Liputan6.com, Jakarta Bukan hal asing jika musisi Indonesia menunjukkan nasionalisme dengan membawakan ulang lagu-lagu nasional. Tak sedikit juga yang sukses menciptakan lagu bertema cinta Tanah Air ciptaan mereka sendiri. Namun, jarang sekali kita menemukan para musisi yang konsisten menciptakan lagu bertema patriotik dan nasionalisme, salah satunya adalah Maharya.
Maharya, band yang terdiri dari Satria Angga (vokal, gitar), Iram U'Camp (gitar), Ruddy Karamoy U'Camp (vokal), dan Herman Husin eks Jamrud (drum), telah menelurkan karya-karya seperti lagu "Matahari Terbit", "Jas Merah", hingga "Indonesia Raja". Kini seiring waktu berjalan, Maharya pun berfokus pada kondisi Indonesia saat ini.
Advertisement
Sekarang, ada dua lagu baru yang tengah disiapkan oleh Maharya, yakni “Kreator” dan “Bima Ibu Pertiwi”. Nasionalisme yang sangat besar ditunjukkan oleh Maharya melalui tema kedua lagu tersebut. Rupanya, masing-masing lagu terinspirasi dari sosok yang ada di dunia nyata saat ini.
"Mini album kami dari 2018, akhirnya kami memberanikan diri untuk launching. Terdapat 9 lagu yang selalu berhubungan dengan peristiwa-peristiwa besar nasional, dari mulai 28 Oktober sampai kepada 10 November," ucap Satria Angga saat berkunjung ke kantor Liputan6.com di Gedung KLY, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Tema Dua Lagu Baru Maharya
Menariknya, untuk lagu “Bima Ibu Pertiwi” band yang dibentuk sejak 2018 ini terinspirasi tokoh yang dianggap tepat sebagai sosok Bima versi mereka. Rupanya, Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto dianggap memenuhi kriteria sesuai lagu mereka ini.
"'Bima Ibu Pertiwi' itu lebih kepada sosok Pak Prabowo. Tapi memang lagu itu sudah ada sejak 2018. Cuma kami belum berani upload, siapa yang cocok menjadi figurnya. Ternyata beliau... Setelah dilantik dan mendengar pidatonya, kami makin yakin menjadikan beliau sosok yang sangat tepat," ujar pria yang juga salah satu pendiri Yayasan WR Soepratman itu.
Sementara itu, untuk lagu "Kreator", Angga dan rekan-rekan mengaku terinspirasi dari sosok salah satu tokoh yang tengah tersangkut kasus dugaan korupsi impor gula.
Advertisement
Mini Album Salam Rajut Bangsa
Tak seperti band pada umumnya yang banyak mengusung lagu-lagu bertema rasa cinta, Maharya lebih berfokus pada menciptakan lagu tentang kondisi Tanah Air, dengan harapan nasionalisme seluruh rakyat Indonesia, terutama Gen Z bisa makin tumbuh besar.
Kesembilan lagu tersebut akan dimasukkan ke dalam sebuah album mini berjudul Salam Rajut Bangsa. Di dalam mini albumnya mencakup lagu "Matahari Terbit" karya Wage Rudolf Supratman (WR Supratman), "Jas Merah", "Indonesia Raja", dan dua lagu baru tersebut, "Bima Ibu Pertiwi" dan "Kreator".
Selalu Terinspirasi oleh Sejarah di Indonesia
Anggota Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia yang kerap menjadi nara sumber mengenai sejarah asli ini juga menekankan bahwa musik mereka tak sekadar mengusung lagu biasa. Ada hal-hal terkait sejarah dan patriotisme yang menjadi pakem utamanya.
"Maharya itu kelompok musik yang secara spesifik terinspirasi dari tema kebangsaan. Jadi musik patriotisme. Tak seperti layaknya musik-musik band lainnya," ungkap Satria Angga
"Lirik kami terinspirasi dari sastra-sastra yang dimiliki bangsa kita sejak dahulu dan telah dibakukan menjadi sumber dari segala sejarah. Konsepnya bagaimana menjadikan tulisan-tulisan itu ke dalam narasi teks kemudian kami ubah menjadi partitur musik," jelasnya.
Advertisement