan dan nonperbankan, pembukaan rekening tahunan dan pengajuan kredit mikro produktif.
Tidak berhenti di situ, bank berlogo pita emas ini juga memiliki program inkubasi untuk pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bernama Mandiri DigipreneurHub. Dengan program ini, pelaku usaha bisa langsung memanfaatkan fasilitas yang ada di DigipreneurHub untuk mendapatkan bimbingan agar mampu memproduksi barang tepat sasaran dan memperluas pasar.
Dari sisi fungsi intermediasi, Bank Mandiri juga menyediakan produk kredit investasi atau modal kerja khusus pelaku usaha mikro bertajuk Kredit Usaha Mikro (KUM) dengan pinjaman yang disesuaikan dengan skala usaha mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 500 juta. “Kredit (KUM) ini bisa dimanfaatkan pengusaha mikro yang layak namun belum terjangkau oleh bank,” tutur Ali.
Bank Mandiri juga menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk UMKM. Program KUR/KUM bertujuan untuk meningkatkan daya saing pengusaha mikro, mendorong pertumbuhan ekonomi, menyerap tenaga kerja, dan mengentaskan kemiskinan.
Advertisement
Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Sementara itu, terkait upaya pemberdayaan masyarakat, emiten berkode saham BMRI ini membuat pelatihan dan pendampingan terkait literasi keuangan serta penyediaan wadah untuk pengembangan usaha.
Contohnya Mandiri Sahabatku, program pelatihan literasi keuangan dan kewirausahaan untuk pekerja migran Indonesia (PMI). Program ini menyediakan lokakarya kewirausahaan secara daring dan luring, melibatkan pekerja migran Indonesia di 11 negara.
Setelah para pekerja migran Indonesia menjadi alumni Mandiri Sahabatku, mereka bisa mengakses program Bapak Asuh. Program ini merupakan kolaborasi Bank Mandiri dengan para mitra pakar selaku mentor para PMI.
Tidak berhenti di situ, Bank Mandiri juga ikut terlibat dalam program Rumah BUMN. Program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini mendorong, memberdayakan, dan meningkatkan UMKM melalui literasi keuangan pemasaran digital dan promosi e-commerce. Melalui program ini, Bank Mandiri mendirikan 22 Rumah BUMN dengan melibatkan 13.814 UMKM tersebar se-Indonesia.
“Kami harap, bersama Bank Mandiri, langkah menuju kemandirian finansial semakin dekat. Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun ekosistem keuangan yang lebih inklusif,” ucap Ali.
Dengan akses layanan keuangan yang semakin diperluas, hal ini menjadi salah satu uupaya mewujudkan visi Bank Mandiri sebagai Indonesia’s Sustainability Champion. Inisiatif tersebut menjadi salah satu dari 3 pilar ESG yang dimiliki Bank Mandiri, yaitu Sustainability Beyond Banking.