Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menandatangi kerja sama jual beli dengan perusahaan Data Center Solutions global EdgeConnex. Dalam kerja sama ini, LPCK menjual lahan lebih dari 45.000 meter persegi di kawasan Lippo Cikarang Cosmopolis (LCC).
Berlokasi strategis di Cikarang, EdgeConneX dan mantan entitas pusat data GTN, yang diakuisisi pada 2022, telah mengoperasikan pusat data bersertifikasi Tier 3 sejak 2016. Awalnya, GTN didirikan melalui usaha patungan antara Mitsui dari Jepang dan distributor dan integrator IT lokal, PT Multipolar Technology, yang merupakan bagian dari Lippo Group.
Advertisement
Selama setahun terakhir, situs EdgeConneX telah diperluas menjadi dua fasilitas dan akan mendukung IT berkapasitas 200 MW. Setelah dua pusat data tambahan selesai dibangun di lahan yang baru diakuisisi, pusat data yang diperluas ini akan memiliki total kapasitas lebih dari tiga kali lipat menjadi lebih dari 200MW.
Managing Director for Asia Pac at EdgeConneX Kelvin Fong menjelaskan, pusat data EdgeConneX di Jakarta telah menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. EdgeConneX berkomitmen terhadap negara, pelanggan, dan komunitas lokal mendorong investasi berkelanjutan dan rencana ekspansi.
"Kami senang atas keberhasilan hubungan kami dengan PT Lippo Cikarang Tbk. dan kolaborasi untuk menumbuhkan ekonomi digital Indonesia," jelas diadalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).
Presiden Direktur Lippo Cikarang Gita Irmasari menambahkan, Lippo Cikarang menyambut gembira penandatanganan perjanjian ini yang tentunya akan semakin menumbuhkan ekonomi digital Indonesia.
"Pembelian lahan tambahan di Lippo Cikarang Cosmopolis ini juga merefleksikan keberadaan LCC yang merupakan daerah perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional, yang dapat memberikan keuntungan signifikan bagi para pelaku bisnis data center. Kualitas, pelayanan, serta inovasi dari kami diharapkan dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan usaha para investor." tutup dia.
Lippo Cikarang Raup Pendapatan Rp 691 Miliar pada Semester I 2024
Sebelumnya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat nilai pra-penjualan sebesar Rp 741 miliar pada kuartal kedua 2024 atau mencapai 52 persen dari target Perseroan untuk 2024 sebesar Rp 1,435 triliun.
Perseroan juga melaporkan total pendapatan sebesar Rp 691 miliar pada paruh pertama 2024, atau naik sebanyak 19,6 persen dari tahun sebelumnya karena peningkatan serah terima unit rumah tapak dan rumah toko kepada konsumen serta pendapatan lahan industri yang lebih tinggi.
“Pada paruh pertama 2024, pendapatan utama Perseroan berasal dari serah terima rumah tapak, unit komersial atau ruko, lahan industri serta pendapatan non-properti dari pengelolaan kota Lippo Cikarang,” kata Manajemen LPCK, dilansir dari Keterbukaan Informasi, Jumat (20/9/2024).
Laba kotor Perseroan juga tercatat positif sebesar Rp 278 miliar dengan margin laba kotor yang dapat dipertahankan pada level sehat sebesar 40 persen sepanjang kuartal kedua tahun 2024.
Manajemen LPCK memaparkan pada kuartal dua 2024, EBITDA Perseroan dapat tetap dipertahankan positif sebesar Rp 164 miliar atau margin sebesar 24 persen dari pendapatan. Selain itu, laba bersih tercatat positif sebesar Rp 66 miliar.
Advertisement
Optimistis Industri Properti
Manajemen LPCK optimistis masih banyak peluang pertumbuhan di industri properti. Perseroan telah berhasil mencapai pra-penjualan sebesar 52 persen dari target pra-penjualan tahun 2024 serta mencatatkan peningkatan pendapatan dan margin yang sehat yang didorong peningkatan permintaan akan perumahan dengan harga terjangkau.
“Kami akan terus memperkenalkan produk-produk baru di kuartal selanjutnya untuk memenuhi permintaan market,” pungkas manajemen.