Macam-Macam Bansos yang Cair di Bulan November 2024, Cek Nominalnya

Informasi lengkap tentang enam jenis bantuan sosial (bansos) tunai yang cair November 2024. Program-program seperti PKH, BPNT, dan PIP membantu meringankan beban ekonomi masyarakat.

oleh Shani Ramadhan Rasyid diperbarui 02 Nov 2024, 12:51 WIB
Warga menunjukkan KKS saat Penyaluran Bantuan Sosial PKH dan BPNT di Depok, Jawa Barat, Selasa (12/2).1000 orang warga Depok, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) menerima pencairan PKH Tahap I 2019.(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Mengawali bulan November 2024, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bersiap menerima kabar baik. Pemerintah mulai mencairkan berbagai program bantuan sosial (bansos) tunai yang sangat dinantikan oleh masyarakat. Setidaknya, ada enam jenis bantuan tunai yang dijadwalkan akan disalurkan mulai Jumat, 1 November 2024.

Program-program ini mencakup berbagai jenis bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Tidak hanya membantu kebutuhan sehari-hari, pencairan ini juga diharapkan dapat meringankan beban ekonomi KPM menjelang akhir tahun.

Seluruh bantuan akan disalurkan sesuai jadwal dan tahapannya masing-masing. Nominal bantuan yang diterima setiap KPM pun berbeda, bergantung pada komponen yang dimiliki penerima. Berikut informasi lengkap mengenai jenis-jenis bansos yang akan cair pada November 2024.

 Lantas apa saja program bantuan sosial yang bisa dicairkan pada November 2024 ini?


Program Keluarga Harapan (PKH)

Salah satu bantuan tunai yang sangat diharapkan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Bantuan ini diberikan kepada KPM dalam empat tahap sepanjang tahun, dan November 2024 menandai tahap keempat penyaluran. Dana PKH disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan bisa dicairkan melalui bank penyalur.

Penerima PKH meliputi kelompok balita, ibu hamil, siswa sekolah dasar hingga SMA, serta lansia dan penyandang disabilitas. Besaran bantuan bervariasi, seperti Rp750.000 per tahap untuk balita, dan Rp225.000 per tahap untuk siswa SD. Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Sudjatmiko, menegaskan bahwa program PKH tetap berjalan hingga akhir tahun ini.


Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi salah satu bansos yang ditunggu-tunggu oleh KPM. BPNT memberikan bantuan sebesar Rp200.000 per bulan yang dicairkan setiap dua bulan sekali. Pada bulan November, bantuan ini memasuki tahap keenam yang meliputi penyaluran hingga Desember 2024.

Penyaluran BPNT dilakukan secara bertahap melalui KKS, dimulai dari awal hingga pertengahan bulan. Program ini dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan KPM dengan kualitas gizi yang baik.


Program Indonesia Pintar (PIP)

PIP hadir sebagai bentuk dukungan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Pada November 2024, pencairan PIP termin ketiga masih berlangsung dan dijadwalkan selesai hingga Desember. Program ini diharapkan memperluas akses pendidikan yang merata.

Siswa SD menerima bantuan hingga Rp450.000 per tahun, sementara siswa SMP dan SMA masing-masing menerima Rp750.000 dan Rp1.000.000. Bagi siswa yang belum mencairkan bantuan, disarankan segera memeriksa rekening SimPel agar dana tidak dikembalikan ke kas negara.


Atensi YAPI

Bantuan Atensi YAPI, yang mencakup dukungan bagi kelompok rentan, juga disalurkan bulan ini. Proses pencairannya dilakukan melalui bank seperti Bank Mandiri dan BSI, serta Pos Indonesia. Setiap KPM biasanya menerima undangan untuk penarikan bantuan senilai Rp400.000 di lokasi masing-masing.

"Tentunya akan ada undangan untuk mengambil bantuan sosial tunai dengan jumlah Rp400.000 di wilayahnya masing-masing," ungkap pemilik akun YouTube Naura Vlog.


BLT Dana Desa

Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa juga turut dicairkan pada November 2024. Beberapa desa seperti Desa Kamal dan Desa Candijati di Kabupaten Jember, serta Desa Jumpai di Bali, telah mulai menyalurkan bantuan ini dengan nominal Rp300.000 per bulan. Penyaluran dilakukan rutin setiap bulan, membantu masyarakat desa yang membutuhkan dukungan finansial tambahan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya