Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yakin bisa menyetor dividen sebesar Rp 90 triliun kepada negara di 2024. Dividen ini dari sejumlah BUMN yang mencatatkan laba besar sepanjang tahun ini
Erick Thohir menjelaskan, Kementerian BUMN sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk memastikan pencapaian target setoran dividen dalam beberapa bulan ke depan.
Advertisement
"Kalau kita lihat bukunya ini tinggal 2-3 bulan insya Allah tercapai. Nah baru kita ngelihat lagi bagaimana dividen ke depan. Semua program ini ya memang kita sedang rapikan," kata Erick dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Dukungan ke negara melalui pajak dan dividen dari BUMN merupakan prioritas utama. Sebelumnya Kementerian Keuangan telah menetapkan target dividen senilai Rp 90 triliun, yang menjadi bagian dari kontribusi penting BUMN terhadap keuangan negara.
“Dan juga yang paling penting ya membantu pendapatan negara dari pajak, dari dividen. Kan kemarin dividen sudah digetok Rp 90 triliun oleh Kemenkeu,” kata Erick.
Tak hanya itu, Erick menyampaikan pihaknya sedang fokus untuk merapikan program-program internal agar pencapaian target dividen dapat berjalan sesuai rencana. Dengan waktu yang tersisa sekitar dua hingga tiga bulan, ia berharap seluruh upaya yang dilakukan akan menunjukkan hasil optimal.
Anggaran BUMN
Di sisi lain, dia menyebut baru-baru ini, Sekretaris Menteri BUMN juga telah melakukan koordinasi dengan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian terkait pembahasan anggaran untuk rencana 5 tahun ke depan.
"Kemarin juga sesmen kami sudah dipanggil sesmenko. Bicara mengenai anggaran. Lalu hari minggu ini kita akan ada rapat dipimpin oleh Pak Menko Ekonomi, Pak Airlangga untuk semua menteri ekonomi di bawahnya untuk melihat planning 5 tahun dan 100 hari," terang dia.
Lebih lanjut, komitmen Kementerian BUMN dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan menjaga program keberlanjutan yang telah direncanakan. Hal ini, menurutnya merupakan bagian dari upaya menjaga kredibilitas dan keberlanjutan BUMN sebagai penggerak ekonomi nasional.
“Dan insya Allah kembali konsetensi daripada komitmen kita good corporate governance bersih-bersih dan juga program keberlanjutan kita terus jaga itu,” tutup Erick.
Reporter: Ayu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement