Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Halloween tidak hanya dilakukan di Amerika Serikat saja. Beberapa negara lain merayakan hari ini dengan tradisi khas mereka sendiri.
Sementara itu, sebagian negara lainnya merayakan alam baka dengan praktik-praktik kuno yang unik dalam budaya dan agama mereka.
Advertisement
Adapun yang menyatukan berbagai variasi Halloween ini adalah perayaan kehidupan bersama dengan orang-orang terkasih.
Melansir dari Trafalgar pada Jumat (1/11/2024), berikut adalah 10 tradisi Halloween unik yang dilakukan di penjuru dunia:
1. Irlandia: Samhain
Salah satu tradisi Halloween yang paling menarik di seluruh dunia dilakukan di Irlandia. Faktanya, Halloween berasal dari Samhain atau “All Hallowtide”, sebuah festival pagan Irlandia yang menandai akhir musim panas.
Tradisi Halloween yang sudah lama dilakukan adalah memanggang dan menyantap Barmbrack, kue padat yang berisi kismis raisin dan currant, serta manisan jeruk.
Sudah menjadi tradisi bagi para pembuat kue saat Halloween untuk mencampurkan cincin, kain kecil dan koin ke dalam Barmbrack. Setiap benda tersebut menandakan keberuntungan bagi siapa pun yang menerimanya di dalam kue. Seseorang yang mendapatkan cincin akan menikah atau menemukan kebahagiaan, seseorang yang mendapatkan kain lap akan bergabung dengan pendeta atau memiliki masa depan keuangan yang tidak menentu, dan siapapun yang menerima koin akan memiliki tahun yang makmur.
2. China: Teng Chieh
Teng Chieh, atau Festival Hantu Lapar di China tidak semata-mata merupakan tradisi Halloween. Melainkan, ini adalah tradisi Taoisme kuno yang memandu roh-roh yang berjalan di bumi.
Pada hari ke-15 di bulan ke-7 kalender Imlek (Bulan Hantu), saat senja, orang-orang meletakkan dupa, makanan, dan air di depan foto anggota keluarga yang telah meninggal. Roh-roh tersebut kemudian dapat memberikan berkah atau hukuman kepada keluarga mereka yang masih hidup.
Banyak yang melihat tradisi ini sebagai cara untuk menenangkan hantu-hantu lapar yang telah berkeliaran sejak awal Bulan Hantu. Kemudian pada malam yang sama, sebuah pesta biasanya diadakan di mana keluarga-keluarga meninggalkan meja makan yang terbuka untuk leluhur yang telah meninggal.
3. Meksiko: Día de Los Muertos
Día de Los Muertos, atau Hari Orang Mati, di Meksiko adalah tradisi penuh budaya yang mirip dengan Halloween. Tradisi ini berlangsung pada tanggal 1 dan 2 November.
Terlepas dari namanya, Hari Kematian adalah tentang merayakan kehidupan, kegembiraan dan warna. Inti dari tradisi ini adalah untuk menunjukkan cinta dan rasa hormat kepada arwah anggota keluarga yang telah meninggal.
Serupa dengan tradisi Halloween lainnya di seluruh dunia, perayaan Hari Orang Mati meliputi kegiatan seperti mengenakan riasan cerah dan kostum yang memukau, mengadakan parade, bernyanyi dan menari. Namun, yang menandai liburan ini sangat unik adalah kebiasaan memberikan persembahan kepada orang-orang terkasih.
Keluarga-keluarga membangun altar sementara sebagai penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal. Di atas altar diletakkan berbagai makanan manis seperti tengkorak gula dan botol tequila, serta bunga marigold dan foto-foto orang yang telah tiada. Konon, persembahan ini akan menarik arwah ke altar untuk dipertemukan dengan keluarga yang masih hidup.
4. Italia: La Festa di Ognissanti
Kebiasaan Halloween berakar pada tradisi kuno seperti La Festa di Ognissanti, atau Hallowmas, di Italia.
Tanggal 1 November adalah Hari Semua Orang Kudus, hari pertama Hallowmas, yang merayakan orang-orang kudus Katolik. Pada hari libur ini, orang Italia akan menghabiskan waktu bersama keluarga dan bahkan bertukar hadiah.
Tanggal 2 November adalah Hari Arwah, sebuah hari yang memperingati orang-orang terkasih yang telah meninggal. Keluarga akan meninggalkan bunga krisan di makam orang yang mereka cintai, menghadiri misa rekuiem untuk orang yang telah meninggal, dan menyantap banyak makanan. Dipercaya bahwa arwah ikut serta dalam perayaan tersebut. Oleh karena itu, kue-kue yang disebut Fave dei morti, atau kacang-kacangan orang mati, dipersembahkan kepada orang yang telah meninggal.
Di Roma kuno, kacang-kacangan digunakan dalam upacara pemakaman karena dipercaya sebagai tempat tinggal bagi arwah orang mati.
Advertisement
5. Haiti: Fet Gede
Fet Gede, atau Festival Orang Mati, memiliki semua semangat tradisi Halloween, tetapi dengan latar belakang budaya yang sama sekali berbeda.
Pada tanggal 1 dan 2 November, para praktisi Voodoo Haiti, Vodouisants, memberikan penghormatan kepada Baron Samedi, ayah dari roh-roh yang telah meninggal.
Vodouisants menari di jalanan untuk berkomunikasi dengan orang yang telah meninggal dan berjalan melewati kuburan di mana mereka "memberi makan" leluhur mereka dengan makanan dari meja mereka sendiri.
Fet Gede terkadang digambarkan sebagai versi Voodoo dari Mardi Gras, Día de Los Muertos, dan Halloween karena suasana perayaannya yang meriah, tradisi budaya yang semarak, dan peringatan keluarga yang telah meninggal.
6. Prancis: La Toussaint
Bagaimana Halloween dirayakan di Prancis? Sejujurnya, perayaan ini tidak dirayakan, melainkan sekadar ditoleransi.
Di Prancis, Halloween sering dikalahkan oleh La Toussaint, All Saints Day (Hari Semua Orang Kudus) pada tanggal 1 November. Orang Prancis tidak terlalu meriah merayakan Halloween karena dianggap sebagai tradisi impor dari Amerika. Beberapa kostum Halloween yang terlihat pada tanggal 31 umumnya menakutkan.
Namun, Hari Semua Orang Kudus adalah hari libur nasional setelah Halloween. Pada hari ini, orang Prancis mengunjungi kebaktian gereja dan pemakaman khusus untuk meletakkan bunga di makam kerabat yang telah meninggal.
7. Hong Kong: Hallowmas Eve
Hong Kong secara bertahap mulai merangkul Halloween, terlepas dari asal-usulnya yang berasal dari masa penjajahan. Untuk merasakan pengalaman Halloween ala Amerika, Halloween Time di Hong Kong Disneyland adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi.
Acara ini mencakup pertunjukan interaktif oleh para penjahat Disney, yang menyanyikan lagu-lagu orisinal yang dibuat khusus untuk pertunjukan tersebut.
Untuk Halloween dengan cita rasa lokal, kunjungi taman hiburan terbesar di Hong Kong, Ocean Park Hong Kong. Oceanarium dan atraksi zoologi ini mengadakan perayaan Halloween terbesar di Asia. Rangkaian acara malam itu meliputi rumah hantu, pertunjukan jalanan dengan kostum mengerikan, dan hiburan bertema Halloween lainnya.
8. Jepang: Halloween
Halloween di Jepang telah memiliki keunikan tersendiri sejak pertama kali dirayakan di Tokyo Disneyland pada tahun 2000. Orang Jepang tidak terlalu mementingkan tradisi Halloween di Amerika seperti trick-or-treat.
Jika orang Amerika mungkin mengenakan kostum biasa dari toko pesta, orang Jepang akan tampil maksimal dengan cosplay (permainan kostum) berkualitas tinggi yang berkisar dari yang imut sampai yang menakutkan.
Di Jepang, perayaan Halloween ramai di jalanan dalam bentuk lari zombie, flash mob, dan pesta jalanan. Yang paling unik dari semua perayaan itu adalah kereta Halloween. Pada tanggal 31 Oktober, ketenangan kereta api di Jepang diubah menjadi pesta Halloween yang meriah.
9. Belanda: Sint-Maarten
Halloween di Belanda merupakan perayaan kecil, yang dipandang sebagai bukti Amerikanisasi dan komersialisme daripada sebagai institusi budaya. Meskipun demikian, nuansa Halloween dapat dilihat di pesta-pesta liar yang tersebar di sekitar Amsterdam.
Namun, pada tanggal 11 November, orang Belanda mengadakan Sint-Maarten, sebuah hari raya anak-anak yang menyerupai Halloween di Amerika namun lebih banyak dilakukan di Belanda.
Pada malam hari tanggal 11 November, anak-anak dapat terlihat di jalanan, mirip anak-anak yang melakukan trick-or-treat di Amerika. Anak-anak biasanya membawa lentera yang menyerupai bit gula atau lobak, yang menyerupai lentera jack o'lantern di Amerika.
Saat mereka berkeliling di jalanan, anak-anak akan mengetuk pintu dan menyanyikan lagu-lagu untuk tetangga mereka dengan harapan mendapatkan permen.
10. Portugal: Dia das Bruxas
Dia das Bruxas, atau Hari Penyihir, adalah hari yang serupa dengan Halloween di Portugal. Hari raya ini memiliki banyak kesamaan dengan Halloween.
Trick-or-treat merupakan hal pokok dalam Dia das Bruxas, tetapi anak-anak meminta roti, buah-buahan, atau kacang-kacangan sebagai pengganti permen. Keluarga juga mengunjungi makam kerabat yang telah meninggal pada Hari Penyihir. Mereka menghiasi makam dengan bunga dan lilin untuk menghormati leluhur mereka.
Advertisement