Kembangkan Bioenergi dan Jaga Alam, Produsen Wood Pellet Ini Tanam 11 Juta Pohon Gamal

Di samping merupakan sumber bahan baku energi baru terbarukan, gamal juga merupakan tanaman yang sangat signifikan untuk menjaga konservasi karena tumbuh cepat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Nov 2024, 10:48 WIB
Penanaman pohon gamal oleh PT Biomasa Jaya Abadi yang kesebelas juta yang didahului dengan upacara adat Gorontalo. (Dok BJA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), produsen wood pellet terintegrasi dengan izin kapasitas terbesar di Indonesia melakukan aksi penanaman pohon gamal yang kesebelas juta. Langkah ini dijalankan guna mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang dibarengi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. 

Tak sendiri, dalam aksi penanaman oleh Biomasa Jaya Abadi bersama dengan mitra yaitu PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL). Aksi penanaman pohon gamal ke-11 juta ini dilaksanakan di area penanaman milik BTL yang terletak di Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo.

BTL pertama kali menanam Pohon Gamal pada 20 Mei 2022 lalu. Hingga saat ini, jumlah pohon gamal yang telah BTL tanam mencapai sekitar 11.014.500 pohon di area seluas ±2.145 hektare.

Direktur PT Biomasa Jaya Abadi Group Burhanuddin mengatakan, penanaman pohon gamal yang ke-11 juta ini merupakan simbol dari komitmen perusahaan untuk mengembangkan bioenergi dan menjaga pelestarian lingkungan.

Melalui langkah nyata ini, PT Biomasa Jaya Abadi Group mewujudkan dan memberikan kontribusi positif bagi keberlanjutan sumber daya energi di masa depan.

"Dalam setiap pohon gamal yang ditanam, kita menanam komitmen untuk menghijaukan masa depan kita semua dan membangun lingkungan kita serta menanam harapan untuk masa depan yang berkelanjutan sebagai sumber penghidupan anak negeri di Kabupaten Pohuwato," ujar Burhanuddin dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/11/2024).

Pohon gamal merupakan tanaman yang nantinya akan menjadi bahan baku untuk diolah menjadi wood pellet oleh BJA. Tanaman gamal termasuk tanaman Terubusan yang dapat dilakukan 4 hingga 5 kali panen dalam satu kali tanam dengan siklus panen 4 tahun sekali.

 


Mampu Tumbuh Cepat

Penanaman pohon gamal oleh PT Biomasa Jaya Abadi yang kesebelas juta yang didahului dengan upacara adat Gorontalo. (Dok BJA)

Di samping merupakan sumber bahan baku energi baru terbarukan, gamal juga merupakan tanaman yang sangat signifikan untuk menjaga konservasi karena tumbuh cepat dengan densitas 5.000 pohon per hektare atau jarak tanam 2x1 meter dan penyebaran perakaran yang luas.

Camat Popayato Timur Arifin mengatakan, aksi penanaman pohon gamal ini merupakan bukti bahwa BJA Group tidak melakukan deforestasi. Sebaliknya, perusahaan justru menunjukkan bukti untuk menjaga kelestarian lingkungan yang keberlanjutan.

"Perusahaan bukan semata-mata melakukan penebangan, namun juga penanaman. Ini menggambarkan bahwa perusahaan mendukung keberlanjutan dan penyerapan tenaga kerja. Mudah-mudahan, apa yang kita tanam ini dapat kita lihat dalam empat tahun ke depan. Saya percaya, insya Allah, semua akan tetap eksis," ujar Arifin.

 


Perputaran Uang di Pohuwato

Penanaman pohon gamal oleh PT Biomasa Jaya Abadi yang kesebelas juta yang didahului dengan upacara adat Gorontalo. (Dok BJA)

BJA bersama IGL dan BTL telah menyerap tenaga kerja sebanyak 1.130 orang, setara dengan 27% dari jumlah tenaga kerja di Pohuwato.

Dari jumlah tersebut, jumlah tenaga kerja asal Pohuwato mencapai sekitar 76% dari total karyawan sedangkan jumlah tenaga kerja asal Provinsi Gorontalo mencapai 85%.

Dari penghasilan yang diperoleh karyawan BJA Group, perputaran uang di Pohuwato mencapai lebih dari Rp 4 miliar per bulan yang berdampak terhadap peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Burhanuddin mengucapkan terima kasih kepada pemangku kepentingan yang hadir seperti Camat, Kepolisian, maupun Babinsa yang telah memberikan dukungan kepada perusahaan.

"Semoga apa yang kita tanam bisa tumbuh subur, produksi tinggi, dan memberi manfaat untuk kita semua dan kemajuan daerah kita," imbuh Burhanuddin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya