Maruarar Sirait Mau Sebar Rumah Gratis, TNI dan Polisi Bisa Dapat

Menteri PKP yang akrab disapa Ara itu juga mengungkapkan bahwa ia sudah menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait pembangunan ekosistem terbaik di Program Rumah Gratis.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Nov 2024, 15:40 WIB
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bersama pengusaha Sugianto Kusuma atau Aguan dalam peresmian pembangunan rumah gratis di Tangerang. (Tasha/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa rumah gratis di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang yang saat ini tengah dibangun pemerintah dan swasta diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.

"Kita memprioritaskan masyarakat yang belum punya rumah,” kata Maruarar dalam kegiatan groundbreaking Rumah Gratis di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Jumat (1/11/2024).

Menteri PKP yang akrab disapa Ara itu juga mengungkapkan bahwa ia sudah menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait pembangunan ekosistem terbaik di perumahan gratis tersebut.

"Saya sudah sampaikan kepada Presiden (Prabowo Subianto) dua hari lalu, menurut saya nantinya harus terbangun ekosistem yang baik di sini," ungkapnya.

"Saya berharap (penghuni) dari 250 rumah itu ada unsur TNI pangkat Tamtama dan Bintara yang mungkin belum pernah bermimpi bisa punya rumah. Ada polisi yang berpangkat rendah. Ada ASN golongan bawah serta ada juga guru-guru," imbuhnya.

Sebagai informasi, Menteri PKP Maruarar Sirait melakukan groundbreaking atau peletakan semen dan batu pertama Rumah Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sumbangan dari Swasta/Filantropi dalam rangka pencanangan Gerakan Nasional Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat.

Proyek rumah 250 unit yang berlokasi di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten itu merupakan hibah dari Bumi Samdoro Sukses sebagai penyedia lahan.

Pembangunan rumah gratis seluas 2,5 hektare itu akan digarap oleh Agung Sedayu Group serta PIK 2 Development milik pengusaha Sugianto Kusuma atau Aguan.

Adapun 250 unit rumah tapak ini nantinya memiliki luas tanah 60 m2 dan tipe rumah 36.

Kompleks perumahan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas umum mulai dari mushola, taman, hingga sekolah.

Maruarar menyebut, rumah gratis ini nantinya bersertifikat hak milik.

Ia menargetkan pembangunan 250 unit rumah gratis itu rampung pada 28 Oktober 2025 mendatang.


Maruarar Sirait Sumbang 2 Ha Lahan untuk Program 3 Juta Rumah: Gratis

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (dok: Maul)

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait bakal menyumbangkan 2 hektare lahan miliknya, untuk memulai inisiasi program 3 juta rumah di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ara mengatakan, inisiasi ini sekaligus jadi cara untuk mengajak para pengembang swasta berpartisipasi dalam pembangunan program 3 juta rumah.

"Skemanya macam-macam. Ada yang saya buat tanggal 10 November groundbreaking di Tangerang. Buat siapa? Buat rakyat. Mau disewain atau dijual? Eggak. Mau dikasih aja," ujar Ara di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (28/10/2024).

Dia pun menjanjikan bahwa hunian yang nantinya tersedia tak akan dikenakan tarif bagi para penghuninya. "Gratis. Bentuknya apa, kita kasih aja," imbuhnya.


Khusus MBR

Dengan catatan, hunian itu bakal dikhususkan untuk para masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari berbagai macam golongan. Mulai dari masyarakat umum, hingga aparatur sipil negara (ASN) sampai TNI/Polri pun bisa ikut serta.

"Rencana saya nih, doain mudah-mudahan berhasil, di situ ada gurunya, ada TNI berpenghasilan rendah, polisi berpenghasilan rendah. Karena kalau TNI/Polisi yang Bintara, tamtama itu jatuhnya pindah-pindah tempat. Variasi, ada ASN juga," ungkapnya.

"Isunya cuman satu, dikasih kepada rakyat yang tepat. Jangan sampai salah sasaran. Kita kasih BLT aja sering salah sasaran kan. Jadi kita musti buat yang tepat sasaran," tegas Ara.

Lebih lanjut, Ara mempersilakan pihak swasta yang mau berpartisipasi dalam menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dengan idenya masing-masing. Entah disumbang dalam bentuk hunian vertikal semacam apartemen atau rumah susun (rusun), ataupun rumah tapak.

"Silakan lah bentuknya apa. Dari swasta tanahnya, yang bangun swasta, sama isinya. Besok-besok bapak dari Intiland, terserah bagaimana. Mau tanahnya kayak saya, swasta dibangun, atau dibalik, gitu," kata Maruarar Sirait. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya