Liputan6.com, Beograd - Atap dak beton di atas pintu masuk stasiun kereta di Kota Novi Sad, Serbia, runtuh pada hari Jumat (1/11/2024). Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengonfirmasi dalam pidato nasionalnya bahwa 14 orang meninggal, termasuk anak berusia 6 tahun dan seorang warga negara Makedonia Utara.
Menteri Dalam Negeri Serbia Ivica Dacic menuturkan bahwa tiga orang berhasil diselamatkan dan dirawat di rumah sakit dengan luka serius dan jumlah korban tewas dapat bertambah lebih banyak lagi.
Advertisement
Stasiun kereta tersebut telah direnovasi dua kali dalam beberapa tahun terakhir. Para kritikus presiden yang otoriter mengaitkan bencana tersebut dengan korupsi dan renovasi yang ceroboh dari pihak pemerintahannya. Melansir AP, anggota oposisi berencana untuk berunjuk rasa di depan stasiun pada hari Sabtu (2/11).
Namun, Vucic mengatakan atap tersebut bukan bagian dari renovasi baru-baru ini dan dia berjanji untuk menentukan "tanggung jawab politik dan pidana" atas tragedi ini.
Rekaman kamera pengawas menunjukkan orang-orang keluar masuk gedung dan duduk di bangku pada hari yang cerah sebelum atap runtuh.
Pemerintah Serbia menyatakan Sabtu sebagai hari berkabung. Warga Novi Sad menyalakan lilin di seberang jalan stasiun kereta sebagai ungkapan duka cita.
"Ini adalah Jumat kelam bagi kita, bagi seluruh Serbia," kata Perdana Menteri Milos Vucevic.
Vucevic menyebutkan atap itu dibangun pada tahun 1964 dan penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan apa yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab atas insiden ini.
Stasiun yang telah direnovasi itu diresmikan oleh Vucic dan sekutu populisnya, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, lebih dari dua tahun lalu sebagai persinggahan utama untuk jalur kereta cepat yang direncanakan antara Beograd dan Budapest.
Perusahaan kereta api negara Serbia mengatakan kecelakaan terjadi pada pukul 11.50 waktu setempat. Senada dengan Presiden Vucic, perusahaan itu mengatakan bahwa atap di atas pintu masuk stasiun itu tidak tersentuh selama renovasi baru-baru ini.