Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi kesehatan jantung. Tingginya kadar kolesterol dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Oleh karena itu, banyak orang mencari obat tradisional sebagai alternatif untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.
Advertisement
Apa Obat Tradisional Kolesterol?
Berikut adalah beberapa obat tradisional kolesterol yang dapat kamu pertimbangkan, seperti dikutip Health Liputan6.com dari artikel yang ditinjau secara medis oleh Nutrisionis di Medical News Today, Kim Rose-Francis RDN, CDCES, LD pada Sabtu, 2 November 2024.
1. Fenugreek (Kelabat)
Biji dan daun fenugreek telah terbukti dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Sebuah meta-analisis tahun 2020 menunjukkan bahwa suplemen fenugreek efektif bagi penderita diabetes dalam mengelola kadar kolesterol.
Namun, diperlukan lebih banyak penelitian berkualitas tinggi untuk mendukung temuan ini.
2. Ekstrak Daun Artichoke
Artichoke dapat menjadi tambahan yang bergizi dalam diet sehat, termasuk diet Mediterania. Selama bertahun-tahun, berbagai penelitian telah mengeksplorasi dampak artichoke terhadap kadar kolesterol.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa ekstrak daun artichoke memiliki kaitan positif dengan penurunan kadar kolesterol LDL dan trigliserida.
Peneliti mengungkapkan bahwa penggunaan suplemen ekstrak daun artichoke dapat berfungsi secara efektif bersama dengan terapi penurun lipid, terutama bagi mereka yang mengalami hiperlipidemia, yaitu kondisi di mana tubuh memiliki kelebihan lemak, seperti kolesterol dan trigliserida.
Dengan demikian, ekstrak daun artichoke tidak hanya berfungsi sebagai makanan bergizi, juga sebagai suplemen yang dapat membantu mengelola kadar kolesterol dalam tubuh.
3. Yarrow
Yarrow adalah ramuan berbunga yang tumbuh di atas tanah dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama bertahun-tahun. Beberapa bukti menunjukkan bahwa ramuan ini berpotensi memiliki efek menurunkan kolesterol.
Dalam sebuah studi dari tahun 2012, para peneliti menemukan bahwa yarrow dapat menurunkan kadar kolesterol pada ayam broiler.
Namun, hasil ini mungkin tidak dapat diterapkan pada manusia, karena fokus penelitian tersebut adalah untuk mengurangi penggunaan antibiotik pada ayam.
Selanjutnya, studi tahun 2019 menunjukkan bahwa ekstrak yarrow memiliki tanda-tanda dapat mengubah lipid secara in vitro, yang berarti di luar organisme hidup.
Namun, penulis studi tersebut tidak mengungkapkan penggunaannya untuk menurunkan kolesterol secara keseluruhan. Mereka lebih berpendapat bahwa yarrow mungkin berguna dalam pengobatan kanker pankreas.
Meskipun mengonsumsi suplemen yarrow mungkin membantu menurunkan kolesterol, penelitian yang secara khusus meneliti efeknya pada manusia masih sangat terbatas.
Advertisement
4. Basilik Suci
Basilik suci, atau yang dikenal sebagai tulsi, adalah ramuan yang memiliki rasa sedikit pedas dan pahit. Ramuan ini bisa dimakan mentah atau digunakan sebagai salah satu bahan dalam hidangan masakan.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2018 menyelidiki pengaruh basilik suci terhadap orang dewasa berusia 40 tahun ke atas yang mengalami gangguan metabolisme.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi basilik suci dalam dosis tinggi dapat menurunkan kadar kolesterol total serta LDL (kolesterol jahat).
Untuk mendapatkan manfaat ini, seseorang disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 1 gram basilik suci per hari.Namun, peneliti juga mencatat bahwa efek penurunan kolesterol tersebut bersifat jangka pendek.
Saat ini, belum ada kepastian mengenai apakah penggunaan basilik suci dalam jangka panjang akan memberikan efek yang bertahan lama.
5. Jahe
Jahe adalah ramuan yang sangat populer, terutama dalam berbagai hidangan terinspirasi Asia. Rasanya yang manis dan sedikit asam memberikan keunikan pada masakan.
Selain itu, jahe juga banyak digunakan sebagai suplemen untuk membantu mengatasi berbagai kondisi kesehatan.
Dalam sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2018, para peneliti memeriksa 12 percobaan terkait jahe.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis rendah jahe, kurang dari 2 gram per hari, dapat memberikan efek positif dalam menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
Namun, para peneliti juga mencatat perlunya studi tambahan dengan kualitas yang lebih tinggi untuk lebih meyakinkan efektivitas jahe dalam menurunkan kolesterol tinggi.
Oleh karena itu, kamu bisa menambahkan jahe ke dalam diet sehari-hari Anda atau mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen jahe sebagai langkah untuk mendukung kesehatan kamu.
Advertisement
6. Kunyit
Kunyit adalah bumbu yang umum digunakan dalam masakan Timur Tengah dan India, dikenal karena warna kuningnya yang khas dan profil rasa yang earthy.
Selain sebagai bahan masakan, kunyit juga telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai manfaat kesehatan.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2017 mengkaji efek komponen aktif kunyit, yaitu kurkumin, terhadap risiko penyakit kardiovaskular.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunyit dan kurkumin dapat melindungi pasien yang berisiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular dengan cara meningkatkan kadar lipid serum.
Meskipun hasil ini menjanjikan, para peneliti juga menekankan perlunya studi tambahan yang berkualitas tinggi untuk membuktikan efektivitas kunyit dan kurkumin, serta untuk menentukan dosis yang tepat dan profil keamanannya.
7. Rosemary
Rosemary juga berpotensi memberikan efek positif terhadap kadar kolesterol seseorang. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2014 menemukan bahwa individu yang mengonsumsi 2, 5, atau 10 gram bubuk rosemary setiap hari mengalami penurunan kadar kolesterol total.
Peneliti menyarankan bahwa ramuan ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kondisi kronis lainnya. Namun, karena studi tersebut hanya melibatkan sampel kecil, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih kuat.
Advertisement
Apa yang Paling Cepat untuk Menurunkan Kolesterol?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan seseorang untuk menurunkan kadar kolesterol secara alami.
Meningkatkan konsumsi ikan berminyak, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran sangat dianjurkan. Selain itu, rutin berolahraga, berhenti merokok, dan mengurangi asupan alkohol juga berkontribusi pada pengelolaan kolesterol yang lebih baik.
Minum Apa Biar Kolesterol Turun?
Mengenai minuman yang dapat membantu menurunkan kolesterol, sebuah ulasan tahun 2018 menunjukkan bahwa dosis rendah jahe memiliki efek positif dalam mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol LDL.
Meskipun tidak ada cara untuk 'membuang' kolesterol secara langsung, meminum teh jahe bisa menjadi pilihan yang baik untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Advertisement