Intip Perjalanan Karier Si Cantik Alya Rohali, dari Ratu Sinetron hingga Jadi Produser Musik

Karier Alya Rohali dimulai pada ajang Abang None Jakarta tahun 1994. Meski belum berhasil menjadi juara utama, Alya berhasil meraih posisi juara harapan 1. Ajang bergengsi ini menjadi pintu gerbang bagi Alya untuk meniti karier di dunia hiburan. Kesuksesan di Abang None menambah rasa percaya dirinya untuk terus maju.

Selang dua tahun kemudian, Alya mengikuti ajang Putri Indonesia dan berhasil meraih gelar bergengsi tersebut pada tahun 1996. Kemenangan ini membawanya ke pentas internasional, yakni Miss Universe 1996 di Amerika Serikat. Meski tak membawa pulang gelar di ajang tersebut, keikutsertaannya menjadi pengalaman berharga yang memperluas pandangannya terhadap dunia hiburan.

Setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Putri Indonesia, Alya mulai terjun ke dunia hiburan. Beberapa tawaran akting mulai berdatangan, dan Alya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menunjukkan bakatnya di depan kamera. Ia membintangi sejumlah sinetron populer seperti "Dunia Tanpa Koma," "Malin Kundang," dan "Meniti Cinta." Peran-peran dalam sinetron ini sukses menambah popularitasnya di kalangan penonton.

Selain akting, Alya juga tampil dalam film religi berjudul Moga Bunda Disayang Allah. Film ini membuktikan kemampuan aktingnya dalam berbagai genre dan menunjukkan sisi lain dari dirinya sebagai seorang aktris.

Nama Alya Rohali semakin dikenal saat ia memandu acara kuis Siapa Berani. Dalam acara yang diprakarsai oleh Helmy Yahya ini, Alya tampil sebagai sosok presenter yang berwibawa dan menghibur. Selama lima tahun, Alya berhasil memandu acara tersebut dengan baik, menjadikannya salah satu pembawa acara kuis terfavorit pada masa itu.

Kesuksesan ini pun diakui dalam ajang Panasonic Award tahun 2002, di mana ia berhasil meraih penghargaan sebagai Presenter Kuis Terfavorit. Penghargaan ini tidak hanya meningkatkan reputasinya sebagai presenter tetapi juga membuktikan kemampuannya di luar dunia akting.

Pada tahun 2006, Alya memperluas cakupan kariernya dengan mencoba peran sebagai produser. Ia memproduseri album untuk Alika, keponakannya yang juga seorang penyanyi cilik dan mantan anggota girlband Princess. Di dunia musik, Alya tidak hanya berperan sebagai produser tetapi juga memimpin perusahaan rekaman Dignity Musik yang fokus pada musik anak-anak.

Pengalaman ini menjadi tantangan baru bagi Alya, yang menambah aspek bisnis ke dalam kiprahnya di dunia hiburan. Meski baru, peran ini memberi Alya pemahaman mendalam tentang industri musik dan cara mengelolanya.

Di balik kesuksesannya di dunia hiburan, Alya Rohali juga mengalami dinamika dalam kehidupan pribadinya. Pada tahun 2003, ia resmi bercerai dengan suami pertamanya, Eri Surya, setelah empat tahun menikah. Dari pernikahan ini, Alya dikaruniai seorang anak bernama Namira Adjani Ramadina.

Tiga tahun kemudian, Alya kembali menemukan tambatan hati. Ia menikah dengan Faiz Ramzy Ramzy Rachbini, seorang pengusaha asal Madura, pada 23 Juli 2006. Dari pernikahan ini, Alya dikaruniai dua orang anak, Diarra Annisa Rachbini dan Savannah Nadja Rachbini, yang melengkapi kebahagiaan keluarga kecilnya.

Alya Rohali berhasil meraih gelar Putri Indonesia 1996, yang kemudian membawanya mewakili Indonesia dalam ajang Miss Universe 1996 di Amerika Serikat.

Alya memulai karier di dunia akting dengan membintangi sinetron dan film. Salah satu sinetron terkenalnya adalah Dunia Tanpa Koma. Ia juga sukses sebagai presenter acara kuis Siapa Berani, yang membuatnya meraih penghargaan Presenter Kuis Terfavorit di Panasonic Award 2002.