Liputan6.com, Jakarta - Setiap pasangan suami istri tentu mengharapkan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka. Anak dianggap sebagai anugerah dan pelengkap kebahagiaan. Namun, tidak semua pasangan dikaruniai anak, dan ini seringkali menjadi sumber kesedihan bagi mereka.
KH Yahya Zainul Ma'arif, pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon, memberikan nasihat menyentuh bagi mereka yang tidak dikaruniai anak. Buya Yahya menjelaskan bahwa tidak memiliki anak bukanlah alasan untuk merasa rendah diri atau berputus asa.
"Kalau Anda tidak punya anak, Anda tidak akan masuk neraka gara-gara anak," tegas Buya Yahya, mengingatkan bahwa faktor utama yang menentukan nasib seseorang di akhirat bukanlah jumlah anak, tetapi bagaimana mereka menjalani hidup dan mengelola amanah dari Allah.
Baca Juga
Advertisement
Buya melanjutkan dengan menyoroti banyaknya orang yang memiliki anak, tetapi tidak mampu mendidik mereka dengan baik.
"Banyak orang masuk neraka gara-gara anak. Karena itu, bagi siapa pun yang tidak dikarunia anak, Anda bukan sendirian," ujarnya, dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @BayuPutrachannel90.
Buya Yahya mengajak para jamaah untuk merenungkan bahwa banyak orang mulia yang juga tidak dikaruniai anak. Salah satu contoh yang diambil adalah Ummul Mukminin Aisyah istri Rasulullah.
"Apakah menjadikan Siti Aisyah rendah karena tidak punya anak? Tentu tidak," ungkapnya, menggarisbawahi pentingnya melihat nilai diri dan tujuan hidup.
Simak Video Pilihan Ini:
Buya Kisahkan Istri Rasulullah yang Tak Dikaruniai Anak
"Jangan berkecil hati jika Anda tidak diberi anak oleh Allah. Siti Aisyah adalah orang yang sangat dicintai oleh Allah, sehingga dijadikan sebagai istri Sayyidina Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam," katanya. Contoh ini menjadi pengingat bahwa kualitas diri jauh lebih penting daripada status sebagai orang tua.
Buya Yahya menyampaikan bahwa amanah anak yang diberikan kepada orang tua harus dijaga dengan baik.
"Jangan hanya dianggap sebagai nikmat, tetapi sebagai amanat yang harus dipertanggungjawabkan," tegasnya. Dalam konteks ini, orang tua yang tidak mendidik anaknya dengan baik bisa jadi lebih berbahaya dibandingkan mereka yang tidak memiliki anak.
Ia menekankan bahwa fokus dalam mendidik anak harus pada kualitas, bukan kuantitas. "Mereka yang diberi anak oleh Allah harus menjaga amanat tersebut dengan sebaik-baiknya. Pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi yang bermanfaat," ungkap Buya Yahya.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya juga mengingatkan agar pasangan suami istri tetap bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah.
"Jika Anda tidak dikaruniai anak, bersyukurlah, karena Allah memiliki rencana terbaik untuk Anda," ucapnya, mengajak semua untuk tetap optimis.
Advertisement
Allah SWT Jauh Lebih Tahu yang Baik untuk Kita
Lebih jauh, Buya Yahya menyatakan bahwa ada banyak cara untuk menjadi orang tua meski tanpa anak. "Anda masih bisa berkontribusi dalam pendidikan anak-anak di lingkungan sekitar. Jadilah orang tua bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang," sarannya.
Buya Yahya juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah. "Bersandarlah kepada-Nya, dan ingatlah bahwa setiap yang terjadi adalah takdir-Nya. Tidak ada yang sia-sia," katanya, memberikan dorongan spiritual bagi para pendengarnya.
Ia mengingatkan bahwa hidup tidak hanya diukur dari apa yang dimiliki, tetapi juga dari seberapa bermanfaat kita bagi orang lain. "Jangan jadikan ketiadaan anak sebagai penghalang untuk melakukan kebaikan," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya berharap agar mereka yang tidak memiliki anak tetap bersyukur dan tidak merasa rendah diri. "Ingatlah, banyak orang yang sangat mulia dan dicintai Allah meski tidak memiliki anak," pesannya, memberikan harapan kepada semua.
Siti Aisyah menjadi contoh yang kuat tentang bagaimana cinta dan pengabdian kepada Allah bisa melampaui segala bentuk kekurangan. "Keberadaan kita di dunia ini adalah untuk beribadah dan berkontribusi, bukan hanya untuk memiliki anak," ungkap Buya Yahya.
Ceramah ini diharapkan bisa memberikan pencerahan dan semangat bagi banyak orang, khususnya pasangan yang belum dikaruniai anak. Dengan memahami bahwa nilai diri tidak ditentukan oleh anak, mereka diharapkan bisa menemukan kebahagiaan dalam hidup.
Di akhir ceramah, Buya Yahya mendorong semua untuk terus berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. "Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita. Jangan pernah berhenti berharap dan berusaha," pungkasnya, meninggalkan pesan yang mendalam bagi para pendengar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul