Menteri Ara dan Aguan Mau Bagi Ratusan Rumah Gratis di Tangerang

Groundbreaking ini lebih cepat dari jadwal semula pada 10 November 2024 mendatang. Total terdapat 250 unit rumah tapak gratis dengan tipe 36 yang dibangun di tanah milik perusahaan Menteri Ara.

oleh Tim Bisnis diperbarui 01 Nov 2024, 13:45 WIB
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meletakkan batu pertama dalam Pembangunan Rumah Gratis bagi Masyarakat di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (1/10/2024). Dalam program ini tanah disediakan oleh pemerintah dan pembangunan dilakukan oleh perusahaan yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma (Aguan). (Sulaeman/Merdeka.com)   

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meresmikan pembangunan rumah yang nantinya akan dibagikan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Banten. Presmian pembangunan Rumah Gratis untuk masyarakat miskin ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Jumat (1/10/2024).

"Hari ini kita akan groundbreaking progam Rumah Gratis untuk Rakyat," kata Menteri Ara panggilan akrabnya di lokasi.

Maruarar Sirait menyebut proyek rumah gratis ini menjadi contoh sukses kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha untuk mengatasi terbatasnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam penyediaan rumah murah. Dalam kerja sama ini, pemerintah cukup menyediakan tanah sedangkan proses pembangunan dilakukan oleh pengembang. 

Untuk proyek yang di Tangerang ini, Menteri Ara menggandeng pengembang Agung Sedayu Group. "Nah, ini contohnya. Kita niatnya baik, tapi caranya enggak baik," tandasnya.

Dalam groundbreaking ini hadir juga pendiri Agung Sedayu Group yaitu Sugianto Kusuma atau Aguan.

 

 

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meletakkan batu pertama dalam Pembangunan Rumah Gratis bagi Masyarakat di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (1/10/2024). Dalam program ini tanah disediakan oleh pemerintah dan pembangunan dilakukan oleh perusahaan yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma (Aguan). (Sulaeman/Merdeka.com)   

Lebih cepat

Groundbreaking ini lebih cepat dari jadwal semula pada 10 November 2024 mendatang. Total terdapat 250 unit rumah tapak gratis dengan tipe 36 yang dibangun di tanah milik perusahaan Menteri Ara.

"Mohon maaf groundbreaking ini lebih cepat dari jadwal seharusnya, ini lebih cepat, tapi kami minta maaf karena tidak sesuai janji," tegas dia.

Menteri Ara menegaskan, rumah ini diberikan secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Dia pun meminta masyarakat yang menghuni untuk tidak memperjualbelikan rumah tapak gratis tersebut.

"Ini murni rakyat memiliki. Jadi tidak nyewa, tapi juga jangan dijual. Baru dikasih 1 bulan, dijual, digadein, makanya kita mesti mikirin utuh. Jadi misalnya, berapa tahun tidak boleh dijual, tidak boleh digadein. Itu kan bagian yang kita masih bangun," paparnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com


Menteri Ara Harus Kerja 25 Kali Lipat Lebih Keras Buat Kejar 3 Juta Rumah

Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa anggaran perumahan untuk 2025 turun dari yang ditetapkan tahun ini. Pada 2024, anggaran perumahan ditaksir Rp 14 triliun namun pada 2025 hanya Rp 5,078 triliun.

Maruarar Sirait memaparkan, target pembangunan rumah di 2024 adalah 145 ribu unit dengan anggaran Rp 14 triliun. Namun hingga saat ini, baru 34 ribu unit rumah yang telah dibangun. Di sisi lain, Kementerian PKP ditargetkan untuk membangun 3 juta rumah per tahun di 2025.

"Saya mendapat data dari Dirjen Perumahan baru 34 ribu (rumah yang dibangun) per hari ini, anggarannya Rp 14 triliun. Bayangkan, kita tahun ini targetnya hanya 145 ribu," kata pria yang akrab dipanggil Ara dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, dikutip Selasa (29/10/2024).

"Saya mohon sebagai fungsi pengawasan DPR, kritisi saya, betul nggak datanya? Kalau data ini benar, berarti kita mesti kerja bayangkan 25 kali lipat untuk mencapai 3 juta (rumah)," sambungnya.

 


Mengkritisi Anggaran

Ara pun meminta anggota DPR untuk mengkritisi anggaran yang diberikan kepada Kementerian PKP untuk tahun depan. Pasalnya, target pembangunan rumah yang ditetapkan hingga 3 juta unit per tahun.

"Anggaran kami dari Rp 14 (triliun) jadi Rp. 5 triliun, mesti bangun 3 juta rumah. Tolong juga kritisi apa juga betul anggaran itu karena mungkin sebagian bapak ibu yang membuat anggaran ini bersama kementerian sebelum saya, apakah anggarannya layak untuk membangun 3 juta rumah?," imbuhnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya