Adira Finance Kantongi Pembiayaan Rp 27,8 Triliun hingga Kuartal III 2024

Adira Finance Tbk (ADMF) mencatat piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 7% yoy menjadi Rp 56,6 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Okt 2024, 19:07 WIB
Adira Finance Tbk (ADMF) mengumumkan capaian kinerja untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adira Finance Tbk (ADMF) mengumumkan capaian kinerja untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024.

Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penurunan pembiayaan baru. Hal itu seiring industri otomotif yang sedang lesu. Penjualan ritel mobil baru menurun sebesar 12% yoy menjadi 657 ribu unit. Sementara itu, penjualan sepeda motor baru sedikit meningkat sebesar 5% yoy menjadi 4,7 juta unit.

"Adira Finance membukukan penurunan pada pembiayaan baru sebesar 9% yoy menjadi Rp 27,8 triliun per September 2024, terutama disebabkan oleh penurunan segmen otomotif seiring dengan kondisi industri otomotif yang saat ini sedang melesu," ungkap Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).

Namun demikian, Perusahaan berhasil mencatat pertumbuhan positif pembiayaan baru di segmen non- otomotif, mencapai Rp 6,8 triliun, di mana pembiayaan multiguna berkontribusi terbesar dalam pembiayaan non- otomotif. Sementara, piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 7% yoy menjadi Rp 56,6 triliun.

Selain itu, Perusahaan mencatatkan pembiayaan baru di segmen syariah sebesar Rp 5,9 triliun atau mewakili 21% dari total pembiayaan baru.

Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen terhadap transisi energi bersih di Indonesia, Adira Finance juga menyediakan pembiayaan untuk kendaraan listrik (EV), mencakup sepeda motor dan mobil. Pada per September 2024, Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru EV mencapai Rp 290 miliar.

 


Pendapatan Adira

Adira Finance melalui segmen motor bekas (mokas) masih menunjukkan performa yang konsisten.

Dari sisi keuangan, Perusahaan membukukan total pendapatan mencapai Rp 7,5 triliun, naik sebesar 9% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara itu, total beban meningkat sebesar 18% yoy menjadi Rp 6,1 triliun pada per September 2024. Peningkatan pada beban disebabkan naiknya biaya pendanaan dan biaya kredit.

"Dengan demikian, laba bersih Perusahaan setelah pajak dicatatkan sebesar Rp 1,1 triliun atau mengalami penurunan sebesar 17% yoy. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing tercatat menjadi sebesar 5,7% dan 13,5%.” kata Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani Mendrofa.

Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan baik melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah). Per posisi September 2024, Pembiayaan Bersama mewakili 48% dari piutang yang dikelola.

Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada September 2024 meningkat sebesar 24% yoy menjadi Rp 19,2 triliun, terdiri dari pinjaman bank dalam negeri dan luar negeri, serta obligasi & sukuk masing-masing berkontribusi 66%:34%. Hasilnya, gearing ratio sebesar 1,9 kali pada September 2024.

 


Terbitkan Obligasi

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) resmi meluncurkan aplikasi pelayanan konsumen berbasis internet. (Arief/Liputan6.com)

Pada Oktober 2024, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap IV Tahun 2024 sebesar Rp 2,0 triliun dengan oversubscribe 2,3 kali.

Selain itu, Perusahaan berhasil mempertahankan peringkat internasional Baa1/stable dari Lembaga Pemeringkat Internasional Moody’s atau satu tingkat diatas peringkat negara Republik Indonesia. Diharapkan peringkat ini dapat memperkuat kemampuan Perusahaan untuk mengakses sumber pendanaan yang lebih kompetitif baik dalam negeri maupun luar negeri.

Untuk dapat terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi. Hingga September 2024, Adira Finance telah mengoperasikan 484 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, termasuk cabang syariah.

Dari sisi digital, perusahaan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com.

Dalam rangka mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Adira Finance menyelenggarakan Adira Festival Pasar Rakyat (FPR) dari Agustus 2024 hingga Desember 2024 di beberapa daerah.

Melalui program ini, Adira Finance menghadirkan FPR dengan tiga pilar utama, yaitu: peningkatan ekonomi pasar, community engagement, dan sustainability program. Melalui sinergi antara Adira Finance dengan pengelola pasar, pedagang, pemerintah, dan masyarakat, pasar rakyat diharapkan dapat bertransformasi menjadi pusat kegiatan ekonomi yang modern, efisien, dan inklusif.

Infografis Jurus Pemerintahan Prabowo - Gibran Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya