Wakil Ketua Komisi III DPR Minta Semua Pihak Fokus Kawal Kasus Supriyani

Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga yang mencopot Camat Baito Sudarsono dikaitkan dengan kasus guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Supriyani. Di mana camat tersebut selalu turut mendampingi.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 31 Okt 2024, 17:44 WIB
Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Ahmad Sahroni (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga yang mencopot Camat Baito Sudarsono dikaitkan dengan kasus guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Supriyani. Di mana camat tersebut selalu turut mendampingi.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad sahroni berharap seluruh pihak mendukung kepolisian dalam menyelesaikan kasus Supriyani ini, dan jangan keluar dari fokus yang lain.

"Aturan biarkan saja kasusnya berproses, Propam Polda Sultra juga sudah turun tangan. Kalau nanti polisi menilai ada kejanggalan, baru ditindak. Jangan malah sibuk ambil inisiatif aneh-aneh duluan. Apakah perlu menindak sesuatu sampai memutus rezeki orang?," kata dia dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).

Politikus NasDem ini pun meminta seluruh pihak mempercayakan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Sebab Sahroni yakin kasus ini akan mendapat penyelesaian yang berkeadilan.

"Kasus ini sudah menjadi sorotan masyarakat, dan semua pemangku jabatan baik dari pusat hingga daerah, juga sudah memantau kasus ini. Jadi saya yakin, Propam Polda Sultra pastinya bisa menyelesaikan kasus ini dengan berkeadilan. Dan kemarin saya juga sarankan untuk diselesaikan dengan restorative justice, agar berimbang," jelas Sahroni.

Oleh karenanya, Sahroni meminta agar seluruh pihak tidak mengambil tindakan liar dalam menyikapi kasus ini.

"Jadi dukung dan kawal saja prosesnya, percayakan pada penegak hukum. Jangan malah ambil tindakan aneh-aneh. Masa iya sampai copot camat, ngapain coba,” tutup Sahroni.


Bupati Bantah Pencopotan Camat Baito Terkait Supriyani

Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga membantah, pencopotan Camat Baito Sudarsono tidak berkaitan dengan yang bersangkutan sering mendampingi kasus guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Baito, Supriyani.

Dia menuturkan, pergantian Camat Baito Sudarsono oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Konsel Ivan Ardiansyah merupakan bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten.

"Ditarik ke staf (Camat Baito Sudarsono) Sekretariat Pemda sebagai pembinaan kinerja," kata Surunuddin Dangga seperti dilansir dari Antara, Kamis (31/10/2024).

Dia menyebutkan, pencopotan terhadap Camat Baito itu bukan karena alasan Sudarsono sering mendampingi Supriyani, melainkan beberapa hal yang disesalkan oleh dirinya selaku Bupati Konawe Selatan.

Surunuddin mengungkapkan bahwa salah satu yang disesalkan karena dirinya sama sekali tidak menerima laporan dari Camat Baito terkait dengan kasus Supriyani yang telah viral di berbagai media sosial.

"Saya lihat sudah beredar di mana-mana. Tiba-tiba saya ditelepon (Sudarsono) mobil saya ditembak, ini kan parah, padahal kita belum bisa pastikan itu karena tembakan atau apa harus diuji dulu," ujarnya.


Menyesalkan

Surunuddin Dangga juga menyesalkan tindakan Camat Baito Sudarsono saat diwawancarai yang langsung menyebutkan bahwa pecahnya jendela kaca mobil dinas Camat Baito itu disebabkan oleh tembakan.

"Yang saya sesalkan, diwawancara (Sudarsono) memakai pakaian dinas mengatakan ditembak (mobil dinas Camat Baito), ini hal yang fatal," jelas Surunuddin Dangga.

Ia menyampaikan salah satu fungsi camat adalah perpanjangan tangan dari Bupati untuk membuat situasi yang kondusif di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya isu penembakan itu dapat membuat situasi di Kecamatan Baito menjadi mencekam dan membuat warga menjadi takut.

"Saya tidak mau daerah saya di Konawe Selatan dianggap rawan, Sehingga daerah Baito itu dianggap daerah gelap karena ada penembakkan," katanya.

 


Tetap Beri Pendampingan

Surunuddin mengungkapkan pihaknya tetap akan memberikan pendampingan kepada guru honorer SDN 4 Baito Supriyani dalam menghadapi perkaranya di pengadilan.

"Pendampingan terhadap Supriyani adalah tugas dari pemerintah," ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa setelah putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan terkait dengan kasus Supriyani dan keluarga Aipda Wibowo Hasyim, pihaknya akan tetap mendamaikan kedua belah pihak, sebab mereka berdua merupakan warga yang tinggal dalam satu kawasan di Kecamatan Baito.

Sementara itu, Sudarsono mengungkapkan permohonan maaf kepada Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga karena tidak melaporkan kejadian yang menimpa warganya di Kecamatan Baito.

"Saya memohon maaf kepada Pak Bupati," ucap Sudarsono.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya