Liputan6.com, Jakarta Kemenangan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, dalam Pilpres Amerika Serikat telah memicu taruhan akan kebangkitan harga mata uang kripto, termasuk Bitcoin (BTC).
Mengutip Channel News Asia, Kamis (31/10/2024) hal itu seiring kenaikan harga Bitcoin (BTC) yang semakin mendekati rekor setelah mantan presiden AS tersebut berjanji menjadikan AS sebagai ibu kota kripto jika kembali memenangkan Pilpres.
Advertisement
Pendiri SkyBridge Capital, Anthony Scaramucci memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan naik hingga tiga kali lipat jika Donald Trump kembali menduduki kursi Presiden AS.
"Menjelang pertengahan 2026, Bitcoin akan mencapai USD 170.000," kata Scaramucci.
"Saya yakin itu akan terjadi, dan sekali lagi, saya berbicara tentang kenaikan tiga kali lipat dalam 18 hingga 24 bulan. Saya rasa itu bukan hal yang mustahil untuk aset ini, mengingat pasokan yang terbatas, dan menurut saya permintaan yang sangat tinggi," jelasnya.
Seperti diketahui, harga Bitcoin telah naik hingga 69 persen sepanjang tahun 2024. Namun hari ini pada Kamis, 31 Oktober 2024 harga Bitcoin sempat mengalami penurunan.
Mengutip data dari Coinmarketcap, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu melemah 0,31% dalam 24 jam dari penguatan 8,12% dalam sepekan. Harga Bitcoin pada Kamis (31/10) berada di level Rp.1,133,855,696.54.
Sementara itu, Ethereum (ETH) masih menguat 0.97% dalam 24 jam dan 5,03% dalam sepekan. Harga ETH sekarang berada di level Rp.41,699,429.42 per koin.
Adapun stablecoin Tether (USDT) juga melemah hingga 0,29% dalam 24 jam dari penguatan 0,43% dalam sepekan. Hal itu membuat USDT diperdagangkan seharga Rp.15,689.17.
Harga kripto Binance coin (BNB) juga menurun 1,37% dalam 24 jam tetapi masih naik 1,51% dalam sepekan. Harga kripto BNB kini dipatok Rp.9,317,970.11 per koin.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Lanjutkan Reli, Harga Bitcoin Sempat Tembus Rp 1,15 Miliar
Diwartakan sebelumnya, Bitcoin kembali melanjutkan penguatan dan sempat menembus level USD 73.000 atau setara Rp 1,15 miliar (asumsi kurs Rp 15.773 per dolar AS) pada Rabu, 30 Oktober 2024, sebelum akhirnya harga Bitcoin kembali diperdagangkan di kisaran USD 72.000 atau setara Rp 1,13 miliar.
Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (30/10/2024), aktivitas perdagangan Bitcoin meningkat menjelang Hari Pemilihan Presiden di AS. Baik mantan Presiden Donald Trump, kandidat dari Partai Republik, maupun Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris telah berupaya untuk melibatkan komunitas kripto.
Trump merangkul kripto awal tahun ini setelah sebelumnya bersikap lebih skeptis, sementara Harris telah membahas pendekatannya sendiri dalam beberapa bulan terakhir.
Selain itu hal yang mendorong kenaikan ini adalah sejak 11 Oktober, ETF bitcoin spot telah menerima arus masuk bersih hampir USD 4 miliar, dengan hanya satu hari uang mengalir keluar darinya, menurut data dari Farside Investors.
ETF bitcoin spot menyimpan bitcoin, dan peningkatan permintaan untuk produk tersebut sebagian bertanggung jawab untuk mendorong bitcoin ke titik tertinggi sepanjang masa awal tahun ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement