Liputan6.com, Jakarta Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 01, Suswono menjadi polemik lantaran pernyataannya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, Ketua DPW PPP Jakarta Saiful Rahmat Dasuki mengatakan, apa yang disampaikan Suswono hanya merespon para peserta relawan dengan guyonan dan bukan bentuk penistaan agama.
Advertisement
"Itu hanya candaan Pak Suswono dalam merespon audiensnya, jangan sampai karena politik kita kehilangan keceriaan dalam beragama," kata dia dalam keterangannya, Kamis (31/10/2024).
"Hal yang disampaikan secara guyon jangan ditanggapi dengan serius, santai saja," sambungnya.
Saiful menegaskan, pasangan calon yang ikut Pilkada Jakarta 2024 harus dilihat dari visi dan misi, serta bagaimana mengurusi kota ini.
Karena itu, dia pun mengungkapkan, semua pihak tak terprovokasi akan hal seperti ini.
"Saya berharap semua menahan amarah jangan mudah terprovokasi," jelas Saiful.
Ketua PPP Jakarta ini juga mengajak masyarakat untuk memaafkan karena manusia tempatnya salah dan khilaf.
"Sudahi ini semua dan saling memaafkan demi jakarta yang maju dan damai," pungkasnya.
Suswono Minta Maaf
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 01, Suswono, meminta maaf atas pernyataannya soal janda kaya menikahi pemuda pengangguran dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar beberapa waktu lalu yang menimbulkan polemik.
"Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan Relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut," kata Suswono dalam keterangannya, diterima Senin (28/10/2024).
Suswono menjelaskan, pernyataan itu ia sampaikan dalam konteks bercanda kala menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Selain itu, Suswono memastikan tidak ada maksud sama sekali mencemooh janda apalagi Nabi Muhammad SAW.
Meski begitu, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menyadari guyonannya tersebut memang kurang tepat dan tidak bijaksana. Oleh sebab itu, dia pun tak memungkiri kekeliruannya soal janda kaya.
Advertisement
Akan Lebih Berhati-hati
"Apa pun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya," ungkapnya.
Lebih lanjut, Suswono menegaskan perbincangan terkait polemik yang terjadi saat ini bukan lah merupakan bagian dari program Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). "Kami berkomitmen pada program pemberdayaan kelompok lemah dan rentan," kata dia.
Suswono juga menyadari ke depan pihaknya akan lebih berhati-hati dalam berkomunikasi. Sehingga, kata dia, nantinya diharapkan polemik serupa tak muncul di publik.
"Mari kita lanjutkan pembicaraan mengenai program yang membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta," ujar Suswono.