Liputan6.com, Jakarta - Terkadang suatu keburukan menjadi sebuah kebiasaan yang banyak diikuti oleh banyak orang. Kebiasaan buruk itu bisa disebabkan oleh banyak faktor misalnya lingkungan atau dorongan diri sendiri.
Seperti halnya 2 kebiasaan ini yang dilakukan oleh banyak orang dari kalangan muda hingga dewasa, namun sangat dibenci oleh Rasulullah SAW. Apa itu?
Rasulullah membenci orang yang begadang dan nongkrong hingga larut malam. Kebanyakan mereka beralasan jika ini merupakan suatu hal yang biasa dan termasuk tren dalam pergaulan.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini semakin ditunjang dengan maraknya perkembangan bisnis kafe dan tempat nongkrong untuk hang out bareng teman-teman, kolega atau keluarga.
Namun, ketahuilah Rasulullah melarang dan membenci kebiasaan ini bukan karena tanpa sebab. Berikut ulasannya mengutip dari cahayaislam.id.
Saksikan Video Pilihan ini:
Rasulullah Membenci Ngobrol Tidak Berfaidah setelah Sholat Isya
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ، قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ، عَنْ أَبِي الْمِنْهَالِ، عَنْ أَبِي بَرْزَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
Dalam hadis riwayat Bukhari 568 diatas dijelaskan bahwa sungguh Rasulullah membenci tidur sebelum waktu isya dan berbicara setelahnya. Hal ini menurut para alim ulama sebagai landasan atas tidak disukainya trend nongkrong yang banyak terjadi sekarang. Tentu hal ini dituturkan bukan tanpa alasan sama sekali. Ada beberapa hal yang menjadi alasan tidak bagusnya acara nongkrong ini.
Alasan pertama adalah karena kegiatan nongkrong larut malam ini ditengarai kebanyakan tidak memberikan faidah apapun. Kebanyakan orang yang nongkrong dan begadang larut malam hanya ngobrol-ngobrol tidak jelas arah. Bahkan lebih buruk lagi bila tempat nongkrong tersebut menyajikan khamr dan minuman atau makanan yang haram dan dilarang oleh Allah. Tentu hal itu malah akan menambah dosa.
Advertisement
Begadang Boleh Asalkan Ada Hajat yang Harus Dilakukan
Alasan kedua adalah karena kegiatan nongkrong sampai larut malam biasanya akan membuat orang yang melakukannya lalai dalam melakukan sholat tahajud maupun sholat subuh yang merupakan shalat wajib. Kasus ini sering sekali terjadi, karena asyik nongkrong sampai jam 3 pagi, biasanya ketika pulang ke rumah akan langsung tidur dan enggan melakukan sholat tahajud maupun menunggu waktu subuh tiba. Lalu apa bedanya kita dengan orang-orang kafir bila sholat saja kita sangat lalai?
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ، قَالَ أَنْبَأَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم “ إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Artinya: Sesungguhnya perjanjian diantara kami dan mereka (kaum kafir) adalah shalat. Siapapun yang meninggalkan sholat maka sungguh dia telah kafir. (HR. Nasa’i 463)
Kebencian Rasulullah tentang perilaku begadang maupun pada tren yang sekarang disebut sebagai nongkrong itu tidak berlaku secara mutlak. Ada pengecualian yang ada didalamnya.
Para ulama menuturkan bahwa kegiatan begadang atau nongkrong tersebut boleh saja dilakukan selama memang ada hajat atau keperluan yang harus dilakukan. Misalnya begadang untuk mengerjakan tugas atau urusan pekerjaan. Maka itu diperbolehkan. Semoga bermanfaat!