Liputan6.com, Jakarta - Spanyol diterjang banjir bandang, terburuk dalam beberapa dekade, setelah hujan setahun turun dalam beberapa jam pekan ini di wilayah selatan dan timur negara itu.
Badai dimulai pada hari Selasa (29/10/2024) dan sejauh ini telah menewaskan setidaknya 205 orang, termasuk 202 orang yang tewas di wilayah Valencia yang paling parah terdampak, sementara puluhan lainnya masih hilang. Demikian seperti dilansir CNN, Sabtu (2/11).
Advertisement
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan sejauh ini tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa banjir bandang Spanyol.
"KBRI Madrid telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia di Valencia. Hingga saat ini belum ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban meninggal dari bencana banjir tersebut," demikian pernyataan tertulis Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha.
Judha menambahkan bahwa KBRI Madrid juga telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat Indonesia agar waspada dan menghindari daerah terdampak atas kemungkinan bencana susulan.
"Berdasarkan data lapor diri KBRI Madrid, tercatat terdapat sekitar 200 WNI yang menetap di Valencia," tutur Judha.
Dalam keadaan darurat, hotline KBRI Madrid dapat dihubungi di nomor +34 619 31 23 80.