Liputan6.com, Jakarta Pemerintah resmi membentuk Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara, atau Danantara. Lembaga baru yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini digadang-gadang menjadi cikal bakal superholding BUMN di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa ia telah bertemu dengan pihak Danantara yang dipimpin oleh Muliaman Hadad. Erick juga menyebutkan bahwa Danantara akan berkantor di salah satu aset milik Bank Mandiri.
Advertisement
“Saya sudah bertemu, nanti salah satu gedung yang akan digunakan Danantara adalah aset milik Bank Mandiri untuk dijadikan kantor mereka,” ungkap Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (1/11/2024).
Sebagai informasi, Badan Pengelola Investasi Danantara ini akan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 November 2024.
Badan ini dirancang untuk mengelola dana di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dalam jangka panjang diharapkan menjadi superholding BUMN, mirip dengan Temasek di Singapura.
Erick menggambarkan penggunaan aset Bank Mandiri oleh Danantara sebagai bentuk kerja sama antar-lembaga dalam pemerintahan. Ia menegaskan bahwa setiap kementerian dan lembaga harus saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama.
“Kita tidak bisa lagi berpikir secara terpisah. Setiap kementerian harus punya tugas yang jelas karena pekerjaan ini terlalu banyak untuk ditangani sendiri,” tambah Erick.
Peluncuran 8 November 2024
Sebelumnya, Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang akan mengelola investasi pemerintah di Indonesia, siap diluncurkan pada 8 November 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto.
Mengutip Antara, Kepala BP Investasi Danantara, Muliaman Hadad, dipanggil oleh Presiden Prabowo dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 28 Oktober 2024, untuk mempersiapkan peluncuran resmi tersebut.
“Terkait dengan Danantara, saya diminta untuk mempersiapkannya dengan baik. Peluncuran resminya direncanakan pada 8 November oleh Presiden. Persiapan sedang kami lakukan,” jelas Muliaman Hadad saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta.
Muliaman juga menyebutkan bahwa pembentukan Danantara dilakukan dengan merevisi Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pengelolaan Aset
Muliaman sebelumnya menyatakan bahwa Danantara akan berfungsi sebagai badan pengelola investasi di luar APBN. Seluruh aset milik pemerintah yang dipisahkan akan dikelola oleh badan ini secara bertahap, dengan langkah awal pembentukan badan dan pembuatan undang-undangnya.
“Semua aset pemerintah yang dipisahkan akan dikelola oleh badan ini. Tapi tentu saja, prosesnya bertahap, mulai dari pembentukan badan hingga penyusunan undang-undangnya,” ungkap Muliaman usai pelantikannya oleh Presiden Prabowo Subianto.
BP Investasi Danantara akan dipimpin oleh Muliaman Darmansyah Hadad sebagai kepala dan Kaharuddin Djenod Daeng Manyambeang sebagai wakil kepala. Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024.
Muliaman menambahkan bahwa pembentukan badan ini menunjukkan komitmen Presiden Prabowo untuk mengoptimalkan pengelolaan investasi negara agar lebih terpadu dan tidak berjalan secara terpisah-pisah.
Advertisement