Ngopi Bersama Warga Rokan Hulu, Cara Polisi Sukseskan Pilkada Tanpa Golput

Polres Rokan Hulu melakukan ragam cara agar partisipasi masyarakat pada Pilkada makin meningkat dari tahun sebelumnya.

oleh M Syukur diperbarui 01 Nov 2024, 18:31 WIB
Personel Polres Rokan Hulu berdiskusi bahas Pilkada 2024 di warung kopi bersama warga. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Personel Polres Rokan Hulu punya ragam cara meningkatkan partisipasi politik masyarakat dan mewujudkan Pilkada damai. Ada yang mengumpulkan masyarakat di balai desa dengan mengundang tokoh masyarakat, ada pula dengan berkeliling dari rumah ke rumah.

Personel Polres Rokan Hulu ada juga yang berkeliling dari satu warung kopi ke warung lainnya. Setiap warga yang sedang santai menikmati minuman diajak berdialog membicarakan Pilkada.

 

Seperti yang dilakukan Bhabinkamtibmas di Kelurahan Pasir Pangaraian. Polisi bergabung dengan warga mensosialisasikan Pilkada, bukan kampanye salah satu calon, tapi mengajak menyalurkan hak pilih pada 27 November nanti.

Kapolres Rokan Hulu AKBP Budi Setiyono SIK menjelaskan, hari pencoblosan di tempat pemungutan suara tinggal beberapa pekan lagi. Personel diperintahkan makin rajin mendekati masyarakat agar angka golput bisa ditekan.

"Sebelum sosialisasi Pilkada, masyarakat diajak terlebih dahulu mewaspadai berbagai kejahatan yang bisa menggangu keamanan," kata Budi melalui Kasat Binmas Iptu Sintong Panjaitan.

Kejahatan yang biasa terjadi adalah pencurian sepeda motor, pencurian dengan kekerasan seperti jambret hingga perampokan dan pencurian dengan pemberatan seperti pembongkaran rumah ataupun tempat usaha oleh maling.

"Khusus pencurian sepeda motor, kami menghimbau petugas parkir di tempat keramaian meningkatkan kewaspadaan," kata Sintong.

Menurut Sintong, tidak adanya masyarakat menjadi korban kejahatan akan membuat Pilkada berjalan lancar. Masyarakat tidak perlu lagi memikirkan hartanya yang dicuri tapi fokus pada hari pencoblosan nanti.

"Selain kejahatan itu, kami juga menghimbau masyarakat menghindari kejahatan di dunia siber, misalnya tidak percaya kabar hoax, tidak menyebarkan informasi palsu ataupun ujaran kebencian tentang salah satu pasangan calon kepala daerah," ujar Sintong.

Sintong menghimbau masyarakat menghargai perbedaan. Jangan sesekali memaksakan pilihan kepada warga lain yang berbeda, kemudian melakukan kampanye negatif untuk mempengaruhi pilihan seseorang.

"Pilihan boleh berbeda, tetapi menjaga persatuan, kerukunan dan keutuhan bangsa hal paling penting," imbuh Sintong.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya