Liputan6.com, Jakarta - Perang antara Ukraina dan Rusia yang pecah sejak Februari 2022 belum menunjukkan akan berakhir. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengungkap bahwa semuanya tergantung pada keputusan Moskow.
"Saya akan menjawab dengan sangat sederhana, kami siap untuk berunding dan kami siap untuk mendengarkan apa yang akan diusulkan Rusia, tetapi hanya jika Rusia siap. Saat ini Rusia belum siap," ungkap dia dalam pernyataan pers secara virtual, Kamis (31/10/2024).
Advertisement
Di sisi lain, Vasyl menuturkan bahwa Rusia justru menyebarkan propaganda dengan menyatakan bahwa pihak Ukraina yang belum siap untuk melakukan perundingan damai.
Ukraina menyatakan komitmennya untuk melakukan dialog di tengah invasi besar-besaran yang terus dilakukan Rusia.
"Sejak dimulainya perang, hampir seribu hari, sebanyak 9.627 rudal diluncurkan ke Ukraina. Itu terjadi setiap hari. Minggu lalu, ada 1.100 bom yang dijatuhkan ke wilayah Ukraina," kata Vasyl.
"Bayangkan saja, Anda akan memahami skala kehancuran, skala tragedinya. Dan kami masih berharap bahwa para penjahat perang yang melakukan ini setiap hari di negara kami akan siap untuk berbicara, berunding, membahas sesuatu yang masuk akal. Kami siap membahas apa pun, proposal perdamaian apa pun dari kamp ketika Rusia siap."
Cegah Perang Dunia Ketiga
Agresi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina dinilai Vasyl sebagai serangan imperialis dari kekaisaran lama terhadap demokrasi.
"Itu tidak lain adalah serangan imperialis, dan itu tidak lain adalah upaya Neo-kolonial untuk memperbudak negara bebas," tambah dia.
Komitmen Ukraina untuk berdialog merupakan salah satu upayanya untuk mencegah "Perang Dunia Ketiga." Pihaknya pun mengharapkan dukungan dari dunia, termasuk Indonesia.
"Kami berusaha mencegah ledakan besar dunia. Dan satu-satunya cara untuk melakukan ini, karena kami tidak dapat melakukannya sendiri, kami tidak dapat menghentikan agresi Rusia, kami memerlukan dukungan dan pengertian dari negara-negara di dunia. Bersama-sama, kita dapat mencegah Perang Dunia Ketiga," sebut Vasyl.
Advertisement