Liputan6.com, Jakarta Fenomena Black Money menjadi salah satu topik yang paling kontroversial dalam dunia keuangan dan ekonomi global. Istilah ini mencakup dana yang diperoleh melalui kegiatan ilegal dan pendapatan legal yang tidak dilaporkan untuk menghindari pajak. Black Money sering kali dihasilkan dari transaksi tunai di pasar gelap yang tidak tercatat oleh otoritas pajak.
Akibatnya, pemerintah kehilangan pendapatan penting yang seharusnya diperoleh dari pajak, sehingga mempengaruhi berbagai sektor ekonomi. Tak hanya itu, dana hasil Black Money sering kali tidak masuk ke sistem keuangan resmi, membuat usaha kecil kesulitan dalam mendapatkan pinjaman dan akses pembiayaan.
Advertisement
Artikel ini akan menguraikan seluk-beluk Black Money, bagaimana praktik ini berjalan, dampaknya terhadap ekonomi, serta cara-cara yang digunakan untuk mencuci uang agar tampak legal.
1. Apa Itu Black Money dan Bagaimana Cara Kerjanya
Black Money adalah uang yang dihasilkan melalui transaksi yang tidak dilaporkan kepada otoritas pajak. Misalnya, sebuah toko yang menerima pembayaran tunai tanpa mengeluarkan struk kepada pelanggan berarti bertransaksi dengan Black Money.
Contoh lainnya adalah transaksi properti, di mana pembeli hanya melaporkan sebagian kecil dari nilai transaksi sebenarnya, sementara sisanya dibayar secara tunai di bawah meja. Praktik-praktik seperti ini mengakibatkan pajak yang seharusnya dibayar tidak terkumpul, yang mengurangi pendapatan negara.
Advertisement
2. Sumber-Sumber Black Money yang Umum
Sumber Black Money yang paling banyak ditemukan adalah pasar gelap, yang mencakup berbagai aktivitas ilegal mulai dari penjualan obat-obatan terlarang, senjata api, hingga perdagangan manusia. Di sisi lain, ada juga kegiatan yang lebih 'ringan' seperti penjualan barang bajakan dan penggunaan kartu kredit curian. Semua aktivitas ini berkontribusi pada kebocoran keuangan, yang membuat data makroekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi tidak akurat.
3. Dampak Black Money terhadap Ekonomi
Keberadaan Black Money merugikan perekonomian karena mengurangi jumlah pendapatan negara yang seharusnya dikumpulkan melalui pajak. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan ekonomi dan memperkecil kemampuan pemerintah untuk menyediakan fasilitas publik.
Penghasilan yang tidak dilaporkan tidak masuk dalam perhitungan ekonomi resmi, sehingga perencanaan dan pembuatan kebijakan menjadi kurang akurat. Misalnya, tabungan dan konsumsi masyarakat bisa diremehkan, yang pada gilirannya mempengaruhi kebijakan fiskal dan moneter.
Advertisement
4. Upaya Mengatasi dan Mencuci Black Money
Banyak pemilik Black Money berusaha mencucinya agar terlihat sah. Salah satu metode yang populer adalah penggunaan sistem hawala, yaitu sistem transfer uang informal tanpa pergerakan fisik uang dan tanpa jejak dokumen resmi. Negara-negara suaka pajak juga kerap menjadi tujuan favorit para pencuci uang, karena kebijakan mereka yang longgar dan anonim dalam pengelolaan dana. Selain itu, Black Money sering kali diinvestasikan dalam real estat, perhiasan, dan mata uang kripto, yang membuat pelacakan dan regulasi semakin sulit.
5. Kritik dan Manfaat Tersembunyi dari Black Money
Di sisi lain, dalam masyarakat dengan hukum yang ketat, Black Money bisa memiliki sisi positif. Di masa lalu, seperti di Uni Soviet, ekonomi bawah tanah membantu masyarakat memenuhi kebutuhan mereka ketika pasar resmi tidak dapat menyediakan barang-barang tertentu.
Ada juga kasus di mana kelompok-kelompok minoritas yang tertindas secara sistematis menggunakan Black Money untuk menghindari diskriminasi ekonomi. Namun, peningkatan jumlah Black Money dalam perekonomian sering kali memicu korupsi, karena bisnis ilegal harus menyuap pihak berwenang untuk menghindari sanksi hukum.
Advertisement
Apa yang dimaksud dengan money laundering?
Money laundering, atau pencucian uang, adalah proses di mana individu atau kelompok menyembunyikan sumber dan sifat dana ilegal agar tampak seolah-olah diperoleh dari kegiatan yang sah. Proses ini dimulai dengan upaya untuk menyamarkan asal usul dari hasil kejahatan, sehingga dana tersebut dapat digunakan tanpa menarik perhatian otoritas hukum.