Liputan6.com, Jakarta Denise Chariesta, seorang figur publik yang terkenal dengan sikapnya yang terbuka, baru saja mengambil langkah penting dalam hidupnya dengan menjalani upacara pembaptisan. Acara yang penuh makna ini berlangsung di sebuah gereja yang terletak di MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Selasa, 23 Juli 2024, dan dipimpin oleh Pendeta Gilbert Lumoindong.
Langkah ini mencerminkan keinginannya untuk meninggalkan masa lalu yang kontroversial dan memulai babak baru dalam hidupnya, terutama setelah kelahiran putranya, Jaden. Dengan wajah yang menunjukkan kebahagiaan, Denise mengungkapkan, “Ini adalah hari pembaptisanku, memulai kehidupan baru dan melupakan yang lama. Jadi kalau kata Pak Gilbert, Denise yang dulu sudah mati.”
Advertisement
Pernyataan ini menegaskan tekadnya untuk berubah demi masa depan yang lebih baik, terutama dalam perannya sebagai ibu. Berikut penjelasan selengkapnya soal Denise Chariesta sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Jumat (1/11/2024):
1. Proses Pembaptisan dengan Pendeta Gilbert Lumoindong
Dalam prosesi pembaptisan, Denise Chariesta tampak tenang saat turun ke kolam renang di mana ia bersama Pendeta Gilbert Lumoindong berdoa. Pendeta Gilbert menuntunnya dengan hati-hati, menelentangkan tubuh Denise hingga tenggelam di air sebelum mengangkatnya kembali dengan doa, mengakhiri prosesi tersebut dengan ucapan "Selamat."
Kehadiran Pendeta Gilbert Lumoindong dalam momen penting ini semakin mempertegas makna spiritual dari proses pembaptisan yang dijalani Denise. Baginya, ini adalah peristiwa bersejarah yang telah diidam-idamkan sejak kelahiran anaknya. Denise pun merasa lega dan bahagia setelah melalui prosesi tersebut.
Advertisement
2. Motivasi di Balik Pembaptisan: Kelahiran Jaden
Alasan utama di balik keputusan besar Denise untuk dibaptis adalah kelahiran anaknya, Jaden. Sejak Jaden lahir, Denise mulai memikirkan perubahan yang lebih baik dalam hidupnya. "Sejak Jaden lahir, aku sudah fokus ke anak," ungkap Denise, yang kini semakin bertekad untuk memprioritaskan kebahagiaan dan pertumbuhan anaknya.
Pembaptisan ini menjadi wujud nyata keinginannya untuk tidak lagi terjebak dalam konflik atau perilaku yang menyakiti orang lain. Keinginan untuk menjadi ibu yang lebih baik dan tidak membiarkan dirinya terpancing oleh komentar negatif adalah prioritas utamanya saat ini.
3. Menghadapi Komentar Negatif dengan Bijaksana
Setelah dibaptis, Denise Chariesta merasa lebih tenang dan mampu menghadapi komentar negatif dengan bijak. Pengalaman pahit di masa lalu, seperti ketika anaknya disebut dengan sebutan yang menyakitkan, tidak lagi menjadi beban baginya. “Kalau kemarin aku sakit hati pas Jaden dibilang anak haram, sekarang sudah bodo amat,” ujarnya tegas.
Denise menekankan bahwa fokus hidupnya kini bukan lagi menanggapi komentar miring, melainkan bagaimana membesarkan anaknya dengan cinta dan ketenangan. “Aku enggak mau ingat yang dulu. Diemin aja, karena kita juga enggak bisa kontrol omongan orang,” tambahnya bijak. Ini menunjukkan perubahan sikap Denise yang lebih dewasa dan kuat dalam menghadapi tantangan hidup.
Advertisement
4. Perubahan Hidup Denise Chariesta: Dari Nyinyir ke Ibu Penuh Kasih
Sebelumnya dikenal dengan gaya bicara yang lantang dan sering menyinggung, Denise Chariesta kini ingin fokus pada hal-hal positif dan kehidupan yang lebih tenang bersama Jaden. Ia yakin langkah spiritual yang diambilnya akan membantunya mengatasi masa lalu yang penuh kontroversi dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Perubahan ini mencerminkan komitmen Denise untuk menjalani hidup lebih bijaksana dan memberikan contoh positif bagi anaknya. Baginya, kebahagiaan Jaden adalah yang utama, dan ia siap menutup telinga dari komentar tidak membangun serta mengarahkan fokusnya untuk menjadi ibu yang lebih penyayang dan sabar.
Serba Serbi Tambahan Soal Denise Chariesta
Mengapa Denise Chariesta memutuskan untuk dibaptis?
Denise memilih dibaptis sebagai simbol perubahan hidupnya dan untuk meninggalkan masa lalunya setelah kelahiran anaknya, Jaden.
Bagaimana reaksi Denise setelah pembaptisan?
Denise merasa lega dan lebih tenang setelah pembaptisan, siap memulai hidup baru dengan fokus pada kebahagiaan anaknya.
Apa dampak pembaptisan terhadap sikap Denise?
Pembaptisan membuat Denise lebih mampu menahan diri dari komentar negatif dan menghindari konflik, dengan fokus menjadi ibu yang lebih baik.
Apakah Denise masih berkomentar pedas di media sosial?
Setelah dibaptis, Denise menyatakan keinginannya untuk tidak lagi menyakiti orang lain dan menutup telinga terhadap komentar buruk.
Advertisement