Psoriasis adalah Penyakit Kulit Tak Lazim Bisa Bikin Hipertensi, Kenali Gejala dan Begini Cara Mengatasinya

Psoriasis Bukan Sekedar Masalah Kulit, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya agar Tidak Menyerang Organ Tubuh Lain

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Nov 2024, 08:00 WIB
Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi kulit dan organ tubuh lainnya. Meskipun tidak menular, gejalanya dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. (Ilustrasi by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah kamu mendengar tentang psoriasis? Penyakit kulit yang satu ini lebih dari sekadar masalah estetika.

Menurut dr. Inneke Halim, Sp.KK dari Klinik Kulit dan Kelamin Bethsaida Hospital, psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang tidak hanya mempengaruhi kulit, organ tubuh lainnya pun bisa terkena dampaknya.

Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Psoriasis?

Psoriasis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan, yang menyebabkan peradangan. Akibatnya, siklus pertumbuhan sel kulit yang biasanya berlangsung selama 28 s.d 30 hari menjadi lebih cepat, hanya tiga hingga lima hari.

Inneke, mengatakan, ini mengakibatkan penumpukan sel kulit yang belum sempat terkelupas, membentuk bercak merah bersisik di permukaan kulit. Kabar baiknya, psoriasis tidak menular.

Namun, meskipun hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkannya, gejalanya dapat dikendalikan dengan perawatan yang tepat.

Apa yang Dirasakan Penderita Psoriasis?

Gejala psoriasis bervariasi antar individu, tapi beberapa tanda umum meliputi:

  1. Bercak Merah Bersisik: Terutama muncul di lutut, siku, kulit kepala, dan punggung bawah, ditutupi sisik putih perak.
  2. Rasa Gatal atau Perih: Ketidaknyamanan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
  3. Perubahan pada Kuku: Memengaruhi kuku dengan penebalan atau perubahan bentuk.
  4. Psoriasis Artritis: Dapat berkembang menjadi artritis, ditandai dengan sendi kaku dan bengkak.

Apakah Bahaya Penyakit Psoriasis?

Tingkat keparahan psoriasis sangat bervariasi. Dari ringan dengan area kecil yang terkena, hingga berat yang berdampak signifikan pada kualitas hidup.

Inneke menyebutkan bahwa psoriasis juga dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung, sehingga pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting.

Meskipun belum ada obat penyembuh, berbagai perawatan dapat mengontrol gejala. Mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk pengelolaan stres dan perawatan kulit, sangat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan flare-up.

 


Bagaimana Cara Sembuh dari Psoriasis?

Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi kulit dan organ tubuh lainnya. Meskipun tidak menular, gejalanya dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. (Ilustrasi by AI)

Psoriasis adalah kondisi kulit yang sering disalahpahami sebagai masalah kulit biasa, padahal sebenarnya ini merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang kompleks. 

Meskipun psoriasis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada berbagai cara untuk mengendalikan kondisi ini dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Menurut Inneke, penanganan psoriasis perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan dan jenisnya.

1. Topikal

Untuk kasus ringan hingga sedang, perawatan topikal bisa menjadi pilihan pertama. Krim atau salep seperti kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, dan tar batubara dapat membantu meredakan peradangan dan mengurangi gejala.

2. Fototerapi

Namun, bagi mereka yang mengalami psoriasis lebih parah, fototerapi bisa menjadi solusi yang efektif. Terapi sinar ultraviolet (UV) tidak hanya mengurangi peradangan, tetapi juga memperlambat produksi sel kulit yang berlebihan.

 


3. Obat Sistemik

Dalam kasus yang lebih berat, obat sistemik mungkin diperlukan. Obat oral atau injeksi seperti methotrexate, siklosporin, dan retinoid dapat diresepkan untuk mengatasi gejala dengan lebih agresif.

 


4. Pengobatan Biologik

Namun, perkembangan terbaru dalam pengobatan psoriasis membawa harapan baru melalui pengobatan biologik.

Terapi ini merupakan terobosan yang menargetkan bagian spesifik dari sistem kekebalan tubuh yang terlibat dalam proses peradangan.

Inneke menegaskan pentingnya pengobatan biologik, mengingat banyak pasien yang merasakan manfaat signifikan dari penggunaan terapi ini. Obat-obatan seperti Secukinumab dan Ixekizumab telah terbukti efektif dalam mengurangi plak psoriasis.

Secukinumab, misalnya, berperan dalam mengurangi peradangan dan secara langsung meningkatkan kualitas hidup pasien.

Sementara itu, Guselkumab dan Ustekinumab menunjukkan hasil positif dengan efek samping minimal, menjadikannya pilihan menarik untuk pengobatan jangka panjang.

Dengan pendekatan yang tepat, pengelolaan psoriasis dapat menjadi lebih efektif. Inneke, menekankan, tidak ada satu solusi yang cocok untuk semua,"Namun, dengan bimbingan dokter dan pengetahuan tentang opsi perawatan yang ada, pasien psoriasis dapat menjalani hidup yang lebih baik dan lebih sehat."


5. Peran Gaya Hidup dalam Manajemen Psoriasis

Gaya hidup berperan penting dalam manajemen psoriasis dan mengurangi risiko penyakit metabolik. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi pola makan sehat, olahraga teratur, manajemen stres, serta menghindari rokok dan alkohol.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya