Harga Emas Antam Anjlok Rp 28.000 dalam 2 Hari

Harga emas Antam hari ini turun Rp 8.000 melanjutkan penurunan Rp 20.000 yang terjadi pada Jumat kemarin.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Nov 2024, 11:40 WIB
Pada Sabtu (2/11/2024), harga emas Antam Dipatok Rp 1.539.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam ditetapkan di posisi Rp 1.547.000 per gram. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam anjlok lagi pada perdagangan sabtu ini. Harga emas Antam hari ini turun Rp 8.000 melanjutkan penurunan Rp 20.000 yang terjadi pada Jumat kemarin. Artinya, dalam 2 hari harga emas Antam sudah turun Rp 28 ribu.

Pada Sabtu (2/11/2024), harga emas Antam Dipatok Rp 1.539.000 per gram. Pada perdagangan kemarin, harga emas Antam ditetapkan di posisi Rp 1.547.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam pembelian kembali atau buyback juga turun Rp 8.000 menjadi Rp 1.391.000 segramnya. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.391.000 per gram.

Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam hari ini 0,5 gram: Rp 819.500
  • Harga emas Antam hari ini 1 gram: Rp 1.539.000
  • Harga emas Antam hari ini 2 gram: Rp 3.022.000
  • Harga emas Antam hari ini 3 gram: Rp 4.513.000
  • Harga emas Antam hari ini 5 gram: Rp 7.499.000
  • Harga emas Antam hari ini 10 gram: Rp 14.920.000
  • Harga emas Antam hari ini 25 gram: Rp 37.137.500
  • Harga emas Antam hari ini 50 gram: Rp 74.155.000
  • Harga emas Antam hari ini 100 gram: Rp 148.190.000
  • Harga emas Antam hari ini 250 gram: Rp 370.087.500
  • Harga emas Antam hari ini 500 gram: Rp 739.875.000
  • Harga emas Antam hari ini 1000 gram: Rp 1.479.600.000.

 


Harga Emas Turun Tipis Tertekan Dolar AS

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Harga emas dunia melemah tipis pada penutupan perdagangan hari Jumat. Pelemahan harga emas ini terjadi karena tekanan dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat utang AS.

Namun, pelemahan data tenaga kerja AS mendorong para analis untuk meningkatkan taruhan mengenai penurunan suku bunga dari Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed), membatasi pelemahan harga emas.

Mengutip CNBC, Sabtu (2/11/2024), harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.736,28 per ons. Pada perdagangan hari sebelumnya, harga emas juga turun 1,5% karena beberapa pelaku pasar mengambil untung setelah emas batangan mencapai rekor tertinggi USD 2.790,15 per ons.

Sedangkan harga emas berjangka AS sebagian besar stabil di USD 2.749,2 per ons.

Otoritas AS baru saja merilis data mengenai jumlah pekerja nonpertanian yang naik 12.000 pekerjaan pada Oktober kemarin. Jika menengok ke belakang, angka kenaikan ini merupakan terkecil sejak Desember 2020.

Pelemahan jumlah pekerja ini dipengaruhi oleh gangguan akibat badai dan pemogokan oleh pekerja pabrik kedirgantaraan.

 


Banyak Risiko

Harga Emas Dunia Hari Ini: Foto: Freepik/Wirestock

Sedangkan nilai tukar dolar AS mampu menghapus kerugian yang telah dicetak sebelumnya dengan naik 0,4%. Sementara imbal hasil surat utang AS berjangka waktu 10 tahun juga pulih dari penurunan sebelumnya.

Gerak dari dua instrumen keuangan ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Analis senior RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, terlalu banyak risiko yang harus dihadapi menjelang pemilihan umum AS dan juga dengan pembicaraan tentang serangan balasan Iran terhadap Israel, dan laporan pekerjaan yang buruk seharusnya memicu penurunan suku bunga oleh Fed.

Ekonom melihat peluang 100% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed minggu depan, dibandingkan peluang 91% sebelum data pekerjaan dirilis.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya